
TIMESINDONESIA, JAKARTA – World Health Organization (WHO) menjelaskan stroke merupakan gejala yang didefinisikan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung 24 jam atau lebih.
Stroke di Indonesia juga mengalami peningkatanprevalensi. Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker.
Advertisement
Pada tahun 2007, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan data 8, 3 per 1000 penduduk menderita stroke. Sedangkan pada tahun 2013, terjadi peningkatan yaitu sebesar 12,1%. Stroke juga menjadi penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni sebesar 14,5%.
Jumlah penderita stroke di Indonesia menurut diagnosis tenaga kesehatan (Nakes) pada tahun 2013, diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang dari seluruh penderita stroke yang terdata, sebanyak 80% merupakan jenis stroke iskemik
Apa itu stroke?
Stroke adalah kerusakan pada bagian otak yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak tersumbat (infark) atau pecah. Akibatnya, dapat terjadi beberapa kelainan yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien, seperti dysphagia (sulit menelan) dan ketidakmampuan makan sendiri karena parese (kelumpuhan).
Stroke juga dapat memengaruhi perilaku makan pasien melalui perubahan kognitif serta gangguan sensori. Halhal tersebut dapat mengakibatkan penurunan status gizi pada pasien stroke. Untuk mencegah penurunan status gizi dan mencapai gizi yang optimal, diperlukan penatalaksanaan asupan gizi yang tepat pada penderita stroke.
Setelah menjalani pengobatan, Anda perlu memulihkan diri dari stroke yang Anda alami. Adapun selama proses pemulihan ini, nutrisi menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan guna menjaga kesehatan otak Anda. Lantas, apa saja nutrisi untuk otak yang perlu dipenuhi oleh penderita stroke?
Pentingnya nutrisi otak untuk proses pemulihan penderita stroke
Ada banyak hal yang perlu Anda lakukan dan perhatikan selama proses pemulihan pascastroke. Selain menjalani berbagai macam terapi stroke, Anda perlu memperhatikan makanan pascastroke yang Anda konsumsi.
Pasalnya, salah dalam memilih makanan pantangan stroke justru dapat memperburuk kondisi Anda. Sebaliknya, memilih makanan yang sehat dan tepat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
Dengan begitu, proses pemulihan lebih cepat dan Anda bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang sehat juga dapat membantu menjaga kesehatan otak serta mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan. Hal-hal tersebut merupakan kunci untuk mencegah stroke berulang pada kemudian hari.
Nah, untuk mengetahui makanan mana yang tepat, Anda perlu memahami dulu nutrisi apa yang paling Anda butuhkan. Memahami nutrisi ini dapat membantu Anda menyiapkan serta merencanakan makanan yang perlu Anda konsumsi, termasuk camilan yang sehat.
Namun, jika Anda masih bingung untuk menentukan nutrisi dan makanan ini, Anda bisa berkonsultasi kepada ahli gizi. Ahli gizi bisa membantu menentukan kebutuhan nutrisi serta pola makan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Ragan nutrisi otak untuk proses pemulihan penderita stroke
Untuk membantu menjaga kesehatan otak, mempercepat pemulihan, serta mengurangi kemungkinan stroke berulang, berikut daftar nutrisi yang perlu dipenuhi oleh penderita stroke.
1. Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan salah satu nutrisi yang baik untuk otak. Bukan cuma itu, jenis vitamin ini juga ternyata dapat membantu proses penyembuhan stroke serta mengurangi risiko stroke berulang.
Pasalnya, vitamin B12 dapat membantu meningkatkan fungsi otak pasca stroke dan meningkatkan produksi neurotransmitter.
Adapun masalah kognitif sering kali terjadi pada pasien stroke, seperti gangguan memori, konsentrasi, spasial, dan komunikasi. Selain itu, vitamin B12 juga dapat membantu mengurangi tingkat homosistein yang tinggi. Adapun kondisi tersebut dapat menyebabkan trombosis dan stroke.
2. Vitamin C
Asupan vitamin C, seperti dari jeruk, stroberi, atau brokoli, sangat baik untuk proses pemulihan tubuh setelah sakit. Hal ini pun ternyata berlaku bagi penderita stroke. Pasalnya, vitamin C dapat membantu melindungi sel serta menjaga kesehatan pembuluh darah.
Di sisi lain, sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-66 American Academy of Neurology menemukan fakta bahwa, rata-rata orang yang terkena stroke hemoragik mengalami penurunan kadar vitamin C.
Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kekurangan vitamin C harus dipertimbangkan sebagai salah satu faktor risiko untuk jenis stroke yang satu ini. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan nutrisi otak ini bisa membantu mengurangi risiko stroke, termasuk untuk penderita stroke itu sendiri.
3. Vitamin D
Mencukupi kebutuhan vitamin D saat masa penyembuhan stroke juga bisa bermanfaat untuk Anda. Studi pada jurnal Current drug targets menyebutkan, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan salah satu faktor risiko stroke.
Di sisi lain, vitamin D juga telah terbukti memberikan efek neuroprotektif, neuromuskular, dan osteoprotektif yang dapat mengurangi gangguan kognitif dan fungsional pada pasien pascastroke.
Bahkan, studi lainnya menemukan fakta bahwa pasien stroke yang mendapat suplemen vitamin D selama tiga bulan memiliki hasil yang lebih baik dan signifikan. Untuk mendapat vitamin D ini, Anda bisa berjemur sinar matahari langsung.
4. Vitamin E
Studi pada hewan menemukan fakta bahwa salah satu jenis vitamin E, yaitu tocotrienol, yang terdapat dalam minyak sawit, dapat membantu mengurangi kerusakan otak pascastroke.
Ini bisa terjadi karena sifat neuroprotektif yang dimiliki jenis vitamin ini. Selain itu, vitamin E juga disebut memiliki sifat khas yang dapat bermanfaat untuk mencegah stroke, terutama stroke iskemik. Di sisi lain, mengonsumsi vitamin E berlebihan justru dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik.
5. Omega-3
Sudah banyak yang tahu jika asam lemak omega-3 merupakan salah satu nutrisi terbaik untuk otak. Ternyata, manfaat ini tidak hanya berlaku untuk orang yang sehat, tetapi juga bagi penderita stroke.
Menurut jurnal Translational stroke research, perawatan dengan asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dapat meningkatkan fungsi kognitif spasial dan integritas hippocampus pada penderita stroke iskemik. Ini artinya, nutrisi otak ini dapat bermanfaat bagi penderita stroke saat masa pemulihannya.
6. Kalium
Jangan lupa memasukkan kalium ke daftar nutrisi untuk penderita stroke.
Pasalnya, kalium diketahui dapat membantu meningkatkan fungsi jantung serta mengontrol tekanan darah. Adapun tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko dari stroke.
7. Zinc
Zinc sulphate adalah suplemen untuk mencegah atau mengatasi kekurangan (defisiensi) zinc atau seng. Selain itu, suplemen mineral ini juga digunakan dalam pengobatan diare akut. Zinc sulphate merupakan salah satu bentuk sediaan dari suplemen zinc. Di dalam 220 mg zinc sulfate, terkandung 50 mg zinc elemental.
Zinc merupakan mineral yang berperan penting dalam pembentukan DNA, membantu kerja sistem kekebalan tubuh agar lebih optimal, dan penyembuhan luka.
8. Glutathione
Glutathione merupakan antioksidan yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Ada banyak manfaat glutathione yang penting bagi kesehatan, di antaranya mencegah kerusakan sel tubuh, memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak, serta menunjang sistem kekebalan tubuh.
Glutathione (GSH) diproduksi oleh hati dan sel-sel saraf di otak. Zat yang bersifat antioksidan ini terbentuk dari 3 jenis asam amino, yaitu L-cysteine, glycine, dan L-glutamate. Selain dihasilkan secara alami oleh tubuh, glutathione juga bisa diperoleh dari makanan tertentu atau suplemen. (*)
Be everlasting with glutera
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |