Hati-Hati, Stres Dapat Memicu Penuaan Dini pada Kulit Wajah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Karantina mandiri sebagai langkah penyebaran pandemi virus Corona ternyata memberikan dampak negatif, satu di antaranya terhadap kesehatan mental. Karena disaat kita semua sedang bergerak atau beraktivitas, tiba-tiba berhenti secara mendadak. Seseorang bisa mengalami stres di tengah pandemi Covid-19. Stres adalah respon tubuh untuk menghadapi atau lari dari suatu keadaan.
Stres kronis dapat memperburuk kondisi kesehatan dalam beberapa cara. Mulai dari membuat sulit tidur, kulit kusam, hingga perubahan nafsu makan.
Advertisement
Tingkat stres juga berdampak serius pada kulit dengan memperburuk kondisinya, seperti eksim atau rosacea, kulit kering, jerawat, dsb.
Berikut 8 dampak pada kulit wajah yang timbul akibat mengalami stres.
1. Jerawat
Sudah bukan rahasia lagi jika jerawat adalah salah satu tanda seseorang mengalami stres. Sangat umum bagi orang untuk mengalami berjerawat ketika stres, semua karena perubahan hormon yang dialami tubuh kita selama masa-masa stres.
Tubuh Anda melepaskan hormon stres termasuk kortisol , yang dapat meningkatkan produksi minyak kulit, membuat Anda cenderung berjerawat.
2. Eksim akan menjadi lebih buruk ketika stres
Beberapa orang dengan eksim mungkin mendapati kondisi mereka mulai kambuh atau memburuk dengan meningkatnya stres. Begitu eksim aktif pada kulit, hal itu dapat menyebabkan lebih banyak stres karena menimbulkan gatal dan tidak nyaman bagi pasien. Ini karena stres dapat meningkatkan peradangan yang dapat memicu flare eksim.
3. Kulit kering
Waspadailah jika kulit wajah Anda menjadi kering. Hal ini menjadi tanda penuaan dini yang sering dialami oleh kaum hawa. Tidak bisa dipungkiri, stres membuat kulit kehilangan kelenjar minyak dan membuat kulit menjadi kering.
Kulit kering juga lebih rentan terhadap eksim. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga kulit tetap lembap. Kulit di sekitar mata terlihat bengkak atau lingkaran hitam terlihat lebih jelas. Seringkali ketika stres, kita selalu buruk dalam merawat diri. (Seperti) tidur, menjaga tubuh terhidrasi atau makan teratur, semua itu dapat memperburuk lingkaran hitam di bawah mata.
4. Kulit lebih kusam
Ketika stres, kita sering lupa merawat kulit kita atau menggunakan lotion. Akibatnya, kulit bisa terlihat pucat dan kusam.
5. Psoriasis
Psoriasis merupakan salah satu gangguan pada kulit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Psoriasis ditandai dengan bercak merah pada kulit yang bersisik dan gatal. Salah satu pemicunya adalah stres.
Selain memicu, stres juga bisa memperparah psoriasis. Sebagian orang memiliki kebiasaan menggaruk kulit saat sedang stres, walaupun sebenarnya tidak merasa gatal. Kebiasaan ini dapat membuat keluhan pada kulit akibat psoriasis menjadi semakin parah.
6. Garis-garis halus
Salah satu tanda penuaan dini adalah munculnya garis-garis. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan kolagen dan elastin pada kulit, sehingga menyebabkan garis-garis halus pada kulit. Bila tidak segera di atasi maka garis-garis ini akan semakin terlihat.
7. Pori-pori wajah yang membesar
Pori-pori yang semakin membesar menjadi tanda penuaan dini yang kerap kali tidak Anda sadari. Pori-pori yang semakin membesar disebabkan karena hilangnya elastisitas kulit. Pori-pori wajah yang melebar bila tidak segera di atasi bisa memicu munculnya jerawat dan mengganggu penampilan.
8. Pipi tampak turun
Sebagian perempuan akan menunjukkan tanda penuaan dini, yakni pipi seperti terlihat turun. Pipi yang tadinya bulat dan kenyal lama-kelamaan akan mulai turun dan tampak keriput.
Selain itu, saat sedang stres, kamu juga mungkin lupa untuk merawat kulit, seperti mencuci wajah atau menggunakan pelembap. Hal ini akan memperparah kondisi kulit.
Untuk mencegah penuaan dini pada kulit akibat stres, Anda bisa menggunakan rangkaian produk Glutera. Berikut ini produk perawatan kulit dari Glutera dan cara pemakaiannya. (*)
Youtube :
Cara pemakaian glutera acne series
Cara pemakaian glutera whitening series
Cara pemakaian glutera eye jelly
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |