Tetap Percaya Diri dan Awet Muda dengan Glutathione
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi sebagian wanita, penuaan dini adalah momok yang harus dilawan. Seiring pertambahan usia, kulit menjadi lebih tipis dan kering sehingga rentan mengalami keriput dan kusam. Selain pertambahan usia, paparan radikal bebas dari polusi, sinar matahari dan asap rokok pun ikut mempercepat proses penuaan pada kulit.
Untuk menangkal penuaan pada kulit, antioksidan telah menjadi andalan selama puluhan tahun. Antioksidan berperan menangkal radikal bebas yang menyerang kulit dan tubuh, membuatnya lebih tahan terhadap kerusakan sel dan bahkan bisa mencegah kanker.
Advertisement
Antioksidan Glutathione
Glutathione (GSH) adalah master antioxidant terbaik atau the mother of all antioxidants. Dengan kata lain induknya dari semua antioksidan, karena banyaknya sel sel tubuh yang sangat tergantung dengan glutathione.
Belum ada Antioksidan lain yang mampu menyamai kekuatan glutathione yang telah terbukti secara klinis di seluruh dunia mampu membantu berbagai penderita penyakit kronis, serta menjadikan tubuh dan kulit Anda tampak lebih muda.
Glutathione adalah suatu tripeptide protein yang terdiri dari tiga asam amino utama (L-Glutamic Acid, L-Cysteine, L-Glycine). Glutathione secara alami sudah terdapat di dalam tubuh sejak lahir, yaitu di dalam dan di luar sel tubuh dan di seluruh organ tubuh. Glutathione disintesis di dalam sel dan memerlukan beberapa enzim spesifik dalam proses pembentukannya.
Namun, disaat melewati umur 20 tahun produksi glutathione berkurang sesuai pertambahan usia kita. Selain itu ada beberapa penyebab berkurangnnya Glutathione (GSH) seperti Racun, Stress, Sinar UV yang berbahaya, Konsumsi alkohol, Polusi, Penuaan, Keletihan yang berlebihan, Merokok, dsb.
Glutathione untuk kulit
Pada awalnya, banyak orang mengonsumsi glutathione untuk memperkuat imun tubuh. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, manfaat gluta untuk memutihkan kulit tanpa sengaja ditemukan oleh seseorang yang mengonsumsi glutathione dalam jumlah besar dan ia pun merasakan adanya perubahan warna kulit. Hal ini rupanya juga disetujui oleh pakar kecantikan. Glutathione dapat memengarui produksi melanin (pigmen penentu warna kulit) dalam beberapa cara, yaitu:
• Mengurangi aktivitas tyrosinase, yamg mana tyrosinase sendiri merupakan enzim yang berperan untuk memproduksi melanin.
• Mengubah produksi eumelanin menjadi pheomelanin. Terdapat dua jenis melanin dalam tubuh, yaitu eumelanin yang memberikan warna hitam-cokelat, dan pheomelanin yang memberikan warna kuning-merah. Dosis besar glutathione akan membuat kulit memproduksi lebih banyak pheomelanin yang diasosiasikan dengan warna kulit lebih terang.
• Memengaruhi melanicytotoxic, sehingga memiliki efek depigmentasi pada kulit yang kerap membuat seseorang seolah terlihat lebih putih.
Jadi, jika dirangkum dari ketiga poin di atas, glutathione memliki manfaat utama mengurangi melanin dan mengubah produksi melanin, sehingga tidak salah jika glutathione disebut mampu membuat kulit terlihat lebih cerah. Meski begitu, glutathione tidak serta-merta dapat memutihkan kulit, karena pada dasarnya warna kulit asli manusia tidak dapat diubah. Selain manfaatnya untuk perubahan warna kulit, glutathione juga memiliki beberapa manfaat lainnya untuk kesehatan kulit, yang meliputi:
• Meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit.
• Memberikan perlindugan dari radikal bebas.
• Kandungan anti-oksidannnya membuat kulit lebih kuat, sehat, dan terlihat lebih glowing. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |