TIMESINDONESIA, JAKARTA – Speech Delay merupakan keadaan keterlambatan bicara pada anak. Banyak faktor yang dapat menunda kemampuan bicara pada anak, salah satunya tidak banyak mengajak anak berkomunikasi.
Dilansir dari halodoc.com berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya aktivitas tertunda berbicara pada anak:
Advertisement
1. Biasakan menyebutkan nama-nama benda tersebut sesuai dengan namanya
Kebanyakan orang tua sering menyebutkan barang dengan "ini" dan "itu". Atau saat memberi sebuah pilihan kepada sang anak.
Tanpa disadari hal ini akan mengurangi perbendaharaan kata dalam otak sang buah hati. Jadi alangkah baiknya jika kebiasaan ini dihentikan secara perlahan untuk melatih kosakata baru kepada anak.
2. Membaca dan bernyanyi bersama
Mungkin hal ini terdengar sangat sepele dan remeh. Akan tetapi tanpa disadari hal tersebut akan melatih sang anak untuk berbicara.
Saat bernyanyi maka secara tak langsung sang anak telah menambah pengetahuan baru dengan mengikuti kata-kata apapun yang didengarkan olehnya.
3. Mendongeng sebelum anak tidur
Poin satu ini nampaknya sudah jarang sekali ditemukan di kalangan masyarakat. Mungkin karena perbedaan zaman antara orang tua dan anak, selain itu juga bertambahnya kesibukan sehingga hal ini jarang dilakukan.
Meskipun posisi sang anak sedang akan tertidur, melalui pendengarannya mereka akan menyimpan cerita yang disampaikan di dalam memori ingatannya.
Hal ini akan mengingat kata-kata baru untuk diceritakaan kembali kepada orang-orang disekitarnya.
4. Rajin mengajak bincang ringan kepada anak
Setelah melakukan beberapa hal yang telah disebutkan pada poin-poin sebelumnya terakhir yakni coba mengajaknya berbricara.
Anak akan menyimpan perbendaharaan kata baru dalam otaknya, saat mereka di stimulasi dengan diajak bicara. Dengan begitu anak akan terbiasa memikirkan jawaban untuk membuat diskusi semakin hangat.
Inilah beberapa hal yang dapat membantu tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya tertundanya aktivitas bicara. Setiap orang tua tentu memiliki caranya masing-masing. Akan tetapi orang tua juga perlu tau beberapa hal saat mengikutsertakan perannya dalam mencegah hal tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Sholihin Nur |
