Kenali Bagaimana Peran Pemimpin dalam Manajemen Konflik

TIMESINDONESIA, BLITAR – Dalam setiap organisasi pasti membutuhkan seorang pemimpin. Keberadaan seorang pemimpin sangat penting karena pemimpin menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam sebuah organisasi, terlebih saat menekan adanya konflik. 

Setiap organisasi konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Peran pemimpin sangat dibutuhkan oleh anggotanya untuk dapat meredam berbagai konflik didalamnya.

Advertisement

Pemimpin yang mampu mengenali dan mengelola konflik dengan baik, dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan dalam sebuah organisasi.

Apa hubungan antara kepemimpinan dan manajemen konflik?

Dalam buku "Kepemimpinan & Manajemen Konflik" karya Dr. Haya, SHI, M.PdI, dan Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd, disebutkan bahwa seorang pemimpin yang dianggap mampu menerapkan manajemen konflik adalah pemimpin yang mampu memahami dinamika terjadinya suatu konflik.

Selain itu, pemimpin juga harus memahami berbagai reaksi yang muncul akibat konflik, mendorong respon yang konstruktif, dan membangun organisasi yang mampu menangani konflik secara efektif.

Jadi, ketika dinamika organisasi semakin kompleks, pemimpin yang dapat memainkan peran aktif dalam manajemen konflik menjadi aset berharga bagi keberhasilan jangka panjang organisasi. 

 Mengapa manajemen konflik penting bagi para pemimpin?

Manajemen konflik merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin. Manajemen konflik dapat membantu para pemimpin menciptakan tim sukses, yang terdiri dari anggota tim yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, mengembangkan strategi, dan menjalankan progres.

Manajemen konflik pemimpin dapat menciptakan proses kerja dan tujuan organisasi lebih baik, kerjasama tim lebih kuat serta menekan konflik yang akan datang. 

Lalu bagaimana langkah pemimpin dalam Manajemen Konflik 

Melansir dari indeed.com, berikut adalah beberapa langkah pemimpin saat menjalankan manajemen konflik dalam organisasinya:

1.Nilai situasinya

Tanggung jawab seorang pemimpin dalam manajemen konflik adalah mencari penyelesaian secepat mungkin. Terkadang juga melibatkan memperhatikan potensi konflik sebelum itu terjadi. 

Jika Pemimpin mengintervensi konflik yang ada, menilai situasi sebelumnya dapat membantu pemimpin dalam menyiapkan solusi untuk rapat dengan anggota tim yang berkonflik.

2. Intervensi hanya jika diperlukan

Tidak semua konflik membutuhkan intervensi. Terkadang, anggota tim dapat menyelesaikan konflik mereka sendiri, jika memang konflik tersebut skala kecil. Pertimbangkan intervensi hanya dalam kasus di mana solusi tidak muncul dengan sendirinya kepada anggota tim yang berkonflik atau jika konflik berlangsung cukup lama sehingga intervensi menjadi perlu dilakukan.

3. Buat kebijakan atau peraturan 

Jika Anda memperhatikan perilaku yang dapat menimbulkan potensi konflik, cobalah membuat peraturan yang mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih bersahabat.

4. Kenali penyebab konflik dan bekerjasama dengan pihak yang terlibat konflik untuk menyelesaikannya

Memahami penyebab konflik tertentu dapat membantu pemimpin mencegah timbulnya masalah. Jika konflik tak terelakan maka pimpinan dapat mempertimbangkan untuk mengambil peran mediator dengan membantu anggota tim yang berkonflik memahami masalah masing-masing dan menemukan solusi yang cocok untuk kedua belah pihak.

5. Tetap bersikap netral

Hal tersebut Penting agar salah satu anggota tim yang berkonflik tidak merasa Anda melawan mereka. Pemimpin membantu untuk mengkomunikasikan kepada kedua belah pihak serta bersikap tetap netral tetapi tetap berupaya mencari solusi. Pemimpin dapat memberitahu mereka untuk menginginkan solusi yang sesuai untuk kedua belah pihak dapat membantu mereka membangun kepercayaan saat mencoba menyelesaikan konflik pihak terkait. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.