Gaya Hidup

Mengulik Keindahan Nusantara Melalui Rasa di Lara Djonggrang

Sabtu, 06 Januari 2024 - 08:13 | 42.22k
Tugu Dom merupakan perjalanan kuliner yang terinspirasi dari perjalanan Prabu Hayam Wuruk. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Tugu Dom merupakan perjalanan kuliner yang terinspirasi dari perjalanan Prabu Hayam Wuruk. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat Anda melangkah ke dalam restoran Lara Djonggrang, Anda akan segera merasakan atmosfer klasik yang kental dengan nuansa Nusantara.

Restoran ini, yang terletak di pusat kota Jakarta, adalah sebuah perwujudan nyata dari kekayaan budaya Indonesia.

Advertisement

Lara Djonggrang seperti sebuah galeri sejarah yang hidup, di mana setiap sudutnya dipenuhi dengan barang-barang antik yang menarik. Lukisan, keramik, ukiran dan patung- semua benda ini bukan hanya dekorasi, tetapi juga merupakan bagian dari koleksi pribadi pemilik restoran yang telah dikumpulkan sejak lama.

Pemilik restoran memiliki kecintaan yang mendalam terhadap budaya Nusantara, dan hal ini tercermin dalam setiap detail restoran. Meja dan kursi kayu dengan desain kuno, ubin tegel yang menambah nuansa antik, dan tentu saja koleksi barang antik yang menghiasi setiap sudut ruangan, semuanya berpadu untuk menciptakan suasana yang otentik dan hangat.

Namun, Lara Djonggrang bukan hanya tentang estetika. Restoran ini juga menawarkan hidangan otentik Indonesia yang terinspirasi dari perjalanan kerajaan melalui wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Majapahit pada awal abad ke-14.

Dengan demikian, pengunjung tidak hanya dapat menikmati makanan lezat, tetapi juga dapat merasakan sejarah dan budaya Nusantara yang kaya.

Jadi, jika Anda mencari pengalaman makan yang berbeda, Lara Djonggrang adalah tempat yang tepat. Di sini, Anda tidak hanya akan menikmati hidangan khas Nusantara yang lezat, tetapi juga akan merasakan perjalanan waktu ke era klasik Nusantara, di mana setiap barang memiliki kisah untuk diceritakan.

Prabu-Hayam-Wuruk.jpg

Menghidupkan Kembali Tradisi Kuliner Kerajaan dengan Royal Tugu Dom

Saat Anda melangkah lebih jauh, alunan musik Jawa yang lembut dan menenangkan akan menyambut Anda. Barisan 'prajurit kerajaan' mulai berdatangan memasuki ruang restoran kami. Mereka berpakaian lengkap ala Jawa dengan parang, perisai, dan kuda lumping. Mereka akan mengawal para pelayan yang berparade membawa sajian makanan lengkap yang cantik dengan hiasan janur kuning diiringi alunan music Jawa.

Makanan yang dibawa para prajurit tersebut satu per satu mulai disajikan ke atas meja. Para pelayan dengan lemah gemulai menata makanan yang dihias janur kuning itu. Cara penyajian ini konon merupakan tradisi di zaman Kerajaan Majapahit untuk menjamu raja dan tamu yang datang.

Salah satu menu andalan di restoran ini adalah Royal Tugu Dom, sebuah sajian makanan untuk para raja. Menu ini terdiri dari berbagai hidangan seperti otak-otak ikan tenggiri, gimbal tahu japit, gurame terbang, aneka sate, hingga tumpeng nasi kuning. Semua menu ini terinspirasi dari makanan yang terdapat dalam Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca.

Dalam perjalanan kuliner yang mengesankan ini, kita akan mengeksplorasi hidangan-hidangan yang terinspirasi dari Kitab Negara Kertagama, yang menceritakan perjalanan Prabu Hayam Wuruk menelusuri pesisir Pulau Jawa dan Sumatera.

Pertama-tama, kita akan memulai dengan otak-otak ikan tenggiri yang hangat dan lezat. Disajikan di atas panggangan arang yang masih menyala, otak-otak ini menjanjikan pengalaman rasa yang membangkitkan selera.

Selanjutnya, kita akan beralih ke hidangan utama, yaitu nasi tumpeng. Nasi tumpeng ini adalah perpaduan sempurna dari berbagai komponen seperti ayam, urapan merah, acar kuning, peyek, perkedel, sate lilit, tempe, telur, dan sambal matah. Bagi para pecinta rasa pedas, nasi tumpeng ini pasti akan memuaskan selera Anda.

Sebagai pendamping, kita memiliki ikan gurame terbang yang lembut dan tebal. Rasa amis dari ikan gurame ini disamarkan dengan sambal tomat yang segar dan menambah kelezatan hidangan ini.

Namun, ada satu yang paling unik dari semua hidangan yaitu sate-sate yang diletakan diatas perahu berukiran naga. Pasar sate, atau perahu sate naga merah besar, adalah hidangan sate yang terdiri dari sembilan jenis sate, mulai dari sate kambing, daging sapi, ayam, lilit, udang, cumi, hingga lidah. Semua disajikan dengan aneka bumbu seperti kecap, sambal matah, padang, dan asam manis. Setiap sate memiliki cita rasa khas Nusantara yang unik.

Untuk menikmati hidangan ini, disarankan untuk segera mengonsumsi sate agar dagingnya tetap lembut. Untuk menambah kelezatan pengalaman makan ini, Anda bisa menikmatinya dengan minuman segar seperti lemongrass atau wedang jahe.

Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan perjalanan kuliner yang luar biasa, mengeksplorasi berbagai hidangan yang terinspirasi dari perjalanan Prabu Hayam Wuruk. Paket Menu ini dinamakan Tugu Dom, Selamat menikmati!

Untuk informasi dan pemesanan, dapat langsung menghubungi Lara Djonggrang Restaurant di nomor Whatsapp +62 811-9108-966, atau bisa juga melalui direct message ke akun Instagram @lara_djonggrang, sempatkan pula berkunjung ke situs resmi kami di www.tuguhotels.com (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES