Glutera News

Enam Pengacau Diet dan Latihan Anda, Apa Saja?

Rabu, 15 Februari 2017 - 15:45 | 59.95k
Ilustrasi. (Gluteranews)
Ilustrasi. (Gluteranews)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kami tahu, Anda sudah menyusun rencana diet dan program latihan seperti yang selama ini kami sarankan. Anda juga telah menyusun target, menyiapkan sistem pencatatan dan alat hitung untuk mengukur pencapaian Anda.

Bagus! Anda sudah hampir berhasil mendapatkan bentuk tubuh ideal yang diidamkan.
Tapi, biar bagaimanapun, Anda tetap tidak boleh lengah. Rencana dan program paling sempurna sekalipun – kalau ada – tidak akan mewujudkan impian bila dalam pelaksanaannya Anda mengabaikan kerikil-kerikil kecil yang bisa jadi menyandung langkah Anda.

Advertisement

Nah, Dr dr Luciana B. Sutanto, MS SpGK, ahli nutrisi klinik dari RS Cipto Mangunkusumo/FKUI, untuk mengenali kerikil-kerikil pengganggu yang ada di sepanjang pelaksanaan rencana dan program latihan Anda.

Singkirkan segera!

1. TERLALU FOKUS PADA SMARTPHONE

Si pengacau: Gangguan dari telepon, pesan singkat bahkan notifikasi dari berbagai aplikasi yang ada di smartphone Anda bisa sangat merugikan. Perhatian Anda teralih dari latihan. Anda akan sering berhenti hanya untuk memeriksa smartphone – bahkan itu bisa saja Anda dilakukan saat mengangkat beban atau di tengah set.

Akibatnya, latihan Anda tidak fokus. Otot Anda yang mulai “panas” terpaksa berhenti hanya karena Anda ingin memeriksa notifikasi yang masuk. Waktu latihan Anda mungkin jadi lebih panjang karena banyaknya gangguan yang tidak perlu – tapi sama sekali tidak efektif.

Koreksi dengan cara:  “Jika Anda mudah terfokus pada smartphone, pastikan mematikan data internet dulu atau menyelesaikan segala topik pembicaraan di media sosial sebelum latihan. Itu agar Anda terfokus pada latihan Anda untuk membakar kalori dalam tubuh Anda,” jelas dr. Luci. Jadi, lebih baik mengisolasi diri Anda sebentar dan memutuskan hubungan dengan dunia luar – paling lama 2 jam.

2. MAKAN DI DEPAN TELEVISI

Si pengacau: Makan di depan televisi adalah kesalahan diet paling umum yang dilakukan banyak orang. Kebiasan ini akan membuat Anda tak menyadari berapa banyak makanan yang sudah dimakan. Ya, tayangan favorit yang Anda tonton akan membuat Anda kehilangan kesadaran saat makan.

“Itu karena kemoreseptor tubuh yang harusnya sudah bilang kenyang – saat perut penuh, tapi pesan itu tidak sampai otak karena otak Anda teralihkan oleh tayangan televisi – misalnya pertandingan sepakbola. Dan inilah pada akhirnya membuat Anda jadi makan lebih banyak,” terang dr. Luci.

Koreksi dengan cara: “Tidak ada cara lain. Anda harus makan di meja makan. Sebab dengan cara itu kesadaran makan Anda tetap ada, Anda akan fokus pada makanan. Dan otak Anda bisa menangkap dengan jelas pesan, jika nanti perut sudah cukup terisi,” terang dr. Luci. Bila ada televisi di ruang makan Anda, singkirkan.

3. MELEWATKAN SARAPAN

Si pengacau: Anda berpikir, tidak sarapan artinya mengurangi jumlah kalori yang masuk sepanjang hari. Jadi Anda merasa tugas untuk membuang sejumlah besar kalori yang masuk bisa lebih ringan. Itu tidak benar. Faktanya, melewatkan sarapan hanya akan membuat Anda kalap saat jam makan siang datang. 

Itu karena metabolisme tubuh belum terbiasa karena menahan makan, kata dr. Luci. Sehingga ia akan mengirim pesan kepada tubuh untuk 'balas dendam' saat jam makan siang datang. Alasan lain, tubuh Anda butuh sarapan sebagai modal energi untuk memulai metabolisme dan beraktivitas.

“Sebaliknya, mengonsumsi sarapan bukan hanya membuat Anda lepas dari kelaparan. Tapi metabolisme yang berjalan juga akan membuat tubuh dalam mode on untuk membakar lemak,” kata dr. Luci lagi.

Koreksi dengan cara: Makan dengan komposisi lengkap – yaitu karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, dan sayuran-- tapi asupan protein diperbanyak, dari tempe atau dari daging ikan atau ayam. Itu agar rasa kenyang Anda bisa bertahan lama, saran dr Luci.

4. MENGABAIKAN TREADMILL

Si pengacau: Baiklah. Kami juga setuju bahwa latihan beban memberikan efek pembakaran lemak yang panjang. Tapi bukan berarti Anda diperbolehkan untuk sama sekali meninggalkan latihan kardio. Malah, sebaiknya Anda mulai dulu dengan latihan kardio untuk mengejar target pembakaran kalori yang besar saat berlatih.

Latihan kardio, setidaknya 30 menit, ialah latihan yang paling mungkin untuk menghasilkan penurunan berat badan. Alasannya, latihan kardio yang ritmis akan meningkatkan detak jantung dengan cepat – memacu metabolisme aerobik. Metabolisme aerobik ini akan membongkar timbunan lemak di tubuh Anda dan mengubahnya jadi energi – dengan kata lain, meluruhkan lemak.

“Latihan dalam waktu 5-20 menit, tubuh baru sampai tahap metabolism unaerobic. Di atas 30 menit barulah masuk ke dalam tahap metabolism aerobic. Disinilah lemak mulai dihancurkan tubuh,” terang dr. Luci.

Koreksi dengan cara: Jika tidak ada waktu lari treadmil di gym? Anda juga bisa lari di luar ruangan minimal 30 menit. Di area komplek rumah, misalnya. Namun harus di catat, saat berlari selama 30 hari jangan pernah berhenti --  sekalipun sudah capek jalan saja. Itu untuk menjaga metabolisme tubuh tetap dalam setelan meatbolisme aerobik,’’ terang dr. Luci

5. KEHILANGAN BANYAK JATAH TIDUR

Si pengacau: Kurang tidur bisa mengacaukan diet Anda. Ya, saat  tidur Anda kurang dari tujuh dan sembilan jam, tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon ghrelin. Hormon ini akan membuat nafsu makan terangsang, dan itu berarti Anda kelaparan keesokan paginya atau kalap saat makan. Biasanya, kata dr. Luci, saat sarapan orang yang kurang tidur akan mengonsumsi kalori lebih banyak. Paling tidak Anda akan membutuhkan kopi dan gula lebih banyak dari takaran biasa.

Koreksi dengan cara: Matikan semua gadget dan perangkat elektronik. Singkirkan pekerjaan dan semua urusan lain di pikiran Anda. Tujuannya agar pikiran dan tubuh siap untuk tidur dan rasa kantuk pun cepat datang.

6. TIDAK MAKAN SEBELUM BEROLAHRAGA

Si pengacau: Banyak pria percaya bahwa tidak makan sebelum berolahraga akan membuat pembakaran lemak lebih efektif. Logikanya, ketika berolahraga dalam kondisi perut kosong, tubuh tidak punya cadangan energi untuk dibakar sehingga mengambilnya dari lemak tubuh. Itu tidak sepenuhnya benar, bahkan bisa berbalik menjadi bumerang yang berbahaya bagi kesehatan Anda.

“Orang yang pergi latihan tanpa ada cadangan atau persiapan makan akan kekurangan energi. Dan itu akan mengakibatkan kadar gula darah menurun, tubuh jadi lemas, gemetar, keringat dingin bahkan pingsan,” terang dr. Luci.

Selain itu, kata dia, selesai berolahraga  tubuh akan merasa sangat lapar. Alhasil, konsumsi makan setelah latihan menjadi lebih dari yang diperlukan

Koreksi dengan cara: Makan dan minum dalam jumlah cukup dua jam sebelum berolahraga agar Anda tetap punya energi untuk melakukan latihan dengan intensitas yang tepat.  Ingin mempercepat masa pembentukan otot? Konsumsi makanan berprotein tinggi sebelum berlatih. Anda juga mungkin membutuhkan karbohidrat yang cepat dicerna sebagai sumber energi instan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES