Gaya Hidup

Anak Anda Tantrum? Jangan Panik, Ini Cara Menghadapinya

Kamis, 01 September 2022 - 12:33 | 46.91k
Ilustrasi - Ketika Seorang Anak Marah. (FOTO: Freepik.com)
Ilustrasi - Ketika Seorang Anak Marah. (FOTO: Freepik.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada anak yang masih berada di masa pertumbuhan, sangat umum dan wajar apabila emosinya belum stabil. Anak acap kali marah bahkan mengamuk dan berteriak untuk meluapkan emosinya. Kondisi seperti ini disebut dengan tantrum.

Tidak jarang pula di kondisi itu, anak melempar dan merusak barang-barang yang ada di sekitarnya. Hal ini biasa terjadi pada anak yang berusia di bawah lima tahun.

Tantrum bisa saja terjadi karena anak merasa tidak nyaman akan sesuatu. Bisa jadi juga karena si anak merasa lelah atau tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, misalnya mainan.

Saat anak tantrum, tak jarang para orang merasa panik. Ada kalanya orang tua justru melakukan hal yang malah akan membuat tantrum anak semakin parah. Berikut beberapa cara menghadapi anak tantrum:

1. Kendalikan emosi dan jangan panik.

Saat si kecil mulai mengeluarkan semua emosinya, orang tua tidak boleh panik. Coba kendalikan emosi. Jangan sampai ayah atau ibu juga ikut berteriak karena jengah dengan anak yang tantrum. Bukan tidak mungkin jika si anak akan berteriak balik dan meninggikan volume. Hal ini justru memperburuk keadaan.

2. Biarkan anak mengeluarkan semua emosinya.

Hal selanjutnya adalah biarkan anak mengeluarkan semua amarahnya. Orang tua sebaliknya mencoba untuk mengabaikan anaknya saat emosinya benar-benar memuncak. Hal ini wajar karena anak belum dapat mengendalikan emosi mereka. Jadi biarkan sejenak sampai anak benar-benar tenang.

3. Pastikan anak berada di tempat yang aman dan sepi.

Saat anak tantrum, orang tua tetap wajib untuk memperhatikan keselamatan anak. Jauhkan dari barang-barang berbahaya. Ketika anak mulai melempar barang, orang tua juga wajib memberitahu anak jika tidak boleh melempar barang. Apabila anak tantrum di keramaian, akan sangat baik jika orang tua membawa si anak menjauh dari keramaian. 

4. Setelah emosinya mereda, peluk anak.

Setelah si anak mengeluarkan semuanya amarahnya, orang tua bisa mencoba untuk mendekati dan memeluk anak serta mencoba menenangkannya. Ayah atau bunda bisa membelai rambut atau menepuk punggungnya. Memberikan pelukan akan membuat anak merasa tenang dan nyaman.

5. Tanya dan berikan penjelasan kepada anak.

Setelah anak benar-benar tenang, orang tua bisa menjelaskan dengan baik dan nada serta intonasi yang lembut. Tanyakan hal apa yang membuat si anak marah. Berikan penjelasan dengan baik dan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.

Menghadapi anak tantrum memang cukup menguras tenaga bagi orang tua. Tapi pada hakikatnya, anak-anak tetaplah anak-anak yang masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang tua.

Jangan sampai ayah dan bunda justru salah memberikan treatment pada anak yang tantrum karena justru dapat menyebabkan trauma psikologis bagi anak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES