Tips Psikolog untuk Orang Tua: Cara Mendidik Anak Menghindari Pelecehan Seksual
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., bersama psikolog Universitas Indonesia Rahmatika Septina Chairunnisa, M.Psi., memberikan panduan kepada orang tua mengenai cara efektif untuk mendidik anak agar terhindar dari pelecehan seksual dan tidak menjadi pelaku pelecehan.
Menurut Novi Poespita Candra, anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua, terutama ayah, perlu memberikan contoh konkret tentang bagaimana menghormati orang lain, baik dari jenis kelamin yang sama maupun yang berbeda.
Advertisement
"Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis," ungkap Novi, Jumat (6/9/2024).
Novi menekankan pentingnya pembelajaran melalui dialog dan literasi terkait perlindungan diri. Ajak anak untuk berdiskusi tentang pentingnya menjaga tubuh mereka dan ajarkan juga mereka bagaimana mengenali serta menghargai tubuh mereka sendiri serta orang lain.
Sementara itu, Rahmatika Septina Chairunnisa dari Sekolah Bianglala Bandung menambahkan bahwa membangun hubungan positif dengan anak adalah kunci. Orang tua perlu mendengarkan, memahami, dan memenuhi kebutuhan anak, sambil menetapkan aturan dan batasan yang jelas.
"Pentingnya penanaman nilai-nilai yang berlaku di keluarga, budaya, dan agama sejak dini pada anak. Orang tua perlu mencontohkan penerapan nilai-nilai tersebut dalam kesehariannya," kata Rahmatika.
Rahmatika juga menjelaskan bahwa orang tua perlu memberikan pemahaman tentang tubuh anak, termasuk nama dan fungsi setiap bagian tubuh, serta batasan mengenai bagian mana yang boleh atau tidak boleh disentuh.
Ajarkan anak tentang situasi di mana penyentuhan oleh orang lain diperbolehkan, seperti saat diperiksa dokter, dan ajarkan mereka cara menolak atau memberikan izin.
Lebih jauh, Rahmatika menyarankan agar orang tua tidak memaksakan anak untuk membalas pelukan atau ciuman dari orang lain, meskipun anggota keluarga, jika anak merasa tidak nyaman.
Selain itu, penting untuk tidak menjadikan topik seksualitas sebagai hal yang tabu. Berikan juga penjelasan yang sesuai usia anak secara bertahap dan tidak membuat mereka merasa takut atau malu.
Orang tua juga dianjurkan untuk mencari informasi bersama anak tentang seksualitas dan perlindungan diri, misalnya dengan berkonsultasi dengan psikolog atau dokter. Tekankan kepada anak bahwa mereka sangat berharga, sehingga mereka dapat membangun rasa percaya diri dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di lingkungan sekitar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |