Gaya Hidup

Peluncuran Novel Lara Ati Dapat Sambutan Heboh di Surabaya 

Minggu, 25 Juni 2023 - 17:14 | 151.63k
Para cast Lara Ati 2 saat jumpa penggemar dan book signing di Atrium Tunjungan Plaza 2 Surabaya, Minggu (25/6/2023).(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Para cast Lara Ati 2 saat jumpa penggemar dan book signing di Atrium Tunjungan Plaza 2 Surabaya, Minggu (25/6/2023).(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kedatangan para cast atau pemeran Loka Drama by Bayu Skak: Lara Ati Season 2 menghebohkan Atrium Tunjungan Plaza 2 Surabaya. Ratusan penggemar sudah menunggu sejak pukul 11 siang, Minggu (25/6/2023). 

Ada Bayu Skak (Joko), Dono Pradana (Fadli), Benidictus Siregar (Cokro) dan Firza Valaza (Kabir). Sementara Tatjana Saphira (Ayu), Keisya Levronka (Ajeng), Sahila Hisyam (Farah) tak hadir serta. 

Advertisement

Bayu datang tiba-tiba dari samping panggung dan langsung menyapa dengan logat Suroboyo khas.

"Yok opo kabare rek..!," sapa Bayu langsung disambut teriakan para "Pasukan Lara Ati".

Bayu terlihat gayeng komunikasi logat arek dua arah. Ia pun juga nampak sibuk melayani foto bersama. 

Harapan fans bertemu idola terbayar dalam acara jumpa cast, press conference dan book signing tersebut. Karena ada juga peluncuran Novel Lara Ati. 

Novel ini merupakan adaptasi dari Film Lara Ati yang disutradarai oleh Bayu Skak dan kini menuju sekuel loka drama kedua yang tayang pada 3 Juli 2023 mendatang. 

Loka Drama Lara Ati memang unik. Film pertama mampu menembus 35 juta penonton. Kesuksesan itu kemudian mendorong Bayu menulis novel sepekan sebelum film terbaru beredar di bioskop. 

Jika biasanya film diadaptasi dari novel, ini justru terbalik. Setelah film sukses baru diadaptasi ke dalam sebuah novel. Bayu bekerja sama dengan penerbit Elex Media Computindo. 

"Novel ini sekaligus bisa menjadi jembatan sebelum menonton Loka Drama Lara Ati Season 2," kata dia. 

Pekan ini merupakan hari khusus karena para penggemar yang membeli novel di lokasi maupun Toko Buku Gramedia langsung mendapatkan tanda tangan Bayu Skak. 

Bayu mengaku kemarin ia sudah menandatangani 500 buku. "Novel ini adalah upaya untuk terus memanfaatkan intelektual properti dari film itu sendiri. Ketika film selesai kita mengeksplorasi lagi," kata Bayu. 

Rafi, salah seorang fans mengaku Lara Ati mirip dengan kisah dirinya yang ditinggal pacar menikah setelah merajut kasih selama dua tahun. Namun, semua telah menjadi berlalu menjadi kenangan. Rafi jauh-jauh dari Krian hanya ingin bertemu para pemeran dan menebus novel perdana bertandatangan sang penulis. 

Karakter Tokoh Novel

Novel Bayu Skak memang diambil dari film Lara Ati. Namun ada beberapa kisah sengaja berbeda seperti di film. Misal peralihan antara Joko, Fara dan Ayu. 

Bayu mengaku membutuhkan waktu penulisan selama lima bulan. Ia tak merasa kesulitan karena dibantu skenario film yang pernah ada sebelumnya. 

"Kebetulan skenario saya yang bikin," ujarnya. 

Misal kisah tentang Fadli. Dulunya adalah anak orang berada. Setelah bapaknya meninggal, ibunya pontang-panting memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Akhirnya memutuskan kerja sebagai TKI di Hongkong. Saat itu Fadli masih Sekolah Dasar (SD) dan dititipkan ke Pak Bandi beserta istri. 

Ibu Fadli kemudian menikah dengan duda beranak berkebangsaan Hongkong. Fadli merasa tidak pernah menerima kenyataan tersebut apalagi ia memiliki adik tiri bernama Veronica. Hal-hal rinci ini hanya ada dalam novel. 

Novel Lara Ati benar-benar menarik dan filmnya juga bisa menjadi tontonan hangat karena berkaca pada karakter riil di masyarakat. Terutama kearifan lokal di Surabaya. 

"Lara Ati adalah miniaturnya Surabaya. Related banget," ucap Dono Pradana, pemeran Fadli dalam jump penggemar Lara Ati Season 2(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES