Glutera News

Mau Tahu Kecerdasan Mental ala Glutera? Ini Penjelasannya

Sabtu, 17 September 2016 - 07:42 | 224.76k
Ilustrasi. (gluteranews)
Ilustrasi. (gluteranews)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam meraih kesuksesan, Gluver wajib punya kecerdasan mental, kecerdasan emosional, kecerdasan kinetik (fisik), dan kecerdasan hati (spiritual). Apa kecerdasan mental itu?

Maestro Glutera Indonesia Andri Ariestianto menjelaskan, kecerdasan mental merupakan kemampuan mental yang mencakup sejumlah kemampuan. Mulai dari kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir absrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar.

Advertisement

BACA JUGA: Inilah Ciri-Ciri Gluver Pemilik Kecerdasan Emosional Tinggi

 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan. Yakni, pertama, faktor bawaan atau biologis. ’’Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan,’’ jelasnya.

Kedua, adalah faktor minat dan pembawaan yang khas. Faktor ini meletakkan minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.

Ketiga, faktor pembentukan atau lingkungan. ’’Pembentukan faktor ini adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.’’  

Keempat, faktor kematangan. Di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

BACA JUGA: Gluver Jangan Salah Cari Jalan, Kecuali Ini

Kelima, faktor kebebasan. ’’Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya,’’ tandas Andri.

Ditambahkan, bentuk kecerdasan pertama yang dikenal oleh manusia adalah kecerdasan intelegensi atau intelektual (IQ). Pada akhirnya, orang mendefinisikan kecerdasan ini berdasarkan IQ. Pengelompokkan IQ dilakukan berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia (chronological age).

’’Secara harfiah IQ berasal dari dua kata intellectual yang berarti kekuatan mental untuk memahami dan berpikir. Sedangkan quotient berarti hasil bagi. Ini semua berasal dari pendefinisian IQ yang merupakan perbandingan (pembagian) seperti yang diungkapkan di atas. Kemampuan intelektual seseorang dikategorikan mulai dari idiot sampai genius,’’ papar Andir.

Istilah IQ pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Binet, psikolog asal Prancis di awal abad 20. Kemudian konsep ini dikembangkan dan dibakukan oleh Lewis Terman dari Universitas Stanford. Tes IQ ini kemudian dikenal dengan nama tes Stanford-Binet untuk menghormati mereka.

Awalnya, tes IQ standar hanya memperhitungkan tiga faktor saja, yaitu: logika, matematika, dan pengetahuan umum. Namun sekarang, tes IQ modern telah dikembangkan.

Tes terbaru untuk IQ menghitung tiga belas kemampuan pokok, yaitu: pemahaman spasial, pemahaman visual, aritmatika, logika, pengetahuan umum, spelling (pengejaan), rote utilization (pengulangan), intuisi, memori jangka pendek, geometri, aljabar, vocabulary (kosakata), dan kecepatan menghitung. Konon, tes IQ modern ini bisa dikatakan lebih akurat dalam mengukur tingkat kecerdasan intelektual. (*)

Berikut ini tabel mengenai tingkatan kecerdasan intelektual seseorang berdasarkan tes IQ modern.

IQ SCORES

- 0-25 => Idiot

- 25-50 => Imbecile

- 50-80 => Di bawah Rata-rata

- 81-110 => Rata-rata

- 111-120 => Di atas Rata-rata

- 121-135 => Brilliant

- 136-150 => Genius

- 150-200 => Supergenius

- 200+ => Universal genius

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany
Sumber : Glutera News

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES