Gaya Hidup

Ini Lima Jenis Obat Umum yang Dapat Sebabkan Rambut Rontok

Senin, 02 Desember 2024 - 02:27 | 28.30k
ILustrasi - Rambut Rontok (Foto: sunsilk)
ILustrasi - Rambut Rontok (Foto: sunsilk)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tanpa kita sadari, ternyata ada obat-obatan umum atau obat bebas, selain yang juga dengan resep dokter, yang diam-diam memicu rambut rontok.

Walaupun kerontokan rambut adalah hal alami, seiring bertambahnya usia, terutama bagi pria, tetapi Ahli anestesi di Los Angeles, Amerika Serikat, Dr. Zain Hasan mengingatkan, bahwa ada lima obat umum yang sangat berkontribusi terhadap cepatnya kerontokan rambut kita.

Advertisement

Lima jenis obat itu adalah :

- Obat antidepresan

- Obat untuk mengatasi jerawat

- Obat pengencer darah

- Obat untuk tekanan darah tinggi.

- Obat untuk melawan kanker payudara baik pada pria maupun wanita.

Dr Zain Hasan, seperti dilansir Daily Mail, juga memperingatkan 636.000 pengikutnya di medsos dalam upaya menjaga rambut mereka, agar mereka mengetahui tentang lima obat itu.

Anti-depresan

Dalam penjelasannya,  obat antidepresan Wellbutrin, obat resep ini untuk meningkatkan hormon perasaan senang di otak untuk meningkatkan suasana hati seseorang.

Namun, dalam penelitian menunjukkan, bahwa obat ini bisa menyebabkan rambut rontok pada pasien pria dan wanita. 

Sebuah studi di tahun 2018  dengan membandingkan terhadap 1 juta pengguna pada sembilan jenis antidepresan umum menemukan, bahwa mereka yang menggunakan bupropion (nama merek, Wellbutrin) adalah yang paling mungkin menderita oleh kerontokan rambutnya.

Orang-orang itu juga melaporkan efek samping tersebut secara anekdotal di internet, dengan mengatakan bahwa itu mengerikan dan membuat mereka bahkan tidak berani meninggalkan apartemennya.

Sekitar satu dari 1.000 pasien menderita efek samping (atau 29.000 dari 29 juta yang mengonsumsi obat tersebut setiap tahun).

Dokter menyebutkan bahwa lonjakan dopamin yang disebabkan oleh obat tersebut juga bisa memicu folikel rambut beralih ke fase istirahat dari siklus pertumbuhannya. Bahkan menghentikan pertumbuhan rambut lebih lanjut dan menyebabkan rambut rontok seiring waktu.

Obat untuk Jerawat

Daftar Zain Hasan berikutnya adalah beberapa jenis obat retinoid yang dikonsumsi orang untuk mengatasi jerawat, seperti Accutane, atau isotretinoin.

Ini diresepkan kepada lebih dari satu juta orang di AS setiap tahunnya. "Kerontokan rambut jarang terjadi akibat obat ini, tetapi bisa terjadi pada mereka yang mengonsumsi dosis lebih tinggi," katanya.

Sebuah studi tahun 2022 yang dilakukan terhadap 565 orang yang mengonsumsi isotretinoin untuk mengatasi jerawat menemukan, bahwa sekitar enam persen dari mereka yang mengonsumsi isotretinoin dosis tinggi melaporkan rambutnya rontok, dibandingkan dengan 3,2 persen dari mereka yang mengonsumsi isotretinoin dosis rendah. Rata-rata pasien itu berusia sekitar 22 tahun.

Sebuah studi terpisah  juga di tahun 2022 memperingatkan, bahwa pasien yang mengonsumsi isotretinoin yang lebih tua, dengan dosis yang lebih kuat atau memiliki durasi pengobatan yang lama, maka lebih mungkin mengalami kerontokan rambut.

"Krim retinol yang digunakan untuk meredakan jerawat dan memperlambat penuaan, tersedia baik yang dijual bebas maupun dengan resep dokter, juga bisa menyebabkan rambut rontok dalam beberapa kasus," katanya.

Dr Michele Green, seorang dokter kulit di New York City, mengatakan kepada InStyle sebelumnya mengatakan, anda akan  mengalami sensitivitas, kemerahan dan iritasi yang mengakibatkan rambut rontok atau rambut menipis.

Ia menambahkan, jika memiliki kulit kepala sensitif, ia menyarankan harus menghindari penggunaan bentuk retinol apa pun pada kulit kepala.

Para ilmuwan berpendapat bahwa Accutane dan obat-obatan sejenisnya bisa menyebabkan rambut rontok karena obat-obatan tersebut bisa menyebabkan rambut rontok lebih awal.

Rambut rontok akibat obat-obatan tersebut biasanya tidak permanen dan bisa diatasi dengan menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.

Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah kulit kemerahan, rasa gatal, terbakar atau perih di kulit kepala, serta kulit terkelupas atau pecah-pecah.

Obat Pengencer Darah

Berikutnya menurut Zain Hasan adalah antikoagulan , atau pengencer darah, seperti Eliquis, Warfarin, dan Heparin yang dikonsumsi hingga 18 juta orang per tahun.

Rambut rontok biasanya mulai terjadi dua hingga empat bulan setelah pertama kali mengonsumsi obat ini.

Dalam studi lain tentang Warfarin tahun 2021, para peneliti menulis, terapi warfarin merupakan penyebab alopecia yang langka tetapi harus dipertimbangkan pada pasien yang menjalani antikoagulasi jangka panjang. 

Kerontokan rambut memiliki dampak negatif yang sangat besar terhadap kualitas hidup pasien dan harus mendorong penyelidikan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

Obat ini bekerja dengan cara menghalangi enzim yang digunakan untuk membuat faktor pembekuan darah, sehingga mengurangi risiko terbentuknya bekuan darah. 

Dokter menyebut obat ini menyebabkan rambut rontok karena bisa memicu folikel rambut memasuki "fase istirahat" dari siklus pertumbuhannya, sehingga menghentikan pertumbuhan rambut. Namun rambut rontok akibat obat ini cenderung tidak permanen.

Obat Tekanan Darah

Obat keempat dalam daftar Dr. Zain Hasan adalah beta blocker seperti metoprolol,  merek dagang Lopressor, yaitu obat resep yang membantu mengobati tekanan darah tinggi.

Setiap tahun obat ini dikonsumsi oleh lebih dari 26 juta orang di Amerika Serikat. Obat resep ini  bekerja dengan menghalangi efek hormon seperti adrenalin yang menyebabkan jantung berdetak lebih lambat dan menurunkan tekanan darah.

Namun, ada laporan langka tentang pasien yang menderita kerontokan rambut saat mengonsumsi obat tersebut, yang cenderung mulai terjadi dua hingga lima bulan setelah meminumnya.

Seorang apoteker di California, Dr. Kristianne Hannemann mengatakan  sebelumnya di Drugs.com , bahwa rambut rontok bukanlah efek samping yang sering dilaporkan selama uji klinis metoprolol. 

"Namun, ada laporan langka tentang kerontokan rambut yang bisa disembuhkan oleh pasien yang mengonsumsinya. Setelah menghentikan pengobatan, rambut akan tumbuh kembali," katanya.

"Efek samping yang umum mengkonsumsi obat ini antara lain rasa lelah, pusing, depresi, dan sesak napas," kata dokter.

Obat ini kemungkinan menyebabkan rambut rontok karena mengganggu siklus pertumbuhan rambut.

Obat Kanker

Obat terakhir dalam daftar Dr. Zain Hasan adalah pengobatan kanker tamoxifen , nama merek Nolvadex, yang digunakan untuk melawan kanker payudara pada pria dan wanita.

Sekitar satu dari tiga orang yang mengonsumsi obat tersebut menderita kerontokan rambut, yang menurut dokter terjadi karena obat tersebut menurunkan kadar estrogen dalam tubuh, sehingga mengganggu siklus rambut.

"Kerontokan rambut menjadi nyata sekitar enam bulan hingga dua tahun setelah mulai mengonsumsi obat," kata lembaga nirlaba Breastcancer.org.

Sekitar 900.000 resep obat ditulis setiap tahun di Amerika Serikat untuk memperlambat pertumbuhan kanker payudara.

Obat kemoterapi juga dikaitkan dengan kerontokan rambut, termasuk pada kanker payudara. Statistik menunjukkan, bahwa sekitar 65% orang yang menjalani kemoterapi mengalami kerontokan rambut. 

Dr Zain Hasan juga menyebutkan, obat-obatan lain yang menurut laporan anekdot dapat menyebabkan kerontokan rambut, termasuk obat-obatan seperti Ozempic. "Pasien harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mempertimbangkan penghentian penggunaan obat resep," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES