
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air, kemudian jatuh dan tiba di daratan. Dalam Islam jika dipahami lebih jauh, hujan merupakan karunia dan hikmah luar biasa dari Allah SWT.
Seringkali hujan yang turun dari langit merupakan hujan yang ditunggu-tunggu, terutama untuk para petani, yang berbulan-bulan sebelumnya merasa kesulitan air dan mengalami kekeringan.
Advertisement
Namun, sebagian orang ketika hujan datang akan mengeluh karena menghalangi pekerjaan di luar rumah. Oleh karena itu, perlu berdoa disaat hujan turun, sebagai pengingat kepada Allah SWT.
Hujan adalah anugerah dan berkah dari Allah kepada umat manusia. Dengan turun hujan, tumbuhan menjadi subur dan tumbuh dengan baik, serta mampu memberi manfaat bagi manusia lewat buahnya, pohon yang rindang, dan manfaat lain.
Berikut Ayat Al Qur’an yang menjelaskan Kekuasaan Allah SWT yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 164:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti. (Q.S. Al-Baqarah; 164).
Islam juga menganjurkan umatnya untuk memanjatkan doa ketika hujan turun, saat hujan lebat, dan setelah hujan reda. Hal ini sebagai wujud rasa syukur dan memohon perlindungan agar saat hujan turun tidak mendatangkan bahaya.
Imam Syafi'i telah meriwayatkan dengan sanad yang mursal, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Carilah doa yang dikabulkan, atau ketika bertemunya dua pasukan. yaitu waktu iqamah, serta saat hujan turun."
Imam an-Nawawi juga mengatakan doa pada saat hujan tidak ditolak atau jarang ditolak karena pada saat itu tengah turun rahmat, khususnya curahan hujan pertama di awal musim.
Berikut doa ketika turun hujan, hujan deras, dan setelahnya.
Doa ketika Turun Hujan
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Allahumma shayyiban nafi’an."
Artinya: Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).
Doa ketika takut bahaya Hujan Deras
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma hawalaina wala ‘alaina. Allahumma ‘alal akami wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitisyajari."
Artinya: Ya Allah turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan. (HR Bukhari Muslim).
Doa setelah Turun Hujan
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللـهِ ورَحْمَتِهِ
"Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi."
Artinya: Diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya. (HR Bukhari)
Demikian doa saat turun hujan, hujan deras, dan sesudahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |