Tak Sekadar Sesak Napas, Ini Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Polusi udara menjadi masalah yang harus segera ditangani. Beberapa hari terakhir, tingat polusi udara di Jakarta sangat buruk.
Dikutip dari situs IQAir, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat 176 poin atau masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 103 mikrogram per meter kubik.
Advertisement
Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 20.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer).
Polusi udara harus segera ditangani, sebab akab berdampak buruk pada kesehatan. Apa saja masalah kesehatan yang ditimbulkan polusi udara?
Gangguan pernapasan
Bahaya kesehatan yang paling mudah terdeteksi adalah gangguan pernapasan. Seseorang yang menghirup udara berpolusi akan mengalami gangguan pernapasan seperti sesak napas, hingga asma.
Seseorang dengan riwayat asma akan lebih mudah kambuh. Sementara jika sebelumnya tidak ada asma bisa mendadak asma jika terus menerus menghirup udara kotor.
Batuk
Batuk juga bisa disebabkan oleh udara yang tidak sehat. Polutan yang terhirup akan masuk ke sistem pernapasan atas, sehingga imun tubuh berusaha mengeluarkan polutan itu dengan reaksi batuk.
Gangguan mata
Polusi udara juga dapat menggagu kesehatan mata. Iritasi merupakan gangguan yang paling ringan. Selain itu sindrome mata kering, konjungtivitis bahkan glaukoma akan mengintai karena terlalu lama terpapar polusi udara.
Kelahiran prematur
Bahaya dari polusi udara juga menyasar janin. Ibu yang terlalu lama terpapar polusi, berpotensi besar melahirkan secara prematur.
Penyakit paru-paru
Udara yang kita hirup akan masuk dalam paru-paru. Tentu saja jika yang dihirup udara tak sehat maka paru-paru pun akan bermasalah.
Tak hanya pada orang dewasa, paru-paru pada anak-anak dan balita juga sangat rentan terkontaminasi saat menghirup udara kotor.
Penyakit kardiovaskular
Polusi udara tak sekadar menggu pernapasan, tapi juga dapat memicu penyakir kardiovaskular seperti jantung.
Kog bisa? Sebab pulotan udara yang masuk dalam aliran darah melalui paru-paru dan jantung. Zat tiu dapat merusak pembuluh darah dengan membuat lebih sempit dan keras sehingga memperbesar risiko terkena penyakit jantung.
Agar terhindar dari berbagai penyakit akubat polusi udara, maka para ahli menyarankan untuk selalu menggunakan masker kesehatan jika keluar rumah. Gunakan juga kaca mata supaya tidak terpapar udara kotor secara langsung.
Selain itu dapat menggunakan nasal spray atau pembersih hidung untuk melegakan pernapasan akibat polusi udara. Nasal spray berfungsi untuk meringankan hidung tersumbat dan nasofaring yang disebabkan karena flu, sinusitis, hayfever, atau alergi yang disebabkan karena debu dan polusi.
Memasang air purifier di rumah atau ruangan kerja Anda. Air purifier akan membantu udara menjadi lebih sehat dan bersih.
Jangan lupa jaga kondisi tubuh dengan cukup asupan cairan. Pada kondisi polusi udara seperti saat ini mengonsumsi jus lemon akan sangat membantu menjaga tubuh tetap vit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.