Anak Anda Mengalami Hal Berikut? Waspadai Speech Delay

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap anak memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Meski demikian, orang tua tetap perlu waspada jika perkembangan dan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usia. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah speech delay pada anak.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, speech delay merupakan kondisi keterlambatan kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu atau berbicara. Seringkali, meski mengerti ketika seseorang berbicara namun sangat sulit untuk mengucapkan dan mengeluarkan kata kembali.
Advertisement
Tanda-Tanda Anak Mengalami Speech Delay
Speech delay bisa menjadi masalah pada perkembangan anak jika tidak segera ditangani dengan tepat. Speech delay bisa mempengaruhi masalah sosial, emosional, perilaku, dan kognitif anak, serta akan berdampak buruk ketika mereka dewasa. Berikut ini tanda anak mengalami speech delay.
1. Pada usia 12 bulan, anak tidak menggunakan gerakan, seperti menunjuk atau melambaikan tangan sampai jumpa. Anak juga belum bisa mengoceh (babbling) pada usia ini.
2. Memasuki usia 18 bulan, anak lebih memilih gerak tubuh untuk berkomunikasi. Selain itu, mereka juga kesulitan meniru suara dan memahami ucapan sederhana.
3. Pada usia dua tahun, mereka hanya bisa meniru ucapan atau tindakan dan tidak menghasilkan kata atau frasa secara spontan. Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana dan memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti suara serak atau sengau). Pada usia 2 tahun anak belum bisa mengatakan kalimat yang terdiri dari 2 kata dan jumlah kosa kata yang ia kuasai kurang dari 15 kata.
Selain hal di atas, tanda-tanda anak mengalami speech delay adalah sebagai berikut.
1. Sulit merespon saat diajak berbicara.
2. Jarang meniru perkataan orang lain.
Kesulitan menyebutkan nama-nama benda di rumah.
3. Lebih sering menunjukkan gestur tubuh daripada berbicara saat meminta sesuatu.
4. Menghindari kontak mata dengan lawan bicara.
Cara Mengatasi Speech Delay, Orang Tua Wajib Tahu
1. Belajar Bernyanyi Bersama
Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan menyenangkan untuk anak kecil. Ciptakan suasana menyanyi sesantai mungkin, berikan lagu anak-anak yang memiliki kata-kata sederhana dan nada sederhana. Bernyanyi bersama akan membuat anak memiliki tambahan kosakata.
2. Membacakan Buku Cerita
Bercerita dengan menggunakan buku-buku dongeng yang dilengkapi gambar-gambar menarik merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi speech delay pada anak. Selain bisa meningkatkan daya imajinasi dan menambah kosakata pada anak.
3. Ajak Anak Mengobrol
Melakukan komunikasi dua arah akan membantu perkembangan bicara dan ekspresi anak bisa berkembang dengan baik, sehingga dapat mencegah terjadinya speech delay. Sering mengajak ngobrol anak juga akan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menjadi lebih aktif dalam berbicara.
4. Membatasi Penggunaan Gadget
Terlalu sering menggunakan gadget seperti TV, smartphone, dan komputer diketahui dapat meningkatkan risiko anak untuk terkena speech delay. Hal ini dikarenakan interaksi dengan gadget merupakan interaksi satu arah sehingga dapat menghambat kemampuan berbahasa dan ekspresif anak untuk berkembang dengan baik.
Bagi orang tua sangat penting untuk terus memantau perkembangan anak. Beberapa kasus speech delay bisa diatasi dengan hal di atas, namun ada kasus yang memerlukan penanganan dokter. Jika anak Anda memiliki ciri-ciri speech delay di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tumbuh kembang anak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |