Mengenal Kutu Busuk: Ciri, Sistem Penyebaran, dan Cara Pembasmiannya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kutu busuk, atau bedbugs, merupakan serangga kecil yang menjadi momok bagi banyak orang karena kemampuannya mengisap darah. Serangga ini cukup menyebalkan apalagi jika sudah berkembang dalam jumlah banyak.
Kutu busuk memiliki memiliki beberapa nama lain di Indonesia. Di sebagian besar wilayah serangga ini disebut Tinggi. Di tempat lain, ada yang menyebutnya sebagai Bangsat, Kepiding, atau Tumila. Ada pula yang menamainya sebagai kutu tilam.
Advertisement
Dengan cirinya yang unik, serta metode penyebarannya yang tidak sederhana, kita perlu memahami lebih dalam untuk melindungi diri dari potensi infestasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas ciri-ciri kutu busuk dan cara penyebarannya.
Ciri-ciri Kutu Busuk
Kutu busuk memiliki bentuk yang pipih dan berwarna coklat kehitaman. Dewasa, ukurannya sekitar 4 hingga 5 milimeter. Uurannya yang kecil membuat mereka dapat dengan mudah menyelinap masuk ke dalam tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Binatang ini umumnya aktif pada malam hari saat inangnya sedang tidur. Kegiatan tersebut membuat mereka sulit untuk terdeteksi secara langsung dan penyebaran sering kali sudah merembet tanpa disadari.
Bedbugs cenderung menyembunyikan diri di tempat-tempat seperti celah-celah kasur, furnitur, serta di dalam dan di sekitar tempat tidur. Mereka juga dapat ditemukan di dalam barang-barang seperti koper dan pakaian. Mungkin begitulah cara mereka berpindah dari negara satu ke negara lainnya.
Gigitan bedbugs biasanya meninggalkan bekas berwarna merah, disertai dengan rasa gatal. Gigitan ini terutama muncul dalam bentuk barisan atau kelompok kecil.
Cara Penyebaran Kutu Busuk
1. Perpindahan Manusia
Serangga ini dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui perpindahan manusia. Mereka dapat melekat pada pakaian, koper, atau barang bawaan lainnya.
2. Barang-Barang Terkontaminasi
Barang-barang yang dijadikan sarang seperti pakaian, seprai, buku, dan perabotan rumah tangga dapat menjadi sarana penyebaran serangga yang masih merupakan keluarga Cimicidae tersebut. Penggunaan barang-barang bekas yang tidak dicek dengan baik juga dapat membawa risiko.
3. Transportasi Umum
Serangga tersebut dapat menyebar melalui transportasi umum seperti kereta, bus, atau pesawat. Tempat-tempat ini yang sering dipakai banyak orang menjadi tempat potensial untuk penularan.
4. Tempat Publik
Kutu busuk bisa ditemukan di tempat-tempat umum seperti hotel, bioskop, dan tempat berkumpul lainnya. Hal ini membuat siapa pun yang berada di tempat tersebut rentan terhadap kemungkinan infestasi.
Cara Mengatasi dan Mencegah Penyebaran
Lakukan pemeriksaan rutin pada tempat tidur, furnitur, dan barang-barang bawaan setelah bepergian atau menginap di tempat umum. Menjaga kebersihan tempat tidur, menyimpan pakaian dalam kondisi bersih, dan membersihkan secara rutin dapat membantu mencegah infestasi.
Gunakan produk anti-kutu secara preventif, terutama jika sering bepergian atau menginap di tempat-tempat yang berisiko tinggi. Jika terdeteksi penyebaran yang, segera hubungi layanan pengendalian hama profesional untuk menangani masalah ini secara efektif.
Dengan memahami ciri-ciri kutu busuk dan cara penyebarannya, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif. Kesadaran dan tindakan proaktif dapat membantu melindungi diri kita dan lingkungan kita dari ancaman serangga parasit ini.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |