Glutera News

Kapal Perang vs Mercusuar

Senin, 22 Juni 2020 - 00:33 | 66.32k
(FOTO: Glutera News)
(FOTO: Glutera News)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Frank Koch adalah seorang wartawan di Naval Institute, yang merupakan sebuah majalah khusus angkatan laut dan kemaritiman. Bertugas untuk meliput latihan perang sudah jadi tugas Frank Koch sehari-hari. Suatu ketika, ia ditugaskan untuk meliput kegiatan latihan perang angkatan laut yang dilakukan dengan menggunakan dua buah kapal perang. 

Dari dua kapal yang sedang melaksanakan latihan ini, Frank Koch ditempatkan di kapal utama. Cuaca saat latihan perang itu sangatlah buruk, sampai- sampai lautan pun diselimuti kabut yang cukup tebal. Sementara itu, seperti biasa, tentu saja sang kapten kapal melaksanakan tugasnya untuk mengawasi semua aktivitas pasukannya. Ia berada di ruang nahkoda.

Advertisement

Tiba-tiba, salah seorang kelasi yang ditugaskan di sisi kanan kapal berteriak “Ada cahaya lampu di depan!”.

Ketika itu, cuaca yang buruk dan kabut tebal, ditambah lagi hari yang memang sudah gelap, membuat siapa pun yang ada di dalam kapal tersebut kesulitan untuk melihat kondisi di sekitaran kapal.
 
“Diam atau bergerak menjauh?” tanya sang kapten menegaskan pada anak buahnya tadi.

“Diam kapten,” jawab kelasinya.

Tentu saja sang kapten sudah harus waspada. Ia berfikir bahwa hal ini tentu berbahaya karena mereka akan bertabrakan kalau cahaya itu berada pada posisi yang tetap.

“Berikan tanda kepada mereka. Kita akan bertabrakan. Jadi, perintahkan mereka untuk mengganti arahnya 20 derajat,” Sang kapten berkata pada kelasinya.

“Kami sarankan Anda untuk mengganti arah 20 derajat,” Sebuah pesan lalu datang, tapi bukan dari kelasinya, melainkan dari cahaya lampu yang dia lihat itu.

Sang kapten pun segera menjawabnya “Kirimkan pesan lagi, saya kapten, segera ganti arah Anda 20 derajat.”

Lalu, balasan muncul lagi dan berkata “Saya kelasi kelas dua. Sebaiknya, Anda segera mengganti arah Anda 20 derajat.”

Dengan balasan itu, sang kapten tentu saja tersulut emosinya. Ia merasa enggan diperintah oleh hanya seorang kelasi. Ia pun menjawab dengan garang “Katakan, Saya kapten kapal perang. Ganti arah Anda 20 derajat.”

Lalu, apa kira-kira yang dijawab oleh si kelasi yang ada dari sumber cahaya di depan kapal perang gagah milik angkatan laut tersebut?

“Saya mercusuar.” Balas seorang dari sumber cahaya itu.

Hmm, jawaban yang cukup singkat bukan? Tapi, cukup mampu untuk menyadarkan pada kapten kapal perang, bahwa dirinya lah yang semestinya mengganti arah haluan. Ya, akhirnya, kapal perang lah yang mengganti haluan kapalnya, karena memang tak mungkin bagi mercusuar untuk berpindah, apalagi untuk mengganti arah.

Bukankah ini bisa jadi pelajaran berharga untuk kita? 

Bahwa memaksa orang lain atau lingkungan untuk berubah mengikuti keinginanmu, mungkin bisa saja sesulit menggeser mercusuar. Itu jelas bukan tindakan bijak.

Hal yang bisa kita lakukan adalah menyesuaikan arah kita untuk menghadapi lingkungan, yang tentu saja, hal ini akan jauh lebih mudah untuk dilakukan. Bukan begitu? Jadi, ubahlah dirimu sebelum kamu meminta orang lain berubah.

Sebuah kisah motivasi tentang perubahan yang begitu berharga, yang meninggalkan pesan bahwa ‘Kamu tak akan bisa mengubah orang lain, selain dirimu sendiri.”

Sebagaimana kondisi saat ini, Anda tidak bisa merubah New Normal, tapi Andalah yang harus berubah menjadi New Normal Life. Mulai perilaku menjaga kebersihan, kesehatan, dan cara berinteraksi dengan orang lain  hingga perilaku bisnis Anda.

Jangan berharap dunia mengikuti pikiran dan perasaan anda seperti dulu sebelum adanya pandemi Covid-19. Tapi andalah yang harus berubah dan menyesuaikan dengan keadaan dunia saat ini.

Jika Anda berdiam diri megikuti gelombang yang tak tentur arah, tanpa melakukan perubahan dan penyesuain. Bagaikan kapal perang yang hancur karena menghantam karang dan beton yang mengelilingi mercusuar yang tetap berdiri tegak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES