Gaya Hidup

Kabar Dari Dubai, Konsul Jenderal RI Gelar Peragaan Busana Batik, Bakal Diberi Ruang Lebih Prestisius

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 01:27 | 46.67k
Ketua Dharma Wanita Persatuan Konsul Jenderal RI di Dubai, Neni Lesmana saat membuka peragaan busana batik di ruang majelis konsulat KJRI Dubai. (FOTO: KJRI Dubai Denny Lesmana For TIMES Indonesia)
Ketua Dharma Wanita Persatuan Konsul Jenderal RI di Dubai, Neni Lesmana saat membuka peragaan busana batik di ruang majelis konsulat KJRI Dubai. (FOTO: KJRI Dubai Denny Lesmana For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, DUBAI – Batik tidak hanya disebut sebagai warisan budaya Nusantara. Namun, telah dianggap sebagai warisan dunia yang kemudian mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda setelah melalui proses pengajuan yang dimulai pada tahun 2008.

Dilansir TIMES Indonesia dari laman Kemendikbud RI menyebutkan pada 9 Januari 2009, UNESCO menerima pendaftaran tersebut secara resmi, kemudian pada tanggal 11 - 14 Mei 2009.

Advertisement

Lalu, diulakukan pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris. Akhirnya, pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Memaknai batik, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Konsul Jendral RI di Dubai Neni D. Lesmana kepada TIMES Indonesia melalui pesan whatsapp mengatakan pihaknya menggelar pagelaran busana batik di rhang majelis konsulat pada Kamis (24/10/2024).

Neni menjelaskan gelaran batuk ini diselenggarakan sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia yang telah mendunia.

batik-2.jpgPara peserta peragaan busana batik usai peragaan di gedung konsulat jenderal RI di Dubai. (FOTO: KJRI Dubai Denny Lesmana For TIMES Indonesia)

"Tidak hanya diikuti oleh semua anggota DWP, namun beberapa anggota International Womens Club juga ikut," katanya.

Pagelaran busana batik ini melibatkan sejumlah desainer batik yang berasal dari Indonesia dan kini berdomisili di Dubai seperti Yanti Damayanti, Susie Rewita, Iltafia Ahmad, dan Desi Sari Dewi.

"Mereka menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam mendesain busana berbahan batik, menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern yang menarik," kata Neni kepada TIMES Indonesia, Jumat (25/10/2024).

Selain itu, beberapa diaspora pemilik butik busana wanita juga turut berkontribusi dalam event ini, sehingga memperkaya variasi dan pilihan busana yang ditampilkan.

"Kami juga mengadakan quiz mengangkat topik seputar sejarah dan asal-usul motif batik untuk dapat memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada peserta tentang arti dan filosofi yang terkandung dalam setiap motif batik," terangnya.

Lebih jauh Neni mengatajan Batik tidak hanya sekadar kain, melainkan merupakan simbol identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Setiap motif yang ada dalam batik menyimpan makna dan cerita yang mencerminkan keragaman budaya, kreativitas, serta nilai-nilai luhur bangsa. 

"Dalam konteks ini, pagelaran busana batik menjadi sarana penting untuk menggalang rasa cinta dan penghargaan terhadap budaya lokal di tengah masyarakat yang terus berkembang," tambahnya.

Neni mengatakan melalui berbagai kegiatan tentang ini, diharapkan Batik akan semakin luas, dikenakan dalam beraktifitas sehari-hari bagi WNI di Dubai, sambil memperkenalkan keberagaman budaya bangsa Indonesia yang kaya.

Sementara Konsul Jenderal RI di Dubai, Denny Lesmana, menyampaikan apresiasi kepada DWP KJRI Dubai yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

Bahkan pihaknya menjanjikan untuk membawa kegiatan ini ke tempat yang lebih prestisius dengan mengundang komunitas wanita internasional di Dubai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES