
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Membahas antibodi tidak jauh dari sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh (imunitas) manusia diatur oleh kemmapuan tubuh dalam menghasilkan antibodi dalam melawan antigen. Antibodi dapat dijumpai di area darah atau kelenjar tubuh vertebrata lain. Selain itu juga dipakai oleh sistem kekebalan tubuh dalam melakukan identifikasi dan penetralan benda asing contohnya bakteri dan virus.
Mengenal Antibodi
Advertisement
Antibodi adalah sejenis protein berukuran kecil yang beredar di aliran darah, dan termasuk sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting bagi tubuh sebagai benteng pertahanan terhadap berbagai penyebab penyakit.
Antibodi dibuat oleh sel darah putih sebagai respons untuk membantu tubuh melawan bakteri, virus, dan racun, serta menjaga tubuh dari berbagai penyakit dan infeksi. Antibodi juga diproduksi oleh organ tertentu, seperti limpa. Antibodi bekerja spesifik dengan menempel pada antigen, yaitu benda asing di dalam tubuh yang dicurigai sebagai ancaman oleh sistem pertahanan tubuh.
Mengenali Jenis Antibodi
Terdapat beberapa jenis antibodi, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri, dikenal juga sebagai immunoglobulin. Berikut adalah jenis-jenis antibodi tersebut:
1. Immunoglobulin A (IgA)
Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan dalam tubuh, memiliki peran dalam timbulnya reaksi alergi. IgA ditemukan dengan konsentrasi tinggi di lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh, terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan, serta pada air liur dan air mata. Pemeriksaan untuk antibodi ini dapat membantu dokter mendiagnosa gangguan ginjal, usus dan sistem imunitas.
2. Immunoglobulin E (IgE)
Antibodi IgE ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir. IgE juga berperan dalam reaksi alergi. Pemeriksaan IgE seringkali menjadi pemeriksaan awal untuk alergi.
3. Immunoglobulin G (IgG)
Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini melindungi Anda dari infeksi dengan "mengingat" kuman yang telah Anda hadapi sebelumnya. Jika kuman tersebut kembali, maka sistem kekebalan tubuh Anda akan menyerang mereka.
4. Immunoglobulin M (IgM)
Tubuh Anda membuat antibodi IgM saat Anda pertama kali terinfeksi bakteri atau kuman lainnya, sebagai garis pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Tingkat IgM akan meningkat dalam waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian perlahan men Oleh sebab itu, hasil pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, menandakan adanya infeksi yang masih aktif.
IgA, IgG, dan IgM sering diukur bersamaan untuk memberi dokter informasi penting mengenai fungsi sistem kekebalan tubuh, terutama yang berkaitan dengan infeksi atau penyakit autoimun.
Kondisi yang Memerlukan Tes Antibodi
Manfaat dari tes antibodi adalah untuk membantu mendiagnosa adanya infeksi pada berbagai organ tubuh. Terutama infeksi saluran pernapasan dan organ pencernaan, juga untuk mengetahui adanya gangguan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, tes antibodi juga dapat dilakukan jika Anda memiliki beberapa gejala berikut ini:
• Ruam kulit
• Alergi
• Sakit setelah bepergian
• Diare yang tak kunjung hilang
• Penurunan berat badan tanpa sebab
• Demam yang tidak ditemukan penyebabnya
• HIV/AIDS
Tes antibodi juga memiliki manfaat lainnya, seperti untuk mendiagnosa myeloma, yaitu suatu kondisi di mana sumsum tulang membuat terlalu banyak limfosit, sehingga jumlah antibodi tidak normal. Tes antibodi dapat membantu dalam mendiagnosa beberapa jenis kanker, serta dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit tertentu pada kehamilan, misalnya pemeriksaan TORCH, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanganan.
Antibodi merupakan faktor penting dalam sistem imunitas tubuh. Mintalah rekomendasi dokter untuk pemeriksaan antibodi, jika Anda sering mengalami infeksi atau gangguan kesehatan lain yang berkaitan dengan imunitas tubuh.
Cara Meningkatkan Antibodi
Agar imunitas tubuh dapat bekerja dengan optimal sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit, penting untuk menerapkan pola hidup sehat. Tidur yang cukup, kelola stress, perbanyak minum air putih, olah raga teratur.
Selain menerapkan pola hidup sehat, perlu mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh. Seperti antioksidan glutathione untuk menangkal radikal bebas setiap harinya. Nitric oxide untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta collagen untuk tulang, otot dan otak. Ketiga nutrisi ini dapat memberi manfaat bagi tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh lebih optimal. Karena jumlahnya yang sudah berkurang di dalam tubuh setelah usia 20 tahun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |