Glutera News

7 Hal yang Harus Anda Lakukan Jelang Usia 40 Tahun 

Selasa, 22 Maret 2022 - 09:21 | 31.09k
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat usia bertambah, kemampuan tubuh pun secara beriringan akan berubah. Meski tidak terlihat, fungsi sistem di dalam tubuh perlahan-lahan akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, Anda perlu strategi khusus agar tubuh tetap sehat dan bugar terutama saat memasuki usia 40 tahun. 

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh di usia ini ialah dengan menjaga pola makan. Tidak perlu bingung, dalam artikel ini saya akan mengulas pola makan yang bisa Anda jalani saat berusia 40 tahun.

Advertisement

Di umur 40 tahun, Anda harus mulai bersiap-siap menghadapi banyak masalah kesehatan. Menurut para ahli, ulang tahun ke-40 menjadi waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Anda.

Mudah untuk mengesampingkan kesehatan, terutama jika Anda disibukkan dengan pekerjaan dan keluarga. Namun, umur 40 tahun adalah waktu untuk mengevaluasi kesehatan Anda, dan untuk menyusun rencana jangka panjang.

1. Waspada terhadap perubahan di penglihatan Anda

Di umur 40 tahun, penglihatan dapat mulai memburuk. Jadi, rutinlah periksakan mata Anda. Anda harus bisa membaca tulisan yang tercetak pada label obat, dan berbagai label lainnya. Jika Anda tidak memiliki kacamata membaca dan tidak bisa membaca tulisan yang tercetak, Anda bisa melewatkan informasi yang penting.

Penyebab utama kebutaan pada lansia adalah kondisi yang disebut degenerasi makula. Gangguan ini memengaruhi 9,1 juta orang di atas usia 40 tahun. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan alat elektronik seperti HP dan laptop.

Terlalu banyak paparan sinar matahari bisa meningkatkan katarak, jadi kacamata hitam adalah salah satu cara memperlambat timbulnya katarak. Pastikan kacamata tersebut memiliki perlindungan UVA dan UVB.

2. Cari tahu berapa “angka” Anda

Umur 40 tahun merupakan waktu yang baik untuk memeriksa angka tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, dan berat badan. Anda perlu mengetahui berapa kadar kolesterol Anda dan jika belum pernah memeriksakannya sebelum usia 40 tahun, maka Anda harus melakukannya sekarang.

Mengetahui angka-angka ini akan membantu Anda dan dokter mengidentifikasi faktor risiko penyakit apa dan bagaimana cara mengatasinya atau mengontrolnya.

3. Tingkatkan massa otot

Di mulai dari usia 25 tahun, orang kehilangan sekitar 1 persen dari massa otot per tahunnya. Usianya 40 tahun kehilangan 15% massa otot.

Maka dari itu, Anda bisa mendapatkan manfaat dari mengombinasikan latihan beban, bersama dengan latihan kardiovaskular, ke dalam program aktivitas fisik mingguan Anda. Seiring bertambahnya usia, Anda juga menjadi kurang fleksibel. 

Anda bisa menambahkan Yoga atau Pilates ke dalam latihan harian Anda, yang akan membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan pusat tubuh, keseimbangan, dan rentang gerak.

4. Makan lebih banyak serat

Hari-hari makan dengan lahap tanpa mengalami kenaikan berat badan telah berakhir. Seiring melambatnya metabolisme Anda di sekitar usia 40 tahun, mengurangi konsumsi kalori bisa meningkatkan kesehatan. Namun, Anda juga harus memastikan bahwa Anda mendapatkan serat dan cairan yang mencukupi.

5. Periksakan tiroid

Jika Anda merasa sering kelelahan, bertambah berat badan tanpa sebab, dan rambut serta kulit Anda telah kehilangan kilaunya, silakan pertimbangkan untuk memeriksakan tiroid Anda. Kelenjar leher ini membantu mengendalikan tingkat energi dan mengatur hormon, dan usia 40 merupakan waktu yang tepat untuk mulai memeriksakan diri.

6. Hindari cedera dan nyeri sendi

Seiring bertambahnya usia, Anda cenderung untuk menjadi kaku di tendon dan otot, yang meningkatkan risiko cedera. Olahraga bisa membantu memperkuat otot di sekitar sendi dan mengurangi risiko cedera. Olahraga juga bisa membantu mengurangi nyeri sendi. Namun perlu diperhatikan untuk selektif memilih jenis olahraga yang memiliki risiko cedera rendah.

7. Jaga kesehatan tulang

Seiring bertambahnya usia, Anda menjadi lebih rentan terhadap kerapuhan tulang, atau osteoporosis. Untuk menjaga kepadatan tulang, penting untuk melakukan latihan beban dan daya tahan.
Meskipun latihan beban biasanya telah mencakup mesin angkat beban, Anda bisa menambahkan latihan beban fungsional yang lebih melibatkan seluruh tubuh—menggunakan beban atau band resistensi. 

Squats, lunges, shoulder presses, dan bicep curls merupakan beberapa contohnya. Latihan ini meniru gerakan-gerakan yang dilakukan di kehidupan nyata, seperti mengangkat dus atau menaiki tangga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES