Glutera News

15 Pertolongan Pertama dan Cara Untuk Menanganinya

Minggu, 30 Mei 2021 - 04:38 | 168.93k
FOTO: Glutera
FOTO: Glutera

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pertolongan pertama adalah bantuan pertama dan segera yang diberikan kepada siapa pun yang menderita penyakit atau cedera ringan atau serius, dengan perawatan yang diberikan untuk mempertahankan hidup, mencegah kondisi memburuk, atau untuk mendorong pemulihan.

Ini termasuk intervensi awal dalam kondisi serius sebelum bantuan medis profesional tersedia, seperti melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) sambil menunggu ambulans, serta perawatan lengkap untuk kondisi kecil, seperti memasang plester pada luka. 

Glutera-Col.jpg

Penting bagi Anda untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan pertolongan pertama dasar. Pasalnya, siapa pun bisa mengalami kecelakaan atau situasi darurat yang membahayakan nyawa. Sementara, Anda tidak selalu bisa mengakses bantuan medis dari profesional dengan cepat.

gluteraa 2

Pertolongan pertama dapat mencegah dampak dari kecelakaan bertambah parah. Pada kondisi yang serius, Anda bahkan bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Untuk itu, ketahuilah beberapa teknik dasar pertolongan pertama dalam ulasan ini.

JENIS-JENIS PERTOLONGAN PERTAMA DASAR

Pertolongan pertama adalah cara yang bisa dilakukan untuk membantu diri sendiri atau seseorang yang tiba-tiba sakit atau mengalami kecelakaan.

gluteraa 3

Kejadian yang dialami bisa merupakan hal yang menyebabkan luka ringan, berat, hingga kondisi medis darurat. Hal ini bisa membantu pasien untuk bertahan sampai bantuan medis tiba.

Berikut adalah hal dasar yang harus Anda ketahui jika ingin melakukan pertolongan pertama.

1. Mengatasi memar

Apa yang harus dilakukan: kompres bagian tubuh yang memar dengan es batu.

Hindari untuk melakukan: mandi dengan air hangat.

Jenis pertolongan pertama yang paling dasar yang perlu Anda ketahui adalah mengatasi memar. Memar terjadi akibat pembuluh darah yang pecah dan mengakibatkan darah menggumpal.

Mengompres dengan es batu adalah bentuk pertolongan pertama untuk mempersempit pembuluh darah yang pecah dan memulihkannya secara perlahan. 

Untuk 48 jam pertama, Anda harus mengompres bagian tubuh yang memar dengan es batu selama 20 menit setiap satu jam sekali. 

Setelah 48 jam berlalu, Anda harus mengganti kompres tersebut dengan kain yang telah dibasahi air hangat agar sirkulasi darah kembali normal.

2. Pertolongan pertama untuk kulit terbakar

Apa yang harus dilakukan: dinginkan area tubuh yang terbakar dengan kompres dingin.

Hindari untuk melakukan: mengoleskan salep yang mengandung aloe vera atau vitamin E.

Penyebab kulit terbakar atau melepuh paling banyak terjadi akibat tidak sengaja memegang benda panas atau terkena minyak panas. 

Apabila luka bakarnya cukup parah, Anda perlu mendapatkan pertolongan pertama dari instalasi gawat darurat di rumah sakit. Hubungi nomor darurat 118 untuk memanggil ambulans.

Selama menunggu ambulans datang, hal yang dapat dilakukan adalah meletakkan kain yang sudah dibasahi air dingin sebelumnya. Penting untuk diketahui, jangan mengoleskan luka bakar dengan salep apapun karena dapat menyebabkan iritasi.

3. Tertusuk serpihan benda asing

Apa yang harus dilakukan: ambil serpihan dengan menggunakan jarum kecil atau pinset.

Hindari untuk melakukan: membiarkan dalam waktu lama atau merendam di dalam air.

Ketika Anda kesusupan atau tertusuk benda asing seperti kayu, dan tertinggal di dalam kulit, benda tersebut sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. 

Pertolongan pertama harus cepat dilakukan karena semakin lama benda asing tersebut tertinggal di dalam kulit Anda, maka semakin besar risiko terinfeksi. 

Untuk menarik benda asing tersebut gunakan jarum atau pinset. Setelah serpihan tercabut, cuci area bagian yang tertusuk dengan sabun dan oleskan salep antibakteri.

Jangan merendam tubuh yang tertusuk di dalam air sebab bisa mengakibatkan benda menjadi lunak atau masuk ke bagian kulit yang lebih dalam, sehingga lebih sulit untuk diambil.

4. Perdarahan akibat tersayat atau terpotong

Apa yang harus dilakukan: cuci luka dengan sabun dan air mengalir.

Hindari untuk melakukan: mencuci luka dengan alkohol.

Jenis pertolongan pertama dasar lainnya yang tak kalah penting Anda ketahui adalah mengatasi luka dan perdarahan di jari akibat tersayat atau terpotong.

Kecelakaan kecil ini sering dialami saat menggunakan pisau, gunting, kater, atau benda tajam lainnya. Saat terjadi perdarahan, segera bersihkan luka terbuka dengan sabun dan air mengalir.

Setelah memastikan luka tercuci dengan bersih, Anda bisa mengoleskan salep antiseptik pada luka dan tutup luka dengan perban. 

Kesalahan yang kerap dilakukan saat mengobati luka terbuka adalah membersihkan luka menggunakan alkohol. Padahal, alkohol justru akan memberikan sensasi panas, perih, dan rasa terbakar pada luka Anda.

Penting juga untuk diingat, tujuan pertolongan pertama untuk perdarahan adalah menghentikan atau mencegah perdarahan terus terjadi. Jika perdarahan cukup banyak, tahan aliran darah dengan handuk dan cari pertolongan medis untuk menutup luka dengan jahitan.

5. Mengatasi mimisan

Apa yang harus dilakukan: mengompres hidung untuk mencegah perdarahan.

Hindari untuk melakukan: masukkan tisu ke dalam hidung sambil menengadahkan kepala.

Banyak yang masih salah dalam melakukan pertolongan pertama dasar untuk mengatasi mimisan.

Mendongakkan kepala saat mimisan justru berbahaya karena mendorong darah masuk ke belakang tenggorokan. Padahal, Anda seharusnya mengeluarkan darah yang menyumbat hidung.

Apabila darah turun ke arah tenggorokan, Anda bisa batuk, tersedak, hingga muntah bila darah masuk ke saluran cerna.

Jadi cara yang terbaik melakukan pertolongan pertama saat mimisan adalah ambil tisu atau kain, kemudian pencet hidung agar darah keluar. Tahan selama 10 menit atau hingga mimisan berhenti.

Pastikan posisi tubuh Anda condong ke depan selama melakukannya. Setelah berhenti, kompres batang hidung Anda dengan handuk dingin untuk beberapa saat sambil tetap duduk dengan tegak.

6. Pertolongan pertama saat tersedak

Apa yang harus dilakukan: batuk sekuat tenaga dan memberikan dorongan dari perut.

Hindari untuk melakukan: minum air atau memaksa menelan benda yang tersangkut.

Seseorang bisa tersedak ketika makanan, cairan, atau benda yang tersangkut di tenggorokan. Hal ini berisiko membahayakan nyawa karena Anda bisa kesulitan bernapas.

Jika Anda atau orang lain tersedak, berusahalah untuk tidak panik. Setelah itu, lakukan pertolongan pertama untuk mengeluarkan benda yang tersangkut dengan batuk sekuat tenaga.

Saat membantu orang lain yang tersedak, Anda bisa membantu mendorong benda yang tersangkut ke luar dari tenggorokan dengan menekan perutnya.

Letakkan salah satu tangan dengan posisi mengepal di atas pusar, lalu gunakan tangan yang lain untuk menahan kepalan. Dorong perut ke arah tenggorokan secara berulang kali.

Jika benda masih tersangkut di tenggorokan dan semakin kesulitan bernapas, segera hubungi nomor darurat untuk mendapatkan bantuan medis.

7. Mengatasi gigitan serangga

Apa yang harus dilakukan: segera mencabut serangga dan kompres bagian yang tergigit

Hindari untuk melakukan: membiarkan serangga mengigit lebih lama

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan melepaskan gigitan serangga dari kulit. Cara ini bertujuan untuk mencegah racun serangga masuk lebih dalam ke dalam tubuh.

Apabila kesulitan melepaskan gigitannya, coba gunakanlah kartu atau benda berbentuk datar lainnya untuk menyingkirkan serangga.

Setelahnya, cuci bagian kulit yang tergigit menggunakan sabun atau cairan antiseptik dan air. Gunakan kompres dingin untuk meredakan bengkak dan nyeri selama 10 menit.

Anda juga bisa menggunakan losion calamine atau soda kue untuk mengatasi rasa gatal atau perih yang ditimbulkan oleh gigitan serangga.

Namun, sengatan serangga seperti lebah bisa menimbulkan reaksi alergi yang serius untuk beberapa orang.

Jika seseorang mengalami kesulitan bernapas setelah tergigit lebah, Anda perlu segera mencari pertolongan medis darurat atau menyuntikkan epinephrine jika tersedia.

8. Pertolongan pertama keseleo dan kram

Apa yang harus dilakukan: mengompres bagian yang sakit dengan es.

Hindari untuk melakukan: mengompres dengan kain basah hangat.

Sangat mungkin Anda mengalami kram dan keseleo akibat beraktivitas. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengompres bagian tubuh yang terasa tegang tersebut dengan kompres dingin atau es batu. 

Kompres dingin ini membantu menghilangkan peradangan dan pembengkakan. Diamkan kompres pada bagian yang bengkak selama kurang lebih 24 jam.

Selain itu, hindari untuk menekan terlalu keras bagian yang mengalami bengkak, apalagi memijatnya jika tidak mengetahui cara yang tepat.

Jika kaki atau tangan yang mengalami keseleo, pastikan untuk mengistirahatkan dan mengurangi pergerakannya.

9. Pertolongan pertama menelan benda asing

Apa yang harus dilakukan: berusaha tenang dan segera menelepon ambulans.

Hindari untuk melakukan: panik sampai membuat reaksi bertambah parah.

Benda yang mengandung bahan kimia seperti obat-obatan, cairan pembersih, atau benda padat berbahan logam seperti isi staples bisa berbahaya jika tertelan.

Saat hal ini terjadi, pertolongan pertama yang tepat dilakukan adalah berusaha untuk menenangkan diri.

Jika terjadi reaksi yang menghambat pernapasan, rasa panik justru bisa membuat Anda atau orang lain yang mengalaminya semakin kesulitan bernapas.

Setelah itu, secepat mungkin hubungi ambulans untuk mendapatkan bantuan medis.

Pastikan juga Anda mengetahui jumlah atau banyaknya benda asing yang tertelan. Informasi ini berguna untuk dokter atau petugas medis yang memberikan pertolongan pertama.

10. Pertolongan pertama pada orang yang tidak sadarkan diri

Apa yang harus dilakukan: mengecek pernapasan, melakukan CPR, dan menelepon ambulans.

Hindari untuk melakukan: membiarkan atau menghalangi pernapasannya.

Ketika Anda menemukan seseorang tergeletak dan tidak bergerak akibat kecelakaan lalu lintas atau tiba-tiba pingsan cek terlebih dulu pernapasannya.

Coba memiringkan kepalanya ke samping untuk membuka saluran udara. Jika diketahui pasien tidak bernapas, segera menelepon ambulans (118) atau mencari bantuan medis terdekat.

Selama menunggu, Anda bisa memberikan pertolongan pertama dasar berupa resusitasi jantung atau CPR. Agar aman, pastikan CPR dilakukan dengan tangan pada permukaan yg datar.

Melansir British Red Cross, resusitasi jantung dengan tangan bisa dilakukan dengan cara menekan bagian tengah dada pasien dengan tangan dalam ritme yang konsisten.

Hal ini bertujuan untuk memompa darah tetap mengalir ke organ-organ vital di dalam tubuh, termasuk ke otak.

11. Menolong orang tenggelam

Apa yang harus dilakukan: memanggil petugas keamanan dan berenang jika aman.

Hindari untuk melakukan: membiarkan korban tenggelam

Kemampuan pertolongan pertama dasar lainnya yang penting untuk dikuasai adalah menolong orang yang tenggelam.

Saat ini terjadi, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memanggil petugas atau penjaga pantai. Jangan mencoba masuk ke air apabila Anda tidak benar-benar bisa berenang.

Apabila keadaan cukup aman dan korban masih dalam jangkauan yang dekat, Anda bisa berenang membantu menarik korban ke luar dari air.

Namun, pastikan Anda cukup kuat untuk membawa korban karena bila kesulitan justru Anda bisa ikut kehilangan keseimbangan di dalam air.

Setelah berhasil mengangkat korban, baringkanlah di permukaan datar, perhatikan pernapasan dan nadinya. Jika korban tidak juga merespons, Anda bisa mulai melakukan CPR dengan tangan.

Ketika korban sadar, bawalah untuk beristirahat di tempat kering dan hangat. Gunakan selimut atau handuk untuk menutupi tubuhnya agar tidak kedinginan.

12. Pertolongan pertama saat tersengat listrik

Apa yang harus dilakukan: matikan sumber listrik dan mendorong korban dengan isolator.

Hindari untuk melakukan: menyentuh atau menarik korban tanpa pelindung.

Anda harus berhati-hati dalam melakukan pertolongan pertama pada orang yang tersengat listrik. Hal terpenting yang harus dilakukan saat kecelakaan ini terjadi adalah mematikan sumber aliran listrik sesegera mungkin.

Jangan mencoba menyentuh korban dengan tangan kosong, dorong tubuh korban menggunakan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator) seperti tongkat kayu, sapu, atau kursi.

Setelah listrik tidak lagi menghantar ke tubuh korban, cek pernapasan dan denyut jantungnya. Jika korban tidak responsif, segera hubungi nomor telepon darurat (118) atau bawa korban ke unit gawat darurat.

13. Sesak napas atau asma

Longgarkan pakaian dan posisikan korban duduk agar paru-paru korban tidak bersaing dengan gravitasi tetapi tegak lurus dengan gravitasi. Beri aromaterapi dan pandu napas secara pelan dan rileks. Jauhkan dari kerumunan atau jangan dikerumuni karena sesak napas bisa juga dipicu karena kecemasan atau ketakutan. Beri kompres air hangat di sekitar dada atau oleskan minyak kayu putih.

14. Patah tulang

Jangan digerakkan, apalagi ada saksi bahwa kepala terbentur duluan yang berarti patah tulang leher, sangat dilarang untuk dipindahkan. Apabila korban menunjukkan gejala syok, selimuti tulang yang patah dan tinggikan agar lebih tinggi dari jantung. Gejala yang ada seperti pusing, lemas, kulit pucat, sesak napas, hingga peningkatan denyut jantung. Segera cari majalah atau karton untuk menggulung bagian yang retak, ikat dengan potongan kain. Jika ada luka sobek, gunakan prinsip pada poin sebelumnya. Yang terpenting adalah jangan gerakkan orang tersebut.

15. Kejang

Amankan sekitar korban dan longgarkan pakaian. Jangan masukkan apa pun ke mulut seperti penelitian yang mengatakan mengganjal mulut untuk mencegah komplikasi karena penelitian ini sudah tidak dianjurkan lagi. Jangan menahan arah kejang korban. Miringkan posisi untuk mencegah tersedak. Biarkan dan tunggu hingga kejang berakhir. Catat lamanya kejang dan sampaikan ke tenaga kesehatan dengan merekamnya akan lebih baik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES