Gaya Hidup

Stres Bisa Memicu Kesehatan Mental, Ini Cara Mengatasinya Versi Akademisi UKWMS

Minggu, 09 Juni 2024 - 19:15 | 30.65k
Michael Seno Rahardanto saat mempraktikkan Brain Gym dan Terapi Tawa bersama peserta seminar. (FOTO: UKWMS for TIMES Indonesia)
Michael Seno Rahardanto saat mempraktikkan Brain Gym dan Terapi Tawa bersama peserta seminar. (FOTO: UKWMS for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAKesehatan Mental atau mental health saat ini menjadi fokus dan perhatian berbagai kalangan. Tak sedikit yang masih bingung dengan deskripsi dan pentingnya kesehatan mental, baik oleh individu, komunitas, hingga institusi Pendidikan.

Happy Cahaya Mulya, MPsi, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menyebut, kesehatan mental bukan melulu tentang gangguan jiwa, melainkan juga dipengaruhi faktor lain. 

Advertisement

"Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental. Salah satu pemicunya adalah ketidakmampuan mengelola stres. Termasuk tidak mampu mengatasi luka batin, sehingga mengalami gangguan mental,” ujar Happy.

Happy-Cahaya-Mulya.jpgHappy Cahaya Mulya saat menjadi pemateri dalam Seminar Kesehatan Mental yang dihelat Fakultas Psikologi 

Saat menjadi narasumber di seminar yang dihelat Fakultas Psikologi UKWMS dengan tajuk 'Mind Matters: Mental Health is For Everyone', ia menyampaikan bahwa stres tidak selalu menjadi hal yang buruk karena itu membantu untuk bergerak. 

"Permasalahannya, tidak semua stres bisa kita kelola dengan baik. Maka, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengelola stres seperti, Spiritual Well-being, Physical Well-being, Intellectual Well-being, Relational Well-being dan Emotional Well-being atau disingkat SPIRE," jelas Happy. 

Berbeda dengan Happy yang menyampaikan tentang teori, Michael Seno Rahardanto, MA yang juga merupakan dosen Fakultas Psikologi UKWMS membawakan praktik untuk meredakan stres. 

Ada dua teknik yang dipraktikkan bersama peserta, yakni Brain Gym dan Terapi Tawa. Kedua terapi ini bisa dilakukan mulai anak kecil hingga lansia. 

“Melalui gerakan-gerakan Brain Gym dan Terapi Tawa, kita sebenarnya bisa fokus sejenak dengan diri kita. Melupakan sejenak hiruk pikuk pekerjaan, tugas, dan beban pikiran kita agar bisa rileks," terang Danto, sapaan karibnya. 

"Bahkan mengurangi rasa gugup hingga membuat kita lebih bahagia. Dan terapi ini bisa kita lakukan siapapun, kapan saja dan dimana pun, tanpa biaya,” sambungnya. 

Untuk diketahui, pada kesempatan yang sama, UKWMS melalui Pusat Layanan Psikologi (PLP) meluncurkan Unit Layanan Konseling UKWMS secara perdana.

Layanan ini ditujukan bagi civitas UKWMS secara gratis sebagai bantuan awal untuk permasalahan yang ringan. Jika permasalahannya lebih serius, maka akan dirujuk lebih lanjut.  Untuk memanfaatkan layanan ini, civitas UKWMS dianjurkan mengisi formulir untuk membuat janji temu.

Proses konseling sendiri dapat dilakukan secara luring di UKWMS Kampus Pakuwon City atau di PLP. Selain itu, bisa juga dilakukan secara daring melalui zoom. Unit Layanan Konseling UKWMS, secara resmi akan beroperasi pada bulan Juli 2024 mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES