Glutera News

6 Cara Ampuh Lakukan Detoks untuk Liver

Rabu, 17 Agustus 2022 - 12:56 | 272.29k
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hati alias liver memiliki banyak fungsi, salah satunya membuang racun dari tubuh yang dikenal sebagai proses detoksifikasi. 

Mengingat fungsi hati kerap bersinggungan dengan zat beracun, banyak produk detoks mengklaim dapat membersihkan organ ini dan menjaga kesehatannya.

Advertisement

Proses detoksifikasi dalam tubuh manusia

Setiap hari, hati Anda berhadapan dengan racun dari polutan, pestisida, zat pengawet, bensin, obat-obatan, dan asap rokok.  

Hampir semua yang Anda hirup dan telan pada akhirnya akan menjalani proses pembersihan (detoksifikasi) di dalam hati.

Organ ini memiliki banyak cara untuk membuang racun, misalnya dengan memecah zat beracun menjadi zat lain yang lebih aman atau membuangnya bersama empedu. Hati terkadang menyimpan racun dalam sel-selnya untuk melindungi seluruh tubuh. Saat terdapat toksin yang memasuki tubuh, hati akan mengalirkannya ke dalam saluran sinusoid. 

Sinusoid terhubung dengan sel kekebalan tubuh yang disebut sel Kupffer. Sel Kupffer lalu memakan toksin, mencernanya, dan membuangnya keluar dari hati.

Jika hati tidak dapat melakukan detoksifikasi terhadap suatu racun atau zat kimia, organ ini akan menyimpannya dalam jaringan lemak. 

Namun, proses penyimpanan toksin dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kerusakan pada hati.

Liver.jpg

Cara detoksifikasi hati 

Terdapat langkah alami yang bisa dilakukan untuk menjaga liver agar bisa bekerja lebih baik. Orang menyebutnya sebagai detoks untuk liver.

1. Hentikan Minuman Beralkohol

Meskipun wine memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh, ada baiknya untuk menghentikan atau membatasi konsumsi minuman beralkohol dalam bentuk apa pun.

Pasalnya, jika alkohol masuk ke dalam tubuh, hati bekerja keras untuk mengeluarkan alkohol dari dalam darah.

Pada proses ini, tenaga metabolisme akan dipakai sehingga memberikan dampak seperti kenaikan berat badan, lesu, lelah, serta kantuk.

2. Hindari Lemak Jahat

Tak hanya membuang limbah di dalam tubuh, hati juga memproduksi empedu yang digunakan untuk memecah lemak. Kinerja hati akan terganggu jika sumber lemak yang kamu dapatkan berasal dari lemak jahat. 

Oleh karena itu, pilihlah makanan yang merupakan sumber lemak baik seperti almond, kelapa, kacang walnut, rami, chia, biji bunga matahari, zaitun, dan alpukat.

Hindari lemak jahat yang berasal dari makanan hewani yang bisa menyebabkan peradangan penyumbatan arteri.

3. Minum Air Putih

Air mengandung mineral alami yang baik untuk proses pembuangan racun di dalam tubuh. Kamu bisa menambahkan perasan lemon ke dalam air untuk menambahkan lebih banyak sifat alkali dan pembersihan.

Lemon dan semua buah jeruk mengandung vitamin C dan mineral yang meningkatkan fungsi tubuh dan meningkatkan proses pembersihan, sehingga limbah di dalam tubuh akan lebih mudah dikeluarkan.

Menjaga asupan air putih harian membantu membuat tingkat keasaman darah pada kondisi yang optimal. Jadi, usahakan untuk minum secukupnya sehari. 

4. Konsumsi Glutathione

Berdasarkan Metagenics Institute, terdapat beberapa penelitian yang mengkaji manfaat glutathione oral dalam mengatasi perlemakan hati non-alkohol.

Salah satu penelitian tersebut dilakukan di Jepang, dan melibatkan sekitar 34 pasien pengidap perlemakan hati non-alkohol tahap awal yang belum mengalami sirosis dekompensasi.

Sirosis dekompensasi itu sendiri merupakan kerusakan hati yang sangat parah. Kondisi yang dapat dipicu oleh perlemakan hati ini terjadi karena jaringan parut meluas dan menggantikan sel-sel sehat di dalam hati.

Akibatnya, penderitanya dapat mengalami gejala berupa penyakit kuning, varises berdarah, ensefalopati hati, dan asites (penumpukan cairan di perut).

Lalu, apa temuan dari penelitian tersebut? Perlu diketahui, penelitian ini dilakukan selama 7 bulan.

Selama waktu tersebut, sebanyak 29 peserta yang terdiri dari 14 pria dan 15 wanita dapat mengikuti riset hingga selesai.

Pada 3 bulan pertama, para relawan diminta melakukan diet sehat dan olahraga saja. Sementara itu, pada 4 bulan selanjutnya, relawan diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat yang dikombinasikan dengan konsumsi glutathione oral setiap harinya.

Hasil penelitian mengungkapkan, glutathione oral dapat meningkatkan metabolisme hati dan bermanfaat untuk mengatasi kondisi non-alcoholic fatty liver disease yang belum berkembang menjadi sirosis dekompensasi.

5. Konsumsi Serat

Beberapa buah dan sayuran yang mampu memperbaiki organ hati. Mengonsumsi buah dan sayuran ini, dapat membersihkan hati dan membuatnya tetap sehat.  Seperti Brokoli, Bit, Lemon, Apel, Sayuran berwarna hijau.

6. Konsumsi teh hijau  

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biochemistry menyatakan bahwa teh hijau bersama dengan olahraga bisa membantu meningkatkan kesehatan hati.  

Penelitian ini menemukan bahwa yang mengonsumsi ekstrak teh hijau dan menggunakan nutrisi olahan secara berbeda-beda tubuh mereka menangani makanan secara berbeda-beda.  Cara alami lainnya untuk detoks liver adalah dengan menggunakan ramuan herbal. Ada beberapa bahan herbal yang bisa diolah seperti, bawang putih, atau kunyit yang bisa didapatkan dengan mudah. (*)

Be everlasting with glutera

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES