
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rumah bukan sekadar tempat pulang, tetapi juga tempat beristirahat sekaligus memulihkan energi. Desain eksterior dan interior menjadi salah faktor penting dalam membangun hunian agar tetap nyaman (homey) selama tinggal.
Desain rumah modern sendiri terus berkembang dari waktu ke waktu. Mulai konsep mediteranian, klasik hingga tropical dengan fasad bangunan kombinasi. Dengan model lebih minimalis namun tetap terlihat modern estetik.
Advertisement
Menciptakan rumah homey bisa didapat dari pemilihan material, di mana setiap elemen saling menunjang untuk mendapatkan atmosfer nyaman sepanjang hari.
Rumah homey selalu dapat menciptakan keadaan yang positif bagi penghuninya sebagai aspek penting dalam menciptakan lingkungan bahagia dan tenang untuk melepas stress usai pulang dari tempat kerja.
Rumah yang tenang, rapi dan bersih juga mampu memotivasi penghuni agar tetap bersemangat saat berangkat bekerja keesokan harinya.
"Pemilihan furniture, fabric, dan ambience ruangan meliputi elemen air, ubin, taman dan lain sebagainya juga sangat menentukan," terang Direktur The Grand Kenjeran, Ivana Tantoyo saat acara The Melting Pot, Sabtu (18/5/2024).
Keseluruhan elemen yang dibutuhkan itu bisa disesuaikan dengan personal taste setiap orang. Maka perlu didukung material terbaik pada bagian interior, ubin, karpet dan lainnya.
Tak kalah penting, tata letak rumah juga harus terlihat rapi. Lay out adalah syarat paling penting dalam membuat rumah. Konsep long lasting seperti American Classic, tidak tergerus umur, karena hanya bermain pada warna cat yang clean, sleek dan simpel design.
"Home is a feeling. Konsep American Tropical saat ini menjadi primadona baru," kata Ivana.
Tren rumah sendiri selalu berubah setiap tahun. Pada tahun 2012 dan 2013, rumah bergaya tropical diminati. Tahun 2017, muncul rumah gaya American yang kali pertama dikenalkan oleh The Grand Kenjeran Surabaya dan berkembang menjadi American Tropical, yang merupakan sebuah inovasi gaya desain hunian dengan model lebih minimalis namun tetap terlihat modern, elegan tanpa meninggalkan kesan estetik.
Konsep desain ini menggabungkan rumah bergaya American dengan nuansa tropis tanaman sejuk di luar dan dalam rumah. Dipadukan dengan memaksimalkan desain interior untuk menciptakan atmosfer rumah yang nyaman.
Sebagai tahap akhir pada interior bangunan, berikan finishing material untuk mengoptimalkan desain yang sudah final sesuai tipe rumah. Dengan material bagus, rumah akan terjaga dalam jangka waktu lama. Material itu antara lain pemilihan lantai berbahan kayu.
Kevin Sieto, Direktur Ubin Kayu Indonesia, mengatakan ada beberapa langkah menciptakan rumah yang homey melalui pemilihan lantai berbahan kayu tersebut.
"Kayu adalah unsur utama dari rumah bergaya tropical. Perawatan pun cukup mudah. Akan tetapi, kebanyakan orang masih memilih marmer sebagai dekor lantai. Padahal perawatan marmer cukup sulit," ungkapnya.
Lantai kayu memiliki sifat tetap sejuk di cuaca yang panas, hal ini karena kayu merupakan isolator panas yang baik.
Kayu dapat menyimpan kesejukan malam pada siang hari yang panas. Pastikan menggunakan lantai yang terbuat dari 100 persen kayu asli agar lebih tahan lama.
"Selain itu, penggunaan ubin kayu juga dapat meningkatkan estetika dan memberi kesan hunian yang lebih natural,” kata Kevin Sieto.
Setelah fasad dan eksterior banguan selesai, lengkapi dengan furniture sesuai tema rumah yang ada. Pilih sofa terbaik di ruang tengah sebagai jantung dari sebuah hunian, tempat setiap anggota berkumpul untuk berbagi cerita dan momen berharga.
Tak hanya itu, terkadang area ini juga sering digunakan untuk menyambut tamu, sehingga penting untuk menjaga keindahannya. Tentu, salah satu perabot yang identik dengan ruangan ini adalah sofa.
Oleh karena itu, pemilihan sofa yang tepat menjadi hal penting dalam menciptakan suasana yang nyaman.
Carmelia Hersini, Business Relations Manager Arbor & Troy mengungkapkan, selain aspek visual, kenyamanan dan fungsional juga menjadi aspek penting lainnya yang perlu diprioritaskan saat memilih sofa.
"Anda perlu mempertimbangkan kualitas bahan, ukuran dan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan ruangan, serta desain yang timeless agar bisa digunakan pada waktu yang lama," kata dia.
Berikan karpet di living room sesuai saran interior design sebagai pembingkai furniter dan interior ruang utama yang mampu menggambarkan jiwa desain sebuah rumah. Saat ini banyak jenis karpet yang mudah dibersihkan.
Karpet memiliki kemampuan untuk memberikan sentuhan ajaib yang bisa memberi kesan yang lebih elegan sekaligus homey pada hunian.
Tak hanya memberikan kenyamanan fisik, karpet juga membawa sentuhan artistik sebagai titik fokus yang menarik perhatian. Dengan begitu, karpet bukan sekadar pelengkap, tapi juga langkah strategis untuk menambah karakter dan kenyamanan hunian.
Karpet dapat membantu menyelaraskan pola, tekstur, dan warna dari berbagai elemen dekoratif, sehingga menciptakan kenyamanan dan keseimbangan desain interior.
"Anda juga bisa mengatur penempatan furniture di atas karpet untuk membuat ruangan terasa lebih luas dan elegan dengan tidak menyentuh dinding,” jelas Bobby Sitanajah, Direktur PT. Mitra Niaga Jaya Manggala (Artisan Rug).
Tren karpet 2024 bahkan mengarah ke warna beige dan abu-abu untuk mengoptimalkan rasa tropical dalam rumah bergaya American. Warna natural nude, beige, coklat dipadukan warna putih kayu yang elegan.
Paduan antara wooden lantai kayu dan karpet bulu sendiri akan mendukung gaya rumah American Tropical.
Tambahkan lampu redup untuk menampilkan kesan hangat. Membawa suasana tenang melalui lighting atau pencahayaan yang tepat, dapat mengurangi stres dan radiasi berlebihan.
Rumah dengan lighting hangat, bisa menggunakan lampu 3000 kelvin dengan warna lebih kekuningan. Sementara untuk konsep American Tropical, lighting cukup sebagai penunjang. Pilih street light yang mengelilingi ruangan agar tak seterang bohlam biasa.
Desainer biasanya akan menyarankan mengurangi lampu warna putih karena dapat memberikan dorongan terus produktif, padahal di rumah adalah waktu me time dan istirahat bersama keluarga.
Misal untuk rumah bergaya Bali dan tropis, pencahayaan menampilkan kesan temaram dan redup.
"Tapi mindset Indonesia suka rumah warna putih dan terang, sebenarnya warna ini kurang estetik. Maka kerap desainer memadukan warna putih dan kuning dengan ukuran 4.000 Kelvin," jelas General Manager Marketing in-Lite, Fransiska Darmawan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |