TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beragam aneka menu makanan yang tersaji di hari Lebaran menjadi salah satu ciri khas dan tradisi yang dilakukan banyak orang saat Idul Fitri.
Tentu tak salah, tetapi jika kamu tak bisa mengontrol diri dengan memakan segala menu secara berlebihan, hati-hati dengan potensi penyakit yang bisa saja menghampiri setelahnya.
Advertisement
Berikut beberapa penyakit yang biasa muncul setelah lebaran.
Merayakan lebaran bersama keluarga merupakan keindahan yang tak ternilai. Meskipun, tahun ini sebagian besar dari kita tak bisa berkumpul dengan keluarga besar karena adanya pembatasan sosial, tidak menyurutkan semangat untuk menyiapkan keperluan perayaan dengan maksimal.
Menu makanan yang beragam merupakan salah satu hal yang tak luput disiapkan. Berbagai kudapan spesial disiapkan, mulai dari makanan pokok hingga sekadar camilan untuk menemani waktu bercengkrama.
Tak hanya itu, sajian makanan saat lebaran kerap kali dijadikan momentum seremonial merayakan Hari Raya.
Suasana Lebaran
Setelah berpuasa satu bulan lamanya selama Ramadhan, Hari Idul Fitri menjadi hari kemenangan yang dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia. Setelah sholat Idul Fitri berjamaah, banyak orang yang merayakannya dengan makan bersama.
30 hari berpuasa terkadang membuat kita “lupa diri” untuk menyantap semua sajian di saat lebaran. Perubahan pola makan yang drastis dari puasa dan lebaran ini bisa menjadi pemicu kambuhnya beberapa penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga diare.
Nah, supaya lebih berhati-hati, berikut ini beberapa jenis penyakit yang bisa terjadi setelah lebaran, antara lain:
1. Meningkatnya Kolesterol dan Gula Darah
Kondisi ini bisa muncul jika kamu kerap mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan berlemak. Sebab, makanan tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol dan gula dalam darah, yang kemudian meningkatkan risiko terjadinya diabetes.
Selain itu, kadar kolesterol yang tinggi bisa membahayakan tubuh akibat kamu terlalu banyak makan daging. Apabila setelah lebaran kamu tidak mengubah pola makan, maka kolesterol tinggi bisa memicu penyakit stroke dan serangan jantung.
2. Flu dan Batuk
Penyakit ini bisa dengan mudah terjadi jika kamu kerap minum minuman manis dan dingin. Memang minuman ini menyegarkan, namun jika terlalu sering mengonsumsinya, minuman ini bisa menyebabkan kamu mengalami flu dan batuk.
3. Maag
Penyakit maag dapat terjadi akibat perubahan pola makan setelah berpuasa. Penyakit ini juga bisa muncul akibat terlalu banyak konsumsi makanan pedas dan bersantan saat lebaran. Gejala maag yang terjadi adalah nyeri pada perut bagian atas, mual, muntah, sering bersendawa, nyeri ulu hati, dan kembung pada perut bagian atas. Jika kamu memiliki maag sebelumnya, sebaiknya batasi makanan yang dihindari penyakit maag.
4. Diare
Masalah pencernaan yang bisa terjadi saat lebaran adalah diare. Hal ini bisa terjadi karena pola makan yang buruk sehingga menyebabkan masalah buang air besar yang menyebabkan proses tersebut terjadi secara tidak normal.
Misalnya buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan feses atau kotoran yang cenderung lunak atau cair. Gejala ini biasanya juga dibarengi dengan demam, mual, muntah, perut kembung, hingga rasa nyeri pada perut.
Untuk itu, pastikan untuk membatasi makanan pedas, hindari makanan yang kurang terjaga kebersihannya serta menghindari makanan yang berpotensi mengiritasi lambung seperti makanan asam, berminyak, dan minuman bersoda.
5. Hipertensi
Penyakit ini bisa kambuh jika kamu terlalu banyak konsumsi makanan berlemak. Pastikan kamu membatasi makanan tersebut, karena jika semakin parah, hipertensi bisa membuat pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, hingga penglihatan buram.
6. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan bisa muncul akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas. Gejala yang muncul tersebut seperti sakit pada tenggorokan, sakit saat menelan, dan sakit kepala yang hebat.
7. Nyeri Otot
Saat lebaran, nyeri otot menjadi salah satu penyakit yang berisiko menyerang. Nyeri otot biasanya terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang cukup tinggi. Momen lebaran kerap diisi dengan bersilaturahmi dan mengisi waktu liburan dengan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga. Hal ini yang bisa menjadi pemicu terjadinya nyeri pada bagian tubuh tertentu. Biasanya nyeri otot bisa hilang dengan sendirinya dengan beristirahat yang cukup.
Penyakit setelah lebaran bisa dihindari dengan pola makan yang sehat. Memang, beberapa jenis makanan terbilang “harus ada” di meja Anda saat lebaran. Namun, jangan lupa untuk menjaga asupan secukupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |