Cashless Society Merambah Pondok Pesantren di Kota Kediri

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pemanfaatan sistem pembayaran dengan lebih mengutamakan teknologi digital tanpa menggunakan uang tunai dalam masyarakat atau cashless society tidak hanya terjadi pada sektor perdagangan seperti pusat perbelanjaan dan pasar.
Di Kota Kediri, pembayaran cashless atau non tunai turut merambah ke lingkungan pondok pesantren. Menggunakan smart card khusus, Pondok Pesantren Wali Barokah menjadi pondok pesantren pertama yang menggunakan sistem cashless untuk para santri dan juga operasional pondok.
Advertisement
Penerapan sistem cashless ini tidak hanya untuk memudahkan para santri ketika berbelanja kebutuhan sehari-hari di koperasi atau toko di lingkungan sekitar pondok yang sudah terdaftar dalam sistem. Tapi juga membantu para santri untuk lebih bijak mengelola keuangan dan juga aman, karena tidak perlu banyak menyimpan uang tunai.
Penerapan teknologi pembayaran cashless di Pondok Pesantren Wali Barokah tidak berjalan dengan instan. Sebelum diterapkan dengan mulus, sudah dilakukan sejumlah trial dan juga penataan sistem yang digunakan.
"Kita dari 2021 akhir melakukan uji coba, dan baru sekarang, 1-2 bulan terakhir berjalan tanpa kendala," tutur Ketua Yayasan Wali Barokah H.Achmad Fawwas Abdul Aziz, Kamis (07/03/2024). Saat ini terdapat kurang lebih 3000 orang santri di Pondok Pesantren Wali Barokah.
Smart card khusus tersebut bagi para santri tidak hanya untuk transaksi cashless, tapi juga digunakan untuk absensi kegiatan belajar serta jadwal makan. Sementara bagi pondok, akan memudahkan dalam mengontrol presensi santri serta pengelolaan keuangan.
"Misalnya, ketika saatnya memberikan uang saku, tadinya harus memanggil santri satu persatu dan perlu waktu sampai 2-3 hari. Namun saat memakai smart card, tinggal dikirim ke virtual account para santri. Hanya perlu beberapa jam," tambahnya.
Teknologi yang ada di Pondok Pesantren Wali Barokah diharapkan bisa turut diterapkan di pondok-pondok pesantren lain dalam lingkup yayasan Wali Barokah dan juga pondok pesantren lain di Kota Kediri.
"Karena kedepannya digitalisasi akan makin meluas. Kita ingin memberikan edukasi kepada pondok pesantren tentang digitalisasi, dan ini adalah pengenalan awal," ujar perwakilan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Emir Syafial.
Ia juga menuturkan selain pondok pesantren, sejumlah sekolah Islam terpadu di sejumlah wilayah sudah ikut menerapkan hal serupa. "Itu mengedukasi, penggunaan uang harus terencana," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |