Maulid Nabi: Uniknya Tradisi Lempar Uang Koin di Kota Kediri

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Senyum sumringah terlihat di wajah Zidni dan teman-temannya. Mereka baru saja mengikuti tradisi lempar uang koin menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Wakaf Jamsaren, Kota Kediri.
Di tangan, Zidni dan teman-temannya tampak menggenggam sekantong plastik penuh dengan uang. Zidni mengaku belum menghitung jumlah uang tersebut. Namun Zidni sudah punya rencana khusus untuk uang tersebut. "Mau ditabung," tuturnya, Minggu (15/09/2024).
Advertisement
Bocah kelas 4 SD itu bercerita dirinya memang rutin mengikuti tradisi lempar koin. Tahun lalu ia mengaku membawa pulang uang koin sebanyak Rp 30 ribu.
Selain di Masjid Wakaf Jamsaren, biasanya dirinya juga ikut tradisi serupa di musholla sekitaran wilayah Jamsaren. "Sudah dua kali. Di masjid sama di musholla," ujarnya.
Sambut Momen Maulid Nabi
Tradisi unik melempar uang koin di Masjid Wakaf Jamsaren, Kota Kediri digelar pada malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (H-1).
Tradisi tersebut sudah berlangsung puluhan tahun dan turun temurun. Kegiatan tersebut terbuka untuk umum. Tidak hanya bagi jemaah setempat tapi juga jemaah luar wilayah kelurahan Jamsaren.
Prosesi lempar koin dimulai usai sholat isya berjamaah. Jemaah remaja dan anak-anak berkumpul di serambi masjid sambil membentuk lingkaran. Para jemaah yang berusia lebih dewasa berada di luar lingkaran, turut mengelilingi sambil melantunkan sholawat.
Koin dilempar ke tengah lemparan dengan isyarat. Saat koin dilempar, anak-anak sampai remaja berebut untuk mengumpulkan uang-uang tadi. Nominal yang dilempar pun beragam, mulai dari uang logam pecahan 200, Rp 500, sampai uang kertas pecahan Rp 20 ribuan.
Uang tersebut dibawa oleh jemaah yang lebih dewasa. Bahkan ada beberapa jemaah dewasa yang memang sengaja mengumpulkan uang logam selama setahun terakhir untuk dilempar dalam tradisi tersebut.
"Dari pribadi jemaah masing-masing. Ada yang nyelengi (menabung) uang logam setahun terakhir," ujar salah satu pengurus takmir Masjid Wakaf Jamsaren MZ Ansori, Senin (16/09/2024).
Pria yang akrab disapa Mbah Muh itu mengungkapkan tradisi lempar koin tersebut memiliki makna khusus. Dengan adanya tradisi tersebut, diharapkan anak-anak dan remaja bisa tetap taat beribadah, terutama beribadah di masjid.
Selain itu juga mengenalkan kepada anak-anak bahwa bulan Maulid merupakan momen penting bagi umat muslim. Dimana pada bulan penuh berkah tersebut, diperingati sebagai momen kelahiran Nabi Muhammad SAW.
"Agar anak-anak mau ke masjid. Yang paling utama anak-anak mengetahui bulan Maulid adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW," pungkas Mbah Muh. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |