Masih Muda Tapi Merasa Jompo? Yuk Kenali Penyebabnya
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengguna media sosial pasti sudah nggak asing sama istilah remaja jompo. Well, fenomena remaja jompo mulai muncul pada akhir 2021 atau awal 2022 dan jadi makin sering digunakan.
Panggilan itu ditujukan buat remaja yang kerap mengalami pegal-pegal, gampang lelah, hingga sakit punggung. Keluhan tersebut nggak spesifik menggambarkan suatu penyakit kok. Yuk, cari tahu penyebab kalian jompo sebelum waktunya!
Advertisement
Rentang usia 17 – 24 tahun
Marilah kita pahami terlebih dahulu berapa usia yang termasuk ke dalam golongan usia remaja. Rentang usia remaja dewasa menurut World Health Organization (WHO) yaitu 17 tahun sampai 24 tahun. Seorang remaja identik dengan semangatnya yang luar biasa, karena remaja adalah individu yang mulai memasuki dunia baru, mencoba hal-hal baru, semangat dalam diri remaja yang seharusnya sangatlah besar.
Tetapi saat ini muncul fenomena remaja jompo. Apa yang menjadi penyebab munculnya fenomena ini, dan apa yang sebenarnya dialami para remaja yang mengaku bahwa dirinya bagian dari Remaja Jompo Indonesia? mari kita bahas.
Alasan munculnya fenomena ini yaitu ketika para remaja yang mengeluh bahwa diri mereka jompo, alasan mereka menyebut diri mereka jompo yaitu karena kata jompo menggambarkan cepat lelah, renta, atau lemah fisik.
Para remaja ini merasakan bahwa akhir-akhir ini mereka berubah menjadi orang yang mudah sekali pegal-pegal, masuk angin, nyeri pinggang, pusing dan sebagainya. Padahal mereka baru melakukan aktivitas sebentar, sebagai contoh ketika mereka baru saja belajar, tidak lama kemudian mereka akan merasakan pegal-pegal.
Lantas apa sebenarnya penyebab fenomena remaja jompo? Berikut paparannya:
1. Kurang beraktivitas fisik
Faktor utama yang dapat menyebabkan remaja cepat lelah dan pegal adalah kurang beraktivitas fisik. Studi yang dilakukan University of Georgia mengungkap bahwa berjalan kaki 20 menit atau latihan aerobik tiga kali seminggu bisa meningkatkan energi hingga 20 persen.
2. Duduk dengan posisi salah
Posisi duduk yang salah juga dapat membuat remaja mudah sakit dan pegal, atau bisa juga dikarenakan durasi duduk yang lama tanpa diselingi peregangan. Umumnya terjadi pada area punggung dan pinggang.
3. Mengalami anemia
Anemia atau kurang darah adalah keadaan yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin di dalam tubuh. Hemoglobin sendiri merupakan salah satu komponen dalam sel darah merah atau eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.
4. Stres
Remaja sering kali mengalami stres akibat masalah kehidupan sosial, seperti hubungan kerja, pertemanan, persoalan akademis, dan situasi pandemi Covid-19. Tekanan-tekanan tersebut, bisa saja menjadi penyebab stres tingkat ringan pada remaja. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, stres tersebut dapat menjadi depresi.
5. Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol bisa menyebabkan remaja menjadi jompo. Tidak hanya itu, rokok juga berbahaya bagi siapa pun yang menghirup asapnya atau perokok pasif.
CARA MENJAGA KESEHATAN TUBUH AGAR TERHINDAR DARI PENYAKIT
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat merupakan cara menjaga kesehatan tubuh yang disarankan. Beberapa pola hidup sehat yang dapat Anda jalani yaitu:
1. Mengelola stres
Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Dalam jangka panjang, peningkatan hormon kortisol dapat mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari penurunan fungsi kekebalan tubuh.
2. Perbanyak aktifitas atau berolahraga
Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Salah satu olahraga yang murah dan mudah untuk dilakukan adalah berjalan kaki.
3. Cukupi istirahat atau tidur
Kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Penting untuk mencukupi kebutuhan tidur sesuai dengan usia Anda. Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam, dan remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.
4. Perbanyak minum air putih
Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Konsumsi air putih yang disarankan yaitu berat badan 100 kg butuh sekitar 3 liter air per hari, berat badan 50 kg butuh sekitar 1,5 liter per hari.
5. Perbanyak asupan nutrisi yang diperlukan
Untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral, terutama bila asupan nutrisi dari makanan saja tidak cukup. Anda bisa konsumsi super Antioksidan glutathione, vitamin a, vitamin b3, vitamin c, vitamin d, vitamin e, zinc, omega 3, kalsium, collagen, hyaluronicacid, nitricoxide, coq10, carnitine setiap harinya. (*)
Be everlasting with glutera
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |