Gaya Hidup

Bertemakan Nusantara, Batik Kreatif Produksi UMKM Ini Bisa Sabet Juara

Kamis, 06 April 2023 - 10:57 | 66.22k
Produsen batik Banyu Amarta (kanan)  berfoto Bersama istri Gubernur Jawa Barat, Atalia,  (Foto: Dok. Pribadi)
Produsen batik Banyu Amarta (kanan) berfoto Bersama istri Gubernur Jawa Barat, Atalia, (Foto: Dok. Pribadi)

TIMESINDONESIA, BANDUNGBatik yang berasal dari nenek moyang dan secara historis dikenal sejak abad 17 memang menyimpan banyak kekaguman. Orang membatik dulu hanya memakai motif binatang dan tanaman, tetapi sekarang motifnya sangat beragam.

Pada zaman dahulu pun, awalnya kegiatan membatik hanya terbatas kepada kalangan kerajaan saja dan untuk kebutuhan terbatas. Namun, seiring waktu, kegiatan membatik tersebut akhirnya meluas dan kalangan rakyat jelata waktu itu pun meniru kegiatan tersebut, yakni membatik.

Advertisement

Hingga sekarang, kegiatan membatik banyak dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga yang ingin memperoleh financial dengan membatik, khususnya di daerah pulau Jawa.  

Melihat sejarah batik yang luar biasa, jelas pakaian batik bukanlah pakaian sembarang. Batik menjadi satu pakaian resmi yang dipakai pada perhelatan, kedinasan, acara formil, dll.

Namun demikian, memakai batik saat ini bukanlah hanya pada saat ada perhelatan atau upacara resmi saja, tetapi batik sudah menjadi satu pakaian kebanggaan yang bisa dikenakan untuk sekolah bagi siswa-siswi atau bekerja di kantoran.

Tak jarang, kedinasan pemerintah pun banyak menggunakan batik sebagai symbol kebanggaan selain sebagai pakaian resminya.

Dengan kondisi batik yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, tak heran banyak orang yang punya ketertarikan untuk membeli atau juga memproduksi batik sesuai dengan desain yang diinginkan.

Salah satunya adalah pelaku usaha UMKM bernama Poppy untuk menjadi produsen batik sendiri. Ia mengaku memulai usaha batik bermotif nusantara sejak Juli 2017. Awalnya dulu ia bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah usaha batik di Cimahi yang sering ikut pameran ke mana-mana.

"Setelah mengikuti pameran fashion batik kemana-mana, saya pun sambal memantau motif apa yang belum dibuat oleh para pengusaha batik tersebut,” tutur Poppy Sri Hendriani, SE selaku owner PT Batik Banyu Amarta, Kamis, (6/4/23)

Setelah melakukan riset, akhirnya ia memberanikan buka usaha batik dan  mendesain batik tulis pertama dengan cerita legenda Nusantara, Sangkuriang. "Alhasil, motif batik tulis tersebut mendapat prestasi Juara 2 Se-Jawa Barat di tahun 2017,” ulas Poppy.

Poppy pun mengutarakan bahwa di usaha batik ini, ia mendapat dukungan 5 orang pembatik. Adapun, soal ide desain, batik, semua itu adalah idenya. Sementara untuk eksekusi desain menjadi batik tulis, pembatikannya dilakukan oleh para karyawan, papar Poppy.

Ia menuturkan bahwa sudah banyak desain batik yang didesainnya, namun apabila harus meng-haki-kan setiap desain tentu akan berbiaya tinggi. Karenanya, ia berprinsip harus selalu mengeluarkan desain batik up to date agar pelanggannya punya banyak pilihan.

Tak jarang, desain batiknya banyak yang meniru dan memproduksi tetapi ia legowo dengan kondisi seperti itu, setidaknya ia bisa bermanfaat bagi orang lain melalui desain yang dibuat.

"Kebanyakan pesanan batik secara banyak di saya itu oleh sekolah-sekolah dan dinas-dinas pemerintah.Mereka pesan batik untuk seragam sekolah, atau terkadang ada juga yang pesan kain batiknya lalu minta dibuatkan seragam per masing-masing," tutur Poppy.

Menurut Poppy, bagi yang sudah tahu kualitas batiknya, mereka akan kembali memesan apabila ada keperluan penggantian seragam.

Apalagi dengan teknologi canggih seperti sekarang, untuk pemenuhan pesanan batik, Poppy mengirimkan terlebih dahulu desain lewat WhatsApp, apabila ada desain yang cocok, down payment pun segera dikirim. Jika pengerjaan selesai, baru konsumen melunasi semua order batiknya.

Poppy pun menjelaskan karena positioning-nya sebagai produsen batik bertema nusantara, tak jarang pesanan order batiknya pun datang dari jauh seperti Kota Aceh, Lampung, atau Kalimantan yang sengaja memesan batik dengan desain khas mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES