Padukan Konsep Modern-Tradisional, Sejawi Cafedangan Madiun Asyik Buat Nongkrong dan Diskusi

TIMESINDONESIA, MADIUN – Pegiat budaya dan literasi di Kota Madiun kini punya tempat jujukan untuk nongkrong sekaligus berbagi gagasan. Sejawi Cafedangan di Jalan Campursari, Kelurahan Sogaten, Kota Madiun menjadi pilihan pas.
Sejawi Cafedangan merupakan kafe dengan konsep baru yang ada di Kota Madiun. Yakni memadukan konsep modern (kafe) dan tradisional (wedangan/angkringan) dengan aneka menu khas.
Advertisement
Untuk makanan ada nasi jotos, jadah coklat keju, jadah gula merah, pisang bakar klasik, roti panggang kuah kari, serta berbagai pilihan jajanan ala wedangan.
Suasana khas Jawa terasa kental di Sejawi Cafedangan saat malam hari. (Foto: Sejawi for TIMES Indonesia)
Sedangkan untuk menu minuman, tersedia aneka kopi ala kafe, namun dengan penyajian yang khas ala Sejawi Cafedangan. Juga minuman tradisional, Wedang Uwuh, Bir Mataram, Bir Pletok, minuman Telang, dan banyak lainnya.
Hari Andri Winarso, konseptor Sejawi Cafedangan mengungkapkan, kafe baru tersebut diharapkan menjadi ruang bagi semua elemen masyarakat untuk berkolaborasi, bersinergi, berdiskusi dan saling menginspirasi.
"Mudah-mudahan bisa terwujud dan mendapat respons positif dari masyarakat," kata Hari yang dikenal sebagai pemerhati sejarah, budaya dan pariwisata itu.
Untuk membangun kembali budaya literasi di masyarakat, kata Hari, tersedia "Pojok Baca" yang dilengkapi koleksi buku karya penulis besar nasional bahkan internasional. Serta koneksi internet kecepatan tinggi yang dapat diakses secara gratis.
"Fasilitas tersebut untuk mendukung pengunjung merampungkan pekerjaannya atau hasil karyanya," kata Hari.
Pembukaan Sejawi Cafedangan dilakukan Minggu (20/2/2022). Seremonial dihadiri Arief Rahman CEO PT. Lensa Indonesia Global Media (lensaindonesia.com).
Sejawi Cafedangan bisa jadi tempat kerja sekaligus nongkrong di siang hari. (Foto: Sejawi for TIMES Indonesia)
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur itu mengungkapkan, Sejawi Cafedangan merupakan bagian dari mimpi besar menjadikan Madiun sebagai pusat budaya Jawa di wilayah Mataraman.
"Harapan saya, Sejawi Cafedangan bisa menjadi titik kumpul atau kawah tempat bertemunya orang-orang hebat, para intelektual dan pemikir untuk menghasilkan karya," ucap pria yang juga menjabat sebagai Dewan Penentu Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Timur itu.
Arif juga berharap Sejawi Cafedangan juga bisa menjadi ruang publik untuk para jurnalis mengerjakan karya jurnalistiknya. Selain itu bisa menjadi tempat kerja dan diskusi para budayawan di Kota Madiun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |