Glutera News

Banyak Memberi Banyak Menerima, Kok Bisa?

Minggu, 06 September 2020 - 11:58 | 111.69k
FOTO: Glutera
FOTO: Glutera

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketika kita bisa memberikan sedikit, maka kita akan mendapatkan sedikit. Jika kita memberi sedang-sedang maka kita akan mendapatkan sedang-sedang. Jika kita memberi banyak, maka kita akan mendapatkan banyak.

Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang kurang bisa dipahami oleh orang awam darimana keuangannya. Misalnya bank, perusahaan pemancar TV, search engine dan lain-lain.

BANK

Bank merupakan perusahaan yang banyak sekali memberi. Ketika kita datang ke bank maka kita akan disambut dengan ramah. Mulai dari tukang parkirnya, satpamnya, tellernya, customer servicenya dan lain-lain. Mereka semuanya ramah-ramah. Misalnya kita datang siang hari, ucapanya kurang lebih "Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?"

Secara umum nasabah akan merasa senang. Sebenarnya rata-rata nasabah juga bingung, dia bisa memberikan keuntungan apa kepada bank? Menyimpan uang juga tidak banyak, uang yang disimpannya juga tidak banyak. Kalaupun uang yang disimpan dijadikan usaha oleh bank, ternyata uang tadi tidak disimpan lama. Jadi mana mungkin bank bisa memakai uang dia untuk bisnis?

Nah, itulah. Semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima. Walaupun mungkin bank tidak mendapatkan apa-apa dari kebanyakan nasabah, bank tetap berusaha seramah dan sebaik mungkin. Jadi bank dapat uang dari mana?

Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat penyebaran uang. Ternyata hanya 5% manusia menguasai 90% uang yang beredar. Yang 95% mereka hanya memperebutkan 10% uang yang beredar. Hal ini juga berlaku di bank.

Jika bank memiliki 1000 nasabah, dan dana dari nasabah yang ada di bank sebesar Rp 1 Miliar, maka uang yang Rp 900.000.000,- hanya milik 50 orang. Dan biasanya 50 orang ini menyimpan uangnya tidak dalam bentuk tabungan, akan tetapi dalam bentuk deposito. Uang deposito ini tidak bisa diambil setiap saat. Sehingga bank bisa meminjamkan uang ini kepada mereka yang membutuhkan. Bisa kepada mereka yang mengembangkan bisnis, kepada yang membangun rumah, memberikan pinjaman dalam bentuk KTA (Kredit tanpa Agunan), pinjaman dalam bentuk Kartu Kredit dan lain-lain.  

Uang pinjaman dalam bentuk kartu kredit, biasanya memiliki bunga sekitar 3% per bulan. Jadi, dalam 1 tahun mencapai 36%. Benarkah? jawabannya adalah tidak. Kenyataannya dalam 1 tahun bisa mencapai 43%, karena adanya prinsip bunga berbunga. Jadi walaupun tiap bulan 3%, maka dalam 1 tahun bisa mencapai 43%. Hebat bukan?

Padahal bank belum tentu memakai uang sendiri. Bisa jadi bank menggunakan uang dari deposito. Padahal uang deposito hanya diberi bunga sekitar 9% setahun. Nah, itulah sebabnya bank mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi, walaupun sebenarnya perhitungannya tidak sesederhana ini. 

Televisi

Anda tentu pernah menonton TV. Apakah anda membayar kepada pihak TV? Kalau TV kabel mungkin iya. Tetapi, kalau yang anda tonton adalah TV swasta Indonesia, tentunya anda tidak perlu membayar. Anda mungkin hanya membayar pembelian TV, uang listrik yang dipakai buat TV dan biaya perbaikan TV.

Sewaktu kita membeli TV, uangnya tentu tidak akan sampai kepada perusahaan televisi swasta. Uang ini hanya sampai kepada penjual TV, perusahaan distributor TV, dan perusahaan elektronik yang membuat TV. Lha, kalau begitu perusahaan pemancar TV swasta mendapatkan uang dari mana? 

Ternyata perusahaan TV mendapatkan uang dari iklan. Harga iklan di TV sangatlah mahal. Iklan yang lamanya 1 menit saja sudah sekian juta. Karena itulah perusahaan pemancar TV menjadi kaya raya. Mereka mendapatkan uang dari iklan.

Kenapa banyak perusahaan yang mau pasang iklan di TV meskipun harga iklannya mahal? Karena penonton TV begitu banyaknya, sehingga dengan pengiklanan tadi terjadi banyak penjualan. Karena itulah, TV harus bisa menyajikan acara yang sangat menarik yang bisa ditonton oleh orang banyak.

Porsi iklan tidak boleh terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak maka penonton akan meninggalkan TV tersebut dan mencari channel lain. Dari sini akan terlihat bahwa semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima. 

Search Engine

Pernahkah anda memakai search engine? Jika anda sekarang ini membaca artikel di internet maka kemungkinan besar anda baru saja memakai search engine. Search engine yang paling sering dipakai oleh orang adalah google.

Apakah kita memakai google mesti bayar ke google? Ternyata sama sekali tidak. Kalau kita memakai, paling hanya membayar uang internet, dan itu tidak akan diberikan ke google. Tapi yang unik google merupakan perusahaan yang kaya raya.

Dari manakah google mendapatkan uang? Dari iklan? Bukankah google hanya berupa halaman kosong yang bagian tengahnya ada tempat buat ngetik tulisan? Mana iklannya?

Ketika kita mengetikkan sesuatu di google, maka google akan memberikan banyak sekali informasi tentang apa saja yang kita ketik. Apakah informasi yang kita terima berupa iklan? Ternyata bukan. 

Iklan seringkali hanya muncul di kolom kecil bagian kanan. Dan itu hampir bisa dikatakan tidak mengganggu kita. Bahkan terkadang iklan juga tidak muncul. Iklan sangat tergantung dari apa yang kita ketik. Jika kita mengetik kamera, maka yang muncul adalah iklan kamera. Jika kita ,mengetik rumah maka yang muncul adalah iklan tentang rumah. 

Jadi google pun seperti TV. Banyak memberi kepada para pengguna, sehingga pengguna sangat setia kepada google. Karena banyaknya pengguna google maka banyak orang yang mau pasang iklan di google, sehingga google menjadi kaya raya.

Bahkan yang digratiskan oleh google tidak hanya search engine nya saja. Banyak sekali yang digratiskan, seperti gmail, youtube, blogspot, google analitik (untuk menganalisis pengunjung yang datang di website), google translate, dan masih banyak lagi. Dari sinilah akan terlihat bahwa semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima.

Anda dan Memberi

Sudahkah tiap hari anda melakukan “memberi” kepada banyak orang? Percayalah dan yakinlah, jika anda banyak memberi anda akan semakin banyak merima.

1. Senyum dan pujian yang tulus adalah materi yang tak terhitung untuk dibagi
2. Banyak action pada orang lain, merupakan tindakan memberi
3. Menjadi pendengar yang baik juga merupakan bentuk memberi
4. Bicara hal yang bermanfaat adalah pertanda kita kaya 
5. Membagikan ilmu bermanfaat yang kita punya kebanyak orang, adalah segudang materi untuk dibagi
Contoh : memberikan presentasi, memberikan training, dan sebagainya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES