7 Penyebab Hipoglikemia, Gangguan Kesehatan Karena Kadar Gula Darah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gula darah adalah unsur penting bagi kesehatan tubuh yang didapat dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, gula darah merupakan bahan bakar utama untuk otak. Gula darah juga sumber energi bagi sel yang membangun otot dan jaringan.
Penting bagi seseorang untuk mengetahui kadar gula darahnya. Apakah rendah, normal atau tinggi. Gula darah yang rendah dalam istilah medis disebut hipoglikemia. Kondisi ini umumnya terjadi pada penderita diabetes. Bukan hanya penderita diabetes saja, orang yang tidak menderita hal tersebut pun bisa mengalami gula darah rendah.
Advertisement
Gula darah rendah atau hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal. Kondisi ini sering dialami oleh penderita diabetes akibat obat-obatan yang dikonsumsi.
Gula darah atau glukosa merupakan sumber energi bagi tubuh. Selain diproduksi secara alami oleh hati, glukosa juga bisa didapatkan dari makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, atau susu. Bila kadar gula dalam darah rendah, maka tubuh akan kekurangan energi untuk beraktivitas.
Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak. Meski sering kali terjadi pada pasien diabetes akibat pengobatan yang dijalani, hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang yang tidak menderita diabetes.
Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun drastis. Kondisi ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes akibat:
1. Penggunaan insulin atau obat diabetes yang melebihi dosis atau tidak teratur.
2. Pola makan yang tidak baik, seperti makan terlalu sedikit, kekurangan karbohidrat karena diet rendah karbohidrat, atau menunda makan.
3. Aktivitas fisik atau olahraga berlebihan, tanpa makan yang cukup.
4. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
5. Kekurangan hormon yang mengatur keseimbangan gula dalam darah.
6. Kekurangan nutrisi, misalnya akibat penyakit anoreksia nervosa.
7. Produksi insulin yang berlebihan, misalnya akibat tumor di kelenjar pankreas (insulinoma).
Gejala hipoglikemia
Gejala gula darah rendah atau hipoglikemia dapat muncul secara tiba-tiba dan bervariasi pada tiap penderita. Gejala tersebut meliputi:
1. Mudah lapar
2. Mudah marah
3. Sulit berkonsentrasi
4. Kesemutan
5. Lelah
6. Pusing
7. Gemetar atau tremor
8. Pucat
9. Keringat dingin
10. Jantung berdebar
Hipoglikemia akan memburuk jika dibiarkan, terutama bila penderita tidak menyadari kadar gula darahnya turun. Akibatnya, penderita hipoglikemia bisa:
• Mengalami gangguan penglihatan
• Tampak bingung dan berperilaku tidak normal
• Mengalami penurunan kesadaran
• Kejang
Penting untuk mewaspadai gejala gula darah rendah dan menanganinya sesegera mungkin. Bila tidak, penderita dapat mengalami kerusakan otak secara permanen.
Trik menghindari hipoglikemia
Ada beberapa trik untuk menghindari hipoglikemia, khususnya pada penderita diabetes, di antaranya:
• Pantau kadar gula darah secara berkala dan selalu waspadai gejala hipoglikemia agar cepat tertangani.
• Selalu bawa cemilan atau minuman manis.
• Batasi konsumsi minuman beralkohol dan hindari minuman beralkohol dalam keadaan perut kosong.
• Lakukan olahraga ringan dan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sebelumnya, guna mengurangi risiko terjadinya hipoglikemia.
• Konsumsi camilan mengandung karbohidrat sebelum tidur, guna mencegah gula darah turun terlalu rendah saat tidur.
• Makan secara teratur sesuai jadwal.
Pada orang yang tidak menderita diabetes namun mengalami gejala hipoglikemia secara berulang, pencegahan bisa dilakukan dengan mengonsumsi cemilan manis sesekali. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |