
TIMESINDONESIA, BATU – Anak muda ternyata banyak yang menyukai dunia pertanian. Alfrendi Firmansyah, mahasiswa Teknik Sipil UMM ini contohnya, memilih asyik membudidayakan bunga kaktus di kebun miliknya.
Bukan hanya piawai merawat tanaman, mahasiswa yang tinggal di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu ini ternyata juga pintar memasarkan.
Advertisement
Selain memasarkan secara offline, ia juga memasarkan secara online. "Saya mulai usaha ini sejak tahun 2020, waktu itu Covid, tidak ada pemasukan, akhirnya saya berjualan bunga memanfaatkan momen banyak orang keranjingan menanam," ujar Alfrendi.
Awalnya ia berjualan di Instagram akhirnya ia merambah ke situs pemasaran lainnya seperti Shoppe.
"Saya buat akun tandurankuy di IG dan Shoppe ternyata peminatnya banyak," ujar Alfrendi. Rata-rata pembelinya suka membeli secara paket..
"Isinya biasanya 10 kaktus, paling laris jenis Gymno, warna-warbi dan ekor tupai," ujarnya.Ia mengatakan bahwa bertani itu mengasyikkan dan menyenangkan.
Hal itu yang membuat Alfrendi Firmansyah,, mahasiswa Teknik Sipil UMM ini memilih menjadi petani milineal sambil kuliah.
Disela-sela jam belajarnya, ia bertani dan menjual bunga kaktus lewat Pasar Online. Hasilnya lumayan, bisa menambah uang saku.
"Kalau IG itu banyak pelanggan yang pesan dalam jumlah besar, contoh untuk acara wisuda, tapi kalau di Shoppe kebanyakan pesanan cepat," ujarnya.
Harga bunga yang dijualnya paling murah seharga Rp 16 ribu hingga Rp 85 ribu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |