Gaya Hidup

Mengenal Santa Margaret dari Castello, Santa Pelindung yang Dibuang Orang Tua Karena Disabilitas

Sabtu, 15 April 2023 - 01:27 | 479.70k
Sebuah film dokumenter Italia yang memerankan karakter Santa Margaret semasa hidup-Nya di kota kecil bernama Castello, Italia. (Foto: catholicnewsworld)
Sebuah film dokumenter Italia yang memerankan karakter Santa Margaret semasa hidup-Nya di kota kecil bernama Castello, Italia. (Foto: catholicnewsworld)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Seorang Pelindung orang jelek, tidak diinginkan, ditinggalkan, aktif dalam gerakan pro kehidupan terhadap orang-orang dengan penyandang disabilitas. Ya, dialah bernama Santa Margaret dari Castello yang lahir pada abad ke-14 tepatnya di kota Metola, Italia.

Santa Margaret lahir dari orang tua kalangan bangsawan yang menginginkan seorang putra. Namun diketahui, berita yang disampaikan kepada ibu dari Santa Margaret bahwa putrinya yang baru lahir adalah kurcaci buta dan bungkuk sehingga membuat kedua orang tuanya merasa ketakutan.

Advertisement

Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun dari Catholic News World (Vatican News) pada Jumat (14/4/2023), pada masa kecilnya, Margaret disimpan di bagian terpencil kastil keluarga dengan harapan keberadaannya akan dirahasiakan. Namun, ketika dia berusia sekitar enam tahun, dia secara tidak sengaja membuat kehadirannya diketahui oleh seorang tamu. Bertekad untuk menjauhkannya dari pandangan publik, ayahnya memiliki sebuah ruangan tanpa pintu yang dibangun di sisi Gereja Paroki dan memagari Margaret di dalam ruangan itu.

Di situ, ia hidup sampai dirinya berusia 16 tahun dan juga tidak pernah diijinkan untuk keluar. Makanan dan kebutuhan lainnya diberikan kepadanya melalui jendela, sedangkan jendela lain ke dalam Gereja memungkinkannya untuk mendengarkan Misa dan menerima Komuni Kudus. Pastor Paroki menjadi teman yang baik dan mengambil tanggung jawab untuk mendidiknya. Dia kagum pada kepatuhannya dan kedalaman utamanya hal kebijaksanaan spiritualnya.

Kemudian, saat Margaret telah berusia 16 tahun, orang tuanya mendengar tentang sebuah kuil di Citta yang berada di kota Castello, Italia yang mana banyak orang sakit disembuhkan. Mereka berziarah ke kuil agar dia bisa berdoa untuk kesembuhan. Namun, Margaret, yang terbuka pada kehendak Tuhan tidak disembuhkan hari itu atau keesokan harinya.

Sehingga, orang tuanya dengan tega meninggalkan Margaret di jalan-jalan kota dan segera pergi ke rumah dan tidak pernah melihatnya lagi. Atas belas kasihan dari orang-orang di sekitar jalan kota Castello terhadap kondisi Margaret saat itu, orang-orang memberikan makanan dan minuman  kepada Margaret. Pada akhirnya, mereka membantu mencari perlindungan untuknya dengan beberapa biarawati Dominika.

Seorang penulis bernama Fr WR Bonniwell sempat menuliskan kisah dari Santa Margaret selama kehidupannya. Berikut kutipan yang ditulis oleh Fr WR Bonniwell, “Keceriaannya, berdasarkan kepercayaannya pada kasih dan kebaikan Tuhan, sungguh luar biasa. Dia menjadi tersier Dominikan dan mengabdikan dirinya untuk merawat yang sakit dan sekarat serta para tahanan di penjara kota,".

Santa Margaret telah membantu banyak orang lain dengan segala kehidupan dan perbuatan baiknya, lalu kemudian ia menemukan kekudusan dengan menyatukan penderitaannya seperti pada penderitaan Yesus Kristus. Dan sekarang, sekitar 670 tahun setelah kematiannya, Santa Margaret mengajarkan kepada semua orang tentang pelajaran berharga melalui keberadaannya.

Santa Margaret menjalani kehidupan dengan harapan dan iman, mempraktikkan amal heroik meski hanya sedikit yang ditunjukkan kepadanya sebagai balasan. Dia berasal dari rumah di mana dia dirampas, bukan karena orang tuanya tidak memiliki kekayaan melainkan karena mereka lebih menghargai kekayaan materi dan status dari pada harta spiritual yang mereka yakini.

Dirampas dari semua persahabatan manusia, Margaret justru belajar merangkul Tuhannya dalam kesendirian. Alih-alih menjadi pahit, dirinya memaafkan orang tuanya atas perlakuan buruk mereka terhadapnya dan memperlakukan orang lain sebaik mungkin. Keceriaannya tersebut berasal dari keyakinannya bahwa Tuhan mencintai setiap orang tanpa batas. Santa Margaret telah menciptakan setiap orang menurut gambar dan rupa-Nya sendiri.

Keceriaan yang sama ini sudah memenangkan hati orang miskin di kota Castello dan telah dipraktikan di dalam kehidupan bermasyarakat di salah satu kota kecil di negara Italia itu hingga saat ini. Santa Margaret saat itu berpindah dari rumah ke rumah dengan cara ini. “seorang pengemis tunawisma yang praktis diadopsi oleh orang miskin kota”. (Fr WR Bonniwell, 1955).

Santa Margaret meninggal pada tanggal 13 April 1320 pada usia 33 tahun. Lebih dari 200 mukjizat telah dikaitkan dengan perantaraannya sejak kematiannya. Dia telah dimuliakan  pada tahun 1609. Dengan demikian, putri yang tidak diinginkan siapa pun itu sekarang menjadi salah satu kemuliaan bagi Gereja-Gereja di seluruh dunia. Menariknya, tubuh dari Santa Margaret tetap utuh hingga saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES