Awas, Ghibah saat Puasa Ramadan Bisa Membatalkan Pahala Lho

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bulan suci jangan sampai ternodai dengan hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa Ramadan. Tak jarang godaan untuk melakukan perbuatan dosa masih mengintai. Salah satunya ghibah atau membicarakan keburukan orang lain.
Lantas, bagaimana hukum ghibah saat puasa? Apakah ghibah dapat membatalkan puasa?
Advertisement
Ghibah Tidak Membatalkan Puasa, Tapi...
Menurut para ulama, ghibah tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW dalam Kitab
المجموع شرح المهذب - شجرة العناوين (6/ 356).
واحتج بحديث أبى هريرة المذكور وبحديثه ايضا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال " من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه " رواه البخاري.
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa fokus utama puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri dari perbuatan dosa, termasuk ghibah.
Meskipun ghibah tidak membatalkan puasa, namun perbuatan ini dapat mengurangi pahala puasa. Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadits, seperti:
وعنه أيضا قال " قال رسول الله صلي الله عليه وسلم رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع ورب قائم ليس له من قيامه إلا السهر " رواه النسائي وابن ماجه في سننهما ورواه الحاكم في المستدرك قال وهو صحيح علي شرط البخاري.
"Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: 'Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.'" (HR. Nasai).
وعنه أيضا قال " قال رسول الله صلي الله عليه وسلم ليس الصيام من الاكل والشرب فقط الصيام من اللغو والرفث " رواه البيهقى ورواه الحاكم في المستدرك وقال هو صحيح علي شرط مسلم.
وبالحديث الآخر " خمس يفطرن الصائم الغيبة والنميمة والكذب والقبلة واليمين الفاجرة " واجاب اصحابنا عن هذه الاحاديث سوى الاخير بان المراد ان كمال الصوم وفضيلته المطلوبة إنما يكون بصيانته عن اللغو والكلام الردئ لا أن الصوم يبطل به (واما) الحديث الاخير " خمس يفطرن الصائم " فحديث باطل لا يحتج به واجاب عنه الماوردي والمتولي وغيرهما بان المراد بطلان الثواب لا نفس الصوم.
Dalam keterangan hadits lain disebutkan ada 5 hal yang dapat membatalkan pahala puasa, yakni ghibah, adu domba, berdusta, beraksi palsu, sumpah bohong dan berkata buruk.
Sementara hadits dari Abdullah bin Mas'ud RA, Rasulullah SAW bersabda: 'Barangsiapa yang tidak menjaga lisannya dan kemaluannya, maka tidak ada pahala baginya pada puasanya.'" (HR. Tirmidzi)
Ghibah merupakan salah satu dosa yang sering dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal, ghibah dapat menyakiti hati orang lain dan merusak hubungan silaturahmi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga diri dari perbuatan ghibah, baik saat bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadan.
Tips Hindari Ghibah
- Sadari bahwa ghibah adalah perbuatan dosa.
- Hindari membicarakan orang lain, kecuali jika ada keperluan yang mendesak.
- Jika mendengar orang lain ghibah, ingatkan mereka dengan baik-baik.
- Gunakan waktu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti membaca Al-Quran, berzikir, atau melakukan amalan lainnya.
Dengan menghindari ghibah, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa Ramadan dan meraih pahala yang berlimpah di bulan suci ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |