Ibadah Kurban dalam Hari Idul Adha Ditinjau dari Dimensi Sosial

TIMESINDONESIA, BLITAR – Hari Raya Idul Adha tentunya menjadi salah satu momen perayaan terbesar yang dirayakan oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini salah satunya identik dengan penyembelihan hewan kurban. Tau ga sih? Ternyata momen perayaan Hari Raya Idul Adha, termasuk menyembelih hewan kurban terdapat makna dari aspek sosialnya loh! Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Dilansir dari nu.or.id, aspek sosial dalam ibadah kurban itu terlihat ketika individu berbagi kebahagiaan terutama dengan masyarakat yang kurang mampu untuk dapat menikmati hewan kurban. Semua daging yang telah dikurbankan dibagikan kepada keluarga, tetangga, teman dan masyarakat yang membutuhkan tanpa adanya perbedaan perlakuan berdasarkan status sosial, kekayaan ataupun ras.
Advertisement
Tentunya hal itu menjadi penguat ikatan sosial yang merata dan menghapuskan kesenjangan sosial. Di samping itu, dimensi ini menyadarkan individu bahwa kepedulian terhadap sesama manusia mempunyai peranan yang penting untuk menumbuhkan keshalehan sosial pada diri pribadi maupun orang lain.
Selain itu, aspek sosial dalam ibadah kurban juga terlihat bagaimana masyarakat berpartisipasi aktif dalam proses pemotongan hewan kurban. Masyarakat saling bekerja sama, bersatu dalam mempersiapkan, memotong dan mendistribusikan daging kurban. Dengan adanya hal ini, terciptalah ikatan sosial antaranggota masyarakat serta memperkuat rasa kebersamaan.
Namun juga yang perlu diingat bahwa ketika masyarakat menyembelih hewan kurban, penting untuk memastikan bahwa pemotongan yang dilakukan dengan cara yang humanis, yang sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan serta yang sudah diajarkan oleh syariat Islam.
Masih dilansir dari nu.or.id, menurut Quraish Shihab, aspek sosial juga dapat diambil dari pelajaran perjalanan kisah Nabi Ibrahim. Pertama adalah Idul Adha atau hari raya kurban tujuannya mengingatkan manusia tentang perlunya berkorban. Karena manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat tegak tanpa kesediaan berkorban. Kedua, Idul Adha juga dimaknai sebagai hari raya berkurban karena kelembutan hati individu yang berkorban dan kelembutan hati itu dibuktikan oleh ketulusan yang memberi.
Jadi, disimpulkan bahwa Hari Raya Idul Adha termasuk penyembelihan hewan kurban bukanlah sekedar tradisi biasa atau kewajiban yang memang harus dijalankan. Melainkan memiliki makna sosial seperti memperkuat hubungan sesama manusia. Selain itu juga meningkatkan sikap cinta, peduli terhadap kebahagiaan orang lain serta tidak adanya kesenjangan sosial.
Untuk itu, mari manfaatkan momen ini sebagai momen saling peduli terhadap sesama umat manusia. Jangan hanya saat momen idul adha saja, tapi mari tingkatkan rasa kepedulian ini dalam kehidupan selanjutnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |