Gaya Hidup

Budi Hermanto, Sosok Polisi Berdedikasi Terhadap Penyandang Disabilitas

Rabu, 06 Desember 2023 - 17:12 | 273.83k
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto bersama dengan penyandang disabilitas di Mapolresta Malang Kota. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto bersama dengan penyandang disabilitas di Mapolresta Malang Kota. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Budi Hermanto yang saat ini menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota memiliki jejak panjang sebagai perwira polisi yang memiliki dedikasi penuh terhadap penyandang disabilitas.

Kepedulian itu tampak sejak menjabat sebagai Kapolres Batu pada 2017 silam. Saat itu, ia sempat mengenal sosok Eka Wulandari dari salah satu komunitas peduli disabilitas asal Sumberpucung, Kabupaten Malang. Dari situlah, kepedulian dari pria yang akrab disapa Buher ini mulai diimplementasikan secara bertahap.

Advertisement

disabilitas-2.jpg

"Ini semua berawal dari saya menjabat Kapolres Batu bertemu Eka Wulandari. Saat itu saya memiliki beberapa kegiatan dengan difabel dan memberikan beberapa bantuan seperti kaki palsu, kursi roda, tongkat dan sejumlah peralatan untuk berkarya, contohnya mesin jahit," ujar Buher kepada TIMES Indonesia, Selasa (5/12/2023).

Kepedulian itu terus ia pupuk di mana pun Buher menjabat. Saat berpindah tugas sebagai Kapolres Blitar pada 2019, ia tetap menaruh kepedulian terhadap kaum disabilitas.

disabilitas-3.jpg

Menjabat sebagai Kapolres Blitar, ia mengadakan program inklusi dan melihat perkembangan salah satu yayasan yang menampung para ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa), Disabilitas hingga para kelompok rentan yang diprakaryakan untuk membuat batik Ciprat.

"Awalnya kami membantu ukuran tangan dengan memberikan makan gratis sebanyak 20 pax setiap Senin sampai Sabtu di yayasan tersebut," ungkapnya.

Setelah berjalan, ia menyorot produksi batik Ciprat yang dikembangkan oleh penyandang disabilitas di Blitar. Dan ia mendorong kelompok yang selama ini dipandang sebelah mata bisa memiliki keahlian lebih yang harus diwadahi dan dikembangkan.

Ia juga terdorong untuk memenuhi kebutuhan para disabilitas di Blitar dengan pelatihan, usai membekali mereka dengan Alquran Braille.

"Ibaratnya kita nggak hanya memberi bantuan saja, tapi juga harus bermanfaat bagi mereka untuk menjadi modal usaha mereka, seperti memproduksi batik Ciprat yang ternyata semakin besar hingga internasional," katanya.

Kepedulian pria kelahiran 10 November 1976 itu terhadap kaum disabilitas nyata adanya, di mana pun ia bertugas. Terpenting, yang ia jalankan di tempat tugas sebelumnya, tak berhenti begitu saja dan selalu memiliki benang merah untuk bisa terus dijalankan.

"Saat saya menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota (tahun 2021), produk batik Ciprat teman-teman disabilitas di Blitar juga kita tarik ke Malang. Karyawan kami semua di Polresta Malang Kota menggunakan produksi batik Ciprat itu," jelasnya.

Ia selalu sepenuhnya untuk membantu dan mengembangkan keterampilan kaum disabilitas yang dimana sampai saat ini dinilai sebagian orang sebelah mata.

Bagaimana ketulusan seorang BuHer untuk kaum disabilitas selalu terlihat di sepanjang karier dalam kepolisian.

Di Kota Malang sendiri, ia juga sempat menginisiasi pemecah rekor MURI dengan membuat ratusan batik Ciprat oleh kelompok disabilitas pada Oktober 2022.

Ia juga menjadi salah satu inisiator bagi jajaran kepolisian yang mengadopsi program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberi kesempatan kaum disabilitas bekerja di lembaga kepolisian.

Pada awal kepemimpinannya sebagai Kapolresta Malang Kota, ia langsung membuka rekruitmen karyawan disabilitas untuk bekerja di beberapa bidang di bawah Polresta Malang Kota.

Muncullah empat nama yang sudah lebih dari 1,5 tahun ini bekerja di Polresta Malang Kota. Mereka adalah Rara Lingga Mardiani (29) sebagai content writer produk publikasi kehumasan, Fany Akbar (28) sebagai desain grafis produk publikasi kehumasan, Ni Putu Ayu (25) sebagai tenaga administrasi perencana (Bagren), dan Fatrullah Budi Hariyanto (34) sebagai tenaga pelayanan SKCK.

"Kita tidak hanya sekedar mempekerjakan kelompok rentan. Jangan lagi beranggapan bahwa mereka tidak mampu, hanya karena memiliki keterbatasan fisik. Mereka memang memiliki keterbatasan fisik, tetapi kemampuannya bisa melebihi kita yang normal," tuturnya.

"Ini bisa dibuktikan, seperti Rara sebagai personel kehumasan. Banyak trobosan yang dilakukan Rara untuk Polresta Malang Kota, meski ia hanya duduk di kursi roda. Kemampuan ini yang harus kita lihat, jangan pernah memandang sebelah mata," sambungnya.

Buher mengakui tak selamanya berada di Polresta Malang Kota. Namun setidaknya, apa yang telah ia lakukan bisa dilanjutkan dan menjadi contoh bagi instansi pemerintah lain untuk bisa memberi kesempatan terhadap penyandang disabilitas agar bisa berkarya.

Bahkan, Polresta Malang Kota juga sempat meraih penghargaan dalam sarana prasarana kelompok rentan dari KemenpanRB pada 2023.

Dimana mengacu pada empat pekerja disabilitasnya, Polresta Malang Kota mampu memberi fasilitas khusus bagi mereka agar bisa bekerja dengan maksimal.

"Mereka butuh toilet seperti apa, pintunya bagaimana, wastafel ketinggian berapa, itu harus kita fasilitasi. Kita juga beri alat bantuan SOS yang dikalungi mereka. Mungkin saat mereka terjatuh atau butuh panggilan cepat saat melakukan layanan publik di Polresta, bisa kita bantu," tuturnya.

Kepeduliannya terhadap disabilitas membawa Buher dinobatkan sebagai Bapak Disabilitas oleh komunitas disabilitas di Malang. Apresiasi itu diberikan kepada Buher pada Agustus 2022, langsung oleh Difabel Creative Community.

Kepedulian Budi Hermanto kepada kaum disabilitas diapresiasi oleh berbagai kalangan. Seperti halnya oleh mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto yang langsung memberikan instruksi jajaran Polda Jatim dan Polres se-Jatim untuk bisa meniru apa yang telah dilakukan Polresta Malang Kota. Buher juga mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Di samping itu, Buher mendapat piagam penghargaan dari Gubernur Jatim dalam kategori institusi Polri Peduli Disabilitas. Buher dinilai mampu mendorong peran disabilitas untuk menjadi pilar utama pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

"Empat pekerja kita ini menjadi trigger Bapak Irjen Pol Toni dan Ibu Gubernur Jatim yang memberikan reward kepada kami. Dimana ini bisa dilakukan dan bisa mengadopsi apa yang dilakukan Polresta," kata dia.

Cita-citanya dalam memberi wadah besar bagi kaum disabilitas ternyata masih panjang. Kepada TIMES Indonesia, Buher menceritakan bahwa ia punya rencana untuk membangun sebuah restoran dan kafe yang ramah disabilitas.

Ia mempunyai keinginan membangun restoran dan kafe di Malang yang sarana dan prasarananya ramah bagi kelompok disabilitas. Lebih dari itu, sebagian pekerja adalah kelompok disabilitas dan memiliki ruang kreatif bagi mereka.

"Ini harapan dan cita-cita yang segera terwujud. Saya ingin dimana nanti kelompok disabilitas bisa memiliki kegiatan yang bisa berbuah penghasilan dari sini dan profit dari resto tersebut kembali kepada mereka semua," jelasnya.

Ruang kreatif pun nanti akan diisi dengan berbagai fasilitas, mulai menjahit, melukis hingga desain grafis. Ia ingin memberikan bekal kepada kaum disabilitas dan memberikan modal usaha agar apa yang bisa mereka hasilkan nanti atau profit akan kembali ke mereka semua.

"Ini akan menjadi ikon. Nanti kalau Jakarta, Bandung atau luar Malang yang ingin adopsi ini bisa sharing profit. Sharing profit diambil untuk mengembangkan mereka lagi para kelompok difabel. Misal membuat desain grafis kalender, nanti yang memesan langsung membayar ke yang bersangkutan. Ini yang saya cita-citakan," ungkapnya.

Rencana tersebut, akan direalisasikan pada 2024 mendatang. Saat ini, ia bersama yang lain tengah melihat lokasi hingga sejumlah sistem yang harus dipersiapkan.

"Kita butuh man power juga. Gak semua karyawan disabilitas. Kan bagian masak nanti risiko tinggi. Mereka difabel bisa bagian kasir, order makanan dan pelayanan. Mudah-mudahan 2024 bisa tercapai," harapnya.

Dengan semua yang Buher lakukan untuk kaum disabilitas, ia berpesan agar kedepan masyarakat tak lagi memandang disabilitas sebelah mata. 

Termasuk kepada seluruh instansi pemerintah maupun swasta. Bukan hanya bantuan sembako saja yang diberikan, namun kesempatan berkarya, berlatih juga harus difasilitasi demi memberdayakan kaum disabilitas dalam pembangunan Indonesia kedepan.

"Jangan semata-mata kita hanya beri bantuan saja. Berilah apa yang buat mereka mampu, kita berdayakan secara kompetensi. Bantuan boleh saja, tapi yang bisa mengasah keterampilan mereka agar bisa mendapat penghasilan sendiri, itu yang penting," tuturnya.

Melalui apa yang telah Buher lakukan selama ini kepada para disabilitas, ia merasa apapun cobaan yang ia hadapi selama ini bisa terselesaikan berkat doa dan dukungan dari mereka.

Bahkan, sampai saat ini Polresta Malang Kota juga secara rutin menggelar visit kesehatan kepada para kelompok rentan, difabel hingga soal stunting.

"Membuat saya lancar, terjadi ada permasalahan besar, disitu saya bisa tenang, bisa menemukan solusi yang baik dan terhindar dari persoalan berat. Ini semua berkat doa doa mereka (penyandang disabilitas) selain dari doa keluarga dan orang tua," tandasnya.

Kepedulian seorang Budi Hermanto membawanya pada capaian prestasi dan apresiasi. Saat menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota hingga kini, ia didaulat sebagai Bapak Disabilitas. Buher juga meraih penghargaan dari Gubernur Jatim pada Puncak Hari Disabilitas Internasional 2022.

Bersama Buher sebagai penggagas, para penyandang disabilitas memecahkan rekor MURI membatik cepat. Acara tersebut melibatkan 594 penyandang disabilitas dari berbagai daerah.

Selain prestasi karena kepedulian pada kelompok disabilitas, Budi Hermanto sukses membawa Polresta Malang Kota meraih predikat kinerja pelayanan publik terbaik dari KemenpanRB. Di samping itu juga penghargaan kategori pelayanan prima dan predikat pembangunan Zona Integritas di lingkup Polri, hingga raihan predikat pelayanan prima terbaik dari Polda Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES