Gaya Hidup

Petani Bondowoso Diajak Bijak Menggunakan Pestisida

Rabu, 14 Agustus 2024 - 12:32 | 32.89k
Kegiatan pelatihan penggunaan pestisida kepada petani di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kegiatan pelatihan penggunaan pestisida kepada petani di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso mengajak petani bijak dalam penggunaan pestisida

Alishter dan DPKP Bondowoso memberikan edukasi kepada petani melalui kegiatan training of user, Rabu (14/8/2024). Total ada 100 petani beserta PPL yang dilibatkan, khususnya mereka yang menggunakan paraquat atau herbisida. 

Advertisement

Tujuan utama pelatihan tersebut adalah agar petani ikut menjaga diri dan lingkungan akan bahaya penggunaan pestisida yang berlebihan dan tidak sesuai dengan petunjuk penggunaannya. 

Sebab penggunaan pestisida yang tidak benar bisa mengganggu kesehatan petani. Diantaranya menyebabkan iritasi pada mata, kulit hingga keracunan sistem pernafasan. Selain itu juga berbahaya terhadap ternak dan hewan piaraan lainnya. 

Perwakilan Alishter, Bagus Fajar menjelaskan, pelatihan ini pertama kali untuk Bondowoso. Dia berharap melalui pelatihan ini petani lebih bijak saat menggunakan pestisida. 

“Jika sebelumnya teman-teman petani masih awam dengan hal-hal yang sesuai prosedur. Sekarang kita giring menjadi on track gitu, supaya petani lebih terampil dan aman,” kata dia. 

Nanti petani akan mendapatkan surat keterangan pelatihan yang akan menjadi bukti bahwa mereka sudah mengikuti pelatihan pestisida terbatas. 

Menurutnya, dalam setahun di setiap Provinsi pihaknya bisa melaksanakan pelatihan di dua kabupaten/kota. Tahun ini fokus di Bondowoso dan Situbondo. “Mungkin dua tiga tahun lagi bisa balik lagi ke Bondowoso dengan cakupan petani yang berbeda,” terang dia. 

Sementara Sekretaris DPKP Bondowoso, Yuli Indrawati mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini akan menambah wawasan petani dan berdampak baik pada kelangsungan pertanian di Bumi Ki Ronggo. 

Apalagi kata dia, perekonomi masyarakat Bondowoso mayoritas masih bergantung di sektor pertanian. “Terima kasih kepada Alishter yang memberikan kesempatan pada petani Bondowoso pelatihan pestisida terbatas,” ucap dia. 

Menurutnya, edukasi seperti ini sangat penting dan membantu pemerintah daerah. Apalagi mayoritas petani belum memperhatikan keselamatan dalam bertani. Seperti tidak menggunakan sarung tangan dan penutup wajah. 

Pestisida terbatas ini lanjut dia, harus ada sertifikatnya agar petani tidak sembarangan menggunakan pestisida. Selain keamanan untuk diri petani, pihaknya berharap petani juga ikut menjaga lingkungan demi kelangsungan pertanian ke depan. “Saya berharap pelatihan tidak hanya sekali ini saja, namun bisa terus memberikan edukasi ke petani kit,” harap dia. 

Yuli juga mengungkapkan, penggunaan pestisida yang berlebih dan tidak sesuai petunjuknya juga akan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian. “Penggunaan pestisida yang tepat tentu sangat menguntungkan bagi petani kita,” imbuh dia. 

Salah seorang petani asal Tangsil Wetan sekaligus peserta, Ismanto menyatakan, pelatihan ini menjadi modal pengetahuan bagiannya khususnya tentang petunjuk penggunaan pestisida yang benar dan baik. Terutama untuk keamanan petani, tanaman dan lingkungan. 

“Yang kemarin petani itu kadang merokok waktu nyemprot sekarang kita tahu bahwa itu tidak boleh. Jadi keamanan itu harus dijaga,” kata dia. 

Bahkan lanjut Ismanto, sebelumnya botol bekas pestisida dibuang begitu saja. Melalui pelatihan ini dirinya mengetahui demikian itu berbahaya untuk lingkungan. 

“Terima kasih Alishter yang telah mengedukasi petani. Saya ini bisa berkelanjutan. Saya sebagai ketua kelompok tani siap mengedukasi petani lain yang tidak ikut pelatihan,” terang dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES