Waspadai Bahaya Kopi Perkasa, Dicampur Bahan Kimia Obat (BKO)
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 22 produk kopi perkasa yang positif mengandung sildenafil dan atau tadalafil.
Hal ini berdasarkan hasil sampling dan pengujian selama 2 hari terhadap 56 produk kopi dalam kemasan.
Advertisement
Modus operandi baru yang dilakukan oleh pelaku usaha secara tidak bertanggung jawab, yaitu memproduksi dan mengedarkan produk kopi dalam kemasan yang dicampur bahan kimia obat (BKO) berupa sildenafil dan atau tadalafil.
Ke-22 produk dalam kemasan tersebut sengaja dicampur bahan kimia sildenafil dan atau tadalafil dan tidak terdaftar di Badan POM.
“Bahan kimia obat ini dapat menyebabkan sakit kepala, muka merah, pusing, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, infark myocard, nyeri dada, denyut cepat (palpitasi), kehilangan potensi seks secara permanen dan kematian,” pengumuman Badan POM dalam rilisnya.
Menurut Mayo Clinic, beberapa contoh obat kuat yang biasa diresepkan untuk menangani disfungsi ereksi meliputi:
• Sildenafil (merek dagang Viagra)
• Tadalafil (merek dagang Cialis)
• Vardenafil (merek dagang Levitra)
• Avanafil (merek dagang Stendra)
• Alprostadil (merek dagang Caverject)
Obat-obatan di atas bekerja dengan cara meningkatkan produksi senyawa kimia dalam tubuh yang dapat melemaskan otot-otot penis. Dengan demikian, aliran darah menuju penis menjadi lebih lancar dan penis lebih mudah berereksi dengan normal saat merespons rangsangan seksual.
Sayangnya, obat-obatan tersebut nyatanya masih bisa didapat tanpa resep dokter, sehingga banyak orang yang menyalahgunakannya. Padahal, obat kuat sebenarnya hanya bisa ditebus lewat resep dokter, khususnya bagi pria yang memiliki masalah disfungsi ereksi.
Apa itu sildenafil?
Sildenafil adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi pada pria. Selain untuk impotensi, sildenafil juga digunakan untuk mengurangi tekanan di pembuluh darah arteri paru-paru (hipertensi pulmonal).
Sildenafil bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis selama rangsangan seksual sehingga menyebabkan ereksi.
Dalam mengobati hipertensi pulmonal, sildenafil bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah di paru-paru agar darah dapat mengalir dengan mudah.
Peringatan sebelum menggunakan sildenafil
Sildenafil tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan sildenafil:
• Jangan menggunakan sildenafil jika Anda alergi terhadap obat ini.
• Jangan menggunakan sildenafil jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan riociguat atau obat golongan nitrat, seperti nitrogliserin.
• Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, penyakit hati, tukak lambung, penyakit ginjal, kelainan darah, hipertensi, penyakit jantung, hipotensi, retinitis pigmentosa, sumbatan pada pembuluh darah di mata, atau penyakit Peyronie.
• Jangan memberikan sildenafil pada anak berusia di bawah 18 tahun, mengalami karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang berbahaya.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
• Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan sildenafil jika Anda sedang merencanakan operasi, termasuk operasi gigi.
• Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan
Efek samping dan bahaya sildenafil
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan sildenafil adalah:
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Mual
4. Kemerahan pada wajah
5. Diare
6. Hidung tersumbat
7. Nyeri otot
8. Sakit punggung
9. Sulit tidur
10. Henti jantung
11. Serangan jantung
12. Pusing atau sakit kepala
13. Rasa hangat di wajah, leher, atau dada (flushing)
14. Sulit membedakan warna biru dan hijau atau pandangan kabur
15. Ereksi yang berlansung lebih lama dan terasa sakit
16. Buta mendadak
17. Tuli mendadak
18. Telinga berdenging.
So, hati-hati ya dengan kopi perkasa yang dicampur bahan kimia obat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |