Istilah-Istilah dalam Dunia Skincare yang Paling Sering Anda Dengar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tak jarang istilah-istilah yang digunakan dalam perawatan kulit menggunakan bahasa asing atau bahasa ilmiah. Oleh karena itu, tak jarang pula yang tidak mengerti arti sebenarnya istilah-istilah tersebut. Apa saja istilah tersebut? Apa maksud istilah-istilah tersebut? Agar lebih paham, ini dia istilah pada skincare lainnya yang sering terdengar.
Exfoliating, Mengangkat Sel Kulit Mati
Advertisement
Beberapa produk exfoliating lagi banyak diminati di pasaran. Seperti toner, pad atau kapas, dan scrub. Sebenarnya, istilah apa ini? Exfoliation atau eksfoliasi adalah pengelupasan kulit dengan media tertentu. Eksfoliasi bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati untuk memberi efek halus dan lembut.
Acne Prone, Mudah Berjerawat
Beberapa skincare banyak fokus pada tipe kulit acne prone, apa artinya? Acne prone bukan berarti kulitnya berjerawat setiap saat. Tetapi tipe kulitnya sangat mudah berjerawat. Ada beberapa faktor yang mendasari hal tersebut. Di antaranya, hormon, stres, perubahan suhu, lingkungan, dan gaya hidup.
Double Cleansing, Membersihkan Wajah dengan Dua Tahap
Skincare routine dengan banyak step ini dipopulerkan oleh perempuan Korea Selatan. Salah satu yang tidak boleh terlewat adalah double cleansing, yaitu membersihkan wajah secara dua tahap.
Caranya, tahap pertama pakai cleansing milk, cream atau oil pada wajah yang kering. Kemudian bersihkan dengan kapas. Tahap kedua, bilas wajah dengan face wash yang biasa dipakai. Double cleansing ini untuk memastikan debu dan kotoran tidak ada yang menempel.
Parabean
Paraben merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengawetkan produk kecantikan. Tapi tidak semua jenis paraben berbahaya untuk kulit. Untuk jenis metil dan etil paraben dapat menyebabkan kerusakan kulit karena akan berubah menjadi racun kalau terpapar sinar ultraviolet. Jenis paraben yang umum digunakan pada kosmetik yaitu methylparaben, propil dan butylparaben.
Cruelty Free
Pada awalnya cruelty free ini digunakan untuk fashion karena penggunaan bulu-bulu hewan dengan cara membahayakan atau membunuh hewan tersebut.
Produk kosmetik yang diberi label cruelty free sama sekali tidak membahayakan hewan misalnya untuk bahan percobaan. Beberapa kosmetik masih menggunakan bahan baku hewan seperti beeswax dari lebah dan asam laktat dari susu sapi tapi bahan baku tersebut didapatkan tanpa menyakiti hewan sehingga masih tergolong cruelty free.
AHA (Alpha-Hydroxy Acids)
AHA merupakan singkatan dari Alpha-Hydroxy Acids atau asam alpha-hydroxy. Sebenarnya AHA merupakan zat yang terdapat dalam buah-buahan dan yoghurt. AHA berguna sebagai emolien yang dapat menggantikan sel kulit mati dengan sel kulit baru. AHA juga mensintesis kolagen sehingga dapat mengurangi garis-garis halus (keriput).
BHA (Beta Hydroxy Acid)
Singkatan dari Beta Hydroxy Acid atau asam beta-hydroxy yang berguna untuk memperbaiki tekstur dan warna kulit. Kalau AHA terdapat banyak jenisnya, kalau BHA hanya memiliki satu jenis kandungan kimia dan sudah sering kita dengar yaitu Salicylic Acid. Kebanyakan kita menemukan kandungan ini pada skincare untuk kulit berjerawat. BHA ini cocok untuk kulit berjerawat karena dapat membersihkan kotoran sampai ke dalam pori-pori.
Hypoallergenic
Hypoallergenic berarti skincare tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk terjadi reaksi alergi. Tapi sebenarnya tidak ada satu bahanpun yang dapat dipastikan tidak akan menimbulkan alergi.
Hypoallergenic sendiri sebenarnya klaim dari produsen makeup. Skincare yang hypoallergenic terbuat dari bahan-bahan yang tidak atau sedikit berpotensi menyebabkan alergi pada kulit. Kalau membeli skincare ini kita tetap harus berhati-hati, karena alergi kembali lagi pada jenis kulit kita.
Dermatologist Tested
Dermatologist tested berarti skincare tersebut sudah diuji oleh dermatologis (dokter kulit). Namun, sebenarnya walaupun sudah teruji tapi tidak ada informasi lebih lanjut soal bagaimana produk tersebut diuji.
Tidak dijelaskan pula apakah produk tersebut diuji untuk jenis kulit tertentu. Karena jika dermatologi menguji produk tersebut hanya dengan beberapa orang, produk tersebut sudah bisa dianggap dermatologist tested.
Non-Comedogenic
Non-comedogenic berarti produk tersebut diformulasikan untuk menghindari kotoran yang menutupi pori-pori sehingga menyebabkan munculnya komedo.
Produk yang non-comedogenic biasanya bebas minyak. Walaupun produk skincare dianggap sebagai non-comedogenic yang cocok untuk kulit berjerawat, tapi harus dipastikan produk tersebut enggak akan menyebabkan komedo.
Istilah-istilah di atas memang sering digunakan dalam dunia perawatan kulit. Anda perlu memahami istilah-istlilah pada skincare tersebut. Ini bertujuan agar Anda tidak salah saat melakukan perawatan kulit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |