Andri 'Tarso' Wintarso Boyong Gunungan: Abadikan Momen Kepindahan IKN ke Kaltim dalam Lukisan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Andri Wintarso, dikenal dengan nama "Tarso", pelukis berbakat dari Jakarta, ini tengah menyiapkan pameran tunggal. Karya lukisannya itu bertema "Boyong Gunungan".
Lukisan Tarso itu dibuat untuk mengabadikan momen bersejarah Indonesia. Yakni kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pameran ini akan digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, mulai 13-17 Agustus 2024.
Advertisement
Perjalanan Karier Sang Pelukis
Tarso, yang telah menggeluti dunia seni lukis sejak kecil, menyelesaikan pendidikan seni rupa di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1997. Ia dikenal dengan teknik melukis realis potrait yang mampu menangkap figur dan karakter seseorang dengan detail yang luar biasa.
Karya-karya Tarso telah menghiasi berbagai pameran. Baik di dalam maupun luar negeri.
Lukisannya pun banyak menjadi koleksi pribadi tokoh-tokoh penting. Termasuk presiden dan wakil presiden.
Kepada media, Tarso menyampaikan bahwa kepindahan Ibu Kota Negara Jakarta ke IKN Nusantara di Kaltim adalah momen penting yang tidak boleh dilewatkan. Ia merasa terpanggil untuk mengabadikan peristiwa bersejarah ini melalui lukisannya, agar dapat dikenang oleh generasi mendatang.
"Kepindahan ibu kota bukan hanya peristiwa administratif, tapi juga simbol perubahan dan harapan bagi bangsa ini," ujarnya.
Pameran "Boyong Gunungan" dan Dukungan Sosial
Pameran "Boyong Gunungan" yang akan dibuka oleh Menkopolhukam RI, Marsekal TNI (Pur) Hadi Tjahjanto, dan dihadiri oleh mantan presiden serta para menteri kabinet, merupakan bentuk dedikasi Tarso untuk Indonesia.
Selain menampilkan karya seni, pameran ini juga memiliki misi sosial. Sebanyak 50% dari hasil penjualan lukisan akan didonasikan kepada Yayasan Cahaya Ladara Nusantara, yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan budaya.
Tarso berharap lukisannya dapat menjadi pengingat akan momen bersejarah ini bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk anak cucu di masa depan. "Lukisan ini tidak hanya sebuah karya seni, tetapi juga simbol kebanggaan dan sejarah bangsa," tambahnya.
Pameran ini diharapkan dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih menghargai seni dan sejarah bangsa. Dengan karya-karya yang penuh makna, Tarso berusaha menunjukkan bahwa seni lukis bukan hanya sekedar visual, tapi juga memiliki pesan dan emosi yang dalam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |