Wanita Usia Emas 'Queen Dance' Lebih Bugar Berkat Menari Line Dance

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Puluhan wanita berusia empat puluh hingga lima puluh tahun ke atas memenuhi Ballroom Bima Restaurant, Jalan Genteng Kali, Surabaya, Minggu (29/1/2023). Para oma-oma enerjik usia keemasan ini tengah menunggu jadwal tampil dalam sebuah kompetisi tari line dance yang diselenggarakan oleh Queen Dance dalam rangka memperingati ulang tahun ke-4.
Mereka terdiri dari beberapa grup berkelompok. Mengenakan kostum beragam corak dan warna seragam sebagai identitas komunitas. Ada sekitar sembilan grup. Masing-masing grup terdiri dari enam orang.
Advertisement
Kostum cerah seperti pink magenta, black gold, jeans, cardigan dan tank top membuat para peserta terlihat semakin modis dan fashionable. Tak kalah dengan anak-anak muda.
Keceriaan menghiasi sambil bercengkrama dengan sahabat meskipun beda komunitas tari. Lagu-lagu dan musik genre country sepanjang acara menjadikan pertemuan ini semakin semarak.
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun, Queen Dance LD memang mempersembahkan lomba line dance terbuka bagi seluruh komunitas serupa.
Peserta lomba line dance menunjukkan penampilan tari terbaik saat acara 4th Anniversary Queen Dance LD di Bima Restaurant Surabaya, Minggu (29/1/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ada tiga kategori pemenang dalam kompetisi 4th Anniversary Queen Line Dance. Yaitu The Best Costume, Social Dance, dan The Best Performer.
Peserta memberikan penampilan sebaik mungkin dan berhasil memukau penonton untuk larut dalam suasana gembira. Panggung semakin panas saat mereka tampil bersama menggerakkan kaki dan bergoyang dengan iringan lagu-lagu country.
Lagu country itu pula yang melatarbelakangi kemunculan line dance dan kini kerap menjadi ajang para oma untuk aktif bergerak melatih kaki serta kelenturan tubuh.
Line dance sendiri cukup dikenal oleh kalangan oma-oma di Surabaya. Terbukti sejumlah komunitas berdiri. Salah satunya Queen Dance Line Dance atau juga terkenal sebagai Queen Dance LD.
Queen berdiri sejak empat tahun lalu. Awalnya hanya dari perkumpulan oma-oma penyuka tari atau dansa dengan iringan musik country. Seperti gerakan dasar rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz dan hip hop.
Namun kini musik latar koreografi semakin bervariasi. Seperti lagu-lagu remix milik Lady Gaga atau lagu populer lainnya.
Ketua Queen Dance Rosida Helena mengatakan, line dance muncul sekitar tahun 1800-an di Amerika Serikat. Orang-orang menari mengikuti irama musik country. Dansa ini kemudian berkembang dengan iringan musik lebih beragam berpadu koreografi tari. Line dance masuk ke Indonesia sekitar tahun 2008 silam.
Peserta lomba line dance juga memakai kostum warna cerah agar semakin bersemangat dalam aksi koreografi, Minggu (29/1/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Peminat line dance justru para wanita dewasa usia lebih dari 50 tahun. Bahkan kerap menjadi ajang perlombaan antar grup atau komunitas agar line dance semakin dikenal masyarakat.
Oma empat cucu yang masih nampak menawan tersebut mengaku hobi menari sejak remaja. Sehingga saat memimpin komunitas Queen Dance sudah tak canggung lagi. Anggota Queen Dance LD saat ini berjumlah 25 orang dengan usia rata-rata lima puluh tahun ke atas.
Anggota termuda Queen Dance berusia sekitar 40 tahunan. Mereka latihan line dance seminggu dua kali di Perumahan Wiyung Pratama Surabaya Barat. Agar tidak ngos-ngosan saat menari, mereka melakukan pemanasan seperti gerakan ringan terlebih dahulu.
"Karena kebetulan kita semua senang menari, jadi enjoy dan happy," ungkap wanita yang akrab disapa Kak Ros tersebut.
Kini line dance yang ia gawangi semakin dikenal karena juga kerap tampil di televisi dan depan publik. Line dance sendiri memiliki banyak manfaat. Seperti meningkatkan refleks, keseimbangan, kekuatan tubuh bagian bawah serta melatih kardio.
"Karena line dance lebih mengutamakan pada gerakan kaki," terang Kak Ros.
Tak hanya itu saja. Line dance juga bermanfaat menjaga kepadatan tulang guna mencegah osteoporosis dan mengencangkan otot pinggul.
Namun, Ketua Queen Dance Line Dance ini menambahkan, bahwa selain aktif menari juga harus menjaga pola makan dengan asupan gizi seimbang.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |