
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum jika stres bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan psikis, stres bahkan bisa memicu datangnya penyakit fisik yang tidak disepelekan. Salah satu hal yang kerap terjadi jika mengalami stres adalah kenaikan berat badan. Mengapa stres bisa membuat gemuk? Pakar kesehatan ternyata memiliki jawaban akan pertanyaan ini.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan bernama Sarah Jackson yang berasal dari University College London, diketahui bahwa stres ternyata memiliki peran besar dalam menaikkan berat badan seseorang. Memang, ada beberapa kasus dimana mereka yang mengalami stress justru mengalami penurunan berat badan secara drastis akibat dari menurunnya nafsu makan. Namun, cukup banyak pula orang yang justru mengalami hal sebaliknya.
Advertisement
Menurut Sarah, stres ternyata mampu membuat kadar hormon kortisol pada tubuh seseorang meningkat dengan signifikan. Keberadaan hormon ini ternyata membuat kelebihan lemak pada tubuh akan dibawa dan disimpan pada perut kita. Karena alasan inilah perut kita akan mudah membuncit saat stress. Yang menjadi masalah adalah tumpukan lemak pada tubuh ini bisa berimbas pada meningkatnya resiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, serta kematian dini.
Hormon kortisol ini bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah melalui mekanisme glukoneogenesis, menekan kerja sistem imun, dan meningkatkan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Selain itu, hormon ini juga menghambat pembentukan tulang. Hidroksikortison adalah nama lain dari kortisol yang digunakan dalam pengobatan.
Stres yang berlebihan juga bisa membuat seseorang mencari cara untuk melarikan diri dari beban pikiran tersebut. Salah satu cara melarikan diri yang kerap dilakukan adalah mengkonsumsi makanan yang enak dan sayangnya juga tidak sehat dan bisa mengakibatkan kenaikan berat badan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |