
TIMESINDONESIA, JAKARTA – ’’Saya sudah tahu.” Mungkin Anda pernah mengatakan kalimat ini (termasuk dalam hati) saat menemukan suatu artikel, buku, atau ebook. ’’Saya sudah tahu tentang ini.” Kemudian Anda mengambil keputusan untuk tidak membacanya lagi.
Apakah Anda tahu kalimat tasbih? Kenapa kita diperintahkan untuk menyebutnya berulang-ulang? ’’Karena pengulangan memiliki kekuatan. Pengulangan akan memberikan dampak bagi Anda,’’ tutur Maestro Glutera Indonesia Andri Ariestianto.
Advertisement
Jadi jangan mudah bosan untuk membaca atau mempelajari hal yang sama secara berulang-ulang. Banyak perusahaan yang mau mengeluarkan biaya besar untuk mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan yang sama. Perusahaan ini memahami pentingnya pengulangan.
’’Jika Anda sudah membeli buku atau e-book, jangan hanya disimpan saja. Baca lagi, tidak masalah diulang-ulang, waktu yang Anda luangkan untuk membaca buku atau ebook yang sama tidak akan sia-sia,’’ ujar Andri.
Banyak orang yang sukses setelah membaca suatu buku puluhan kali. Ada orang yang sekarang kaya karena membaca buku Think and Grow Rich secara berulang-ulang sampai puluhan kali.
Pengulangan akan menambah pemahaman. Pengulangan akan menambah daya tangkap Anda. ’’Dengan pengulangan semakin banyak materi yang bisa Anda serap dalam pikiran bawah sadar Anda. Pengulangan akan membuat Anda bertindak,’’ tandasnya.
Jadi jangan putuskan bahwa suatu buku atau e-book tidak bermanfaat untuk Anda jika baru satu kali Anda baca. Mungkin harus berkali-kali, mungkin sampai puluhan kali sampai Anda mengambil tindakan dan benar-benar memahami isi buku atau ebook Anda.
Tentu saja dalam mengulang tergantung sejauh mana kemampuan Anda menangkap apa yang Anda baca. Bisa saja cukup satu kali, jika Anda membacanya dengan penuh konsentrasi dan langsung mengambil catatan untuk menulis daftar tindakan. Bisa saja.
Kuncinya bacalah sampai Anda benar-benar paham, meresap ke dalam pikiran bawah sadar Anda, dan Anda mulai bertindak dengan berlandaskan buku atau ebook yang Anda baca.
’’Memang perlu usaha dan kesabaran untuk menjadi lebih baik. Tidak ada hasil instan dan jangan berharap Anda akan langsung menjadi orang hebat hanya dengan satu kali baca buku,’’ ujarnya.
Apa contohnya? Ini dia:
Contoh 1
Anak Anda lagi belajar naik sepeda, kemudian jatuh. Apakah anak Anda akan mengatakan bahwa dirinya tidak berbakat. Tentu saja tidak. Dia akan terus mengulangi dan mengulangi hingga akhirnya bisa mengayuh sepedanya dengan kencang.
Contoh 2
Ada seorang ustad ceramah tarawih, mulai hari pertama tarawih hingga hari ke tujuh, ceramahnya itu saja. Akhirnya ada seorang mendatangi ustad tersebut. ’’Ustad, kenapa sich materi ceramahnya dari mulai 1 minggu yang lalu sama? Ustad kekurangan meteri ya? aku punya banyak buku nih pak uztad?”
Dengan tersenyum Pak Ustad menjawab; “Memang aku sengaja, biar kamu mau melakukan, kamu sudah melakukan?” Sesaat kemudian si penanya itu diam sambil menundukkan kepala.
Contoh 3
Saat Anda masih di sekolah TK atau kelas 1 SD, saat itu Anda belajar membaca. Awal-awal hanya menghafalkan huruf, kemudian rangkaian huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, dan akhirnya Anda bisa membaca artikel ini terus menerus. Selamat mencoba. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |
Sumber | : Glutera News |