Gayeng With YM

Ketika Masalah Terhidang (1)

Minggu, 05 April 2015 - 12:44 | 35.10k
Ustad Yusuf Mansur
Ustad Yusuf Mansur

TIMESINDONESIABesar kecilnya permasalahan adalah bentuk permainan pikiran, permainan perasaan.

Setiap orang, katanya, punya masalah. Kadang besar, kadang kecil. Sementara itu, ada yang bisa mengatasi masalah, tegar dan tabah meniti kehidupan. Tapi ada yang berputus asa, dan bahkan tenggelam dalam permasalahan.

Sebenarnya, ketika permasalahan ‘terciptakan’ [lantaran perbuatan sendiri] atau ‘hadir sendiri’ dalam kehidupan, adalah banyak tergantung permainan pikiran, permainan perasaan.

Coba saja lihat, pada bentuk permasalahan yang sama, situasi orang berbeda-beda. Persis seperti yang disebut tadi, ada yang sanggup mengatasi, ada yang tidak sanggup mengatasi. Karenanya diperlukan latihan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan.

Kita ambil contoh; orang yang ditinggal pergi oleh suaminya, seketika hidupnya akan gelap kalau ia digelapkan oleh pikirannya sendiri. Misal, ia ketakutan bagaimana kehidupannya kelak, belum lagi kalau ia pikirkan anak-anaknya, bagaimana makannya, bagaimana sekolahnya. Wajar sebenarnya bila mempunyai rasa takut seperti ini.

Tapi akan menjadi tidak wajar, bila ia kalah bertarung dengan pikiran kalutnya, pikiran takutnya, sehingga ia ‘terkuasai’ keadaan. Maka, pada contoh ini, masalah yang ia hadapi benar-benar menjelma menjadi masalah.

Bila ia tegar, dan ia tidak biarkan perasaan khawatirnya menjadi berkepanjangan, maka ia akan siap. Siap untuk benar-benar ditinggal oleh suaminya. Masa depan tidak tergantung di tangan suaminya dan kehidupan mesti berlangsung, dengan atau tanpa suaminya.

Dan bila ini yang terjadi, ia telah memenangkan pertarungan pemikiran. Ia memenangkan permainan perasaan. Sekarang kita ambil contoh orang yang menghadapi ‘tanggal jatuh tempo’ ketika ia mempunyai utang, sedang ia belum memiliki uang untuk membayar. Biasanya, ia akan mengalami apa yang dinamakan kekalutan, ketakutan, malu, khawatir, engga enak dan sebagainya.

Sangat bisa jadi ia tidak berani menemui ‘mitra utangnya’. Sekali lagi ini adalah permainan pikiran. Andai ia buang kekhawatirannya, ia hadapi dengan gentleman, biasanya suasana berlangsung dengan ‘aman’. Sebaliknya, jika ia menghindar – karena ketakutan tadi – boleh jadi suasana jadi meruncing. Pikiran dan perasaan akan mempengaruhi keadaan. (bersambung)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Satria Bagus
Sumber : Official Site Yusuf Mansur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES