TIMESINDONESIA, JAKARTA – Trampolin meruapakan alat yang terdiri dari sepotong kain kencang dan diregangkan di bingkai baja. Alat ini menggunakan banyak pegas yang melingkar agar orang memantul pada trampolin untuk tujuan rekreasi atau olahraga.
Setelah memahami pengertian senam dan jenis-jenisnya, dapat disimpulkan bahwa senam trampolin merupakan kegiatan dan media latihan akrobatik cabang dari senam yang menggunakan trampolin.
Sebagai olahraga kompetitif, atlet harus dapat melakukan kegiatan akrobatik sambil memantul di atas trampolin.
Advertisement
Sejarah senam trampolin
Awalnya trampoline dirancang supaya seseorang bisa merasakan lompatan yang tinggi, namun tetap aman saat mendarat. Media kemudian banyak digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan sirkus.
Lalu pada tahun 1936, seorang pesenam Amerika Serikat George Nissen mengembangkan gerakan bermain trampolin. Akhirnya kegiatan ini dikompetisikan pertama kali di Amerika pada 1947. Kejuaraan resminya sendiri baru berlangsung pada 1954.
Seiring berkembangnya senam trampolin, mulailah diselenggarakan kejuaraan dunia pertama trampolin yang berlangsung di Inggris pada 1964. Di tahun yang sama akhirnya organisasi Asosiasi Trampolin Internasional terbentuk. Catatan sejarah yang cukup panjang ini akhirnya membawa senam trampolin masuk sebagai olahraga Olimpiade pertama pada 2000.
Manfaat olahraga trampolin
Manfaat senam trampolin yakni sebuah kegiatan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia, baik dari sisi kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani.
Melakukan sebuah senam dalam secara teratur, maka dengan otomatis akan membantu menghambat proses penuaan dan juga kesegaran jasmani, missal dibawah ini:
1. Lebih sehat dibanding lari
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Council on Exercise (ACE) menunjukkan bahwa berlari memberikan beban yang lebih berat pada pergelangan kaki dan tungkai bawah. Sedangkan pada orang yang melompat, gaya pada trampolin akan disalurkan secara merata ke kaki, punggung, dan kepala si pelompat. Dengan begitu, lebih banyak otot tubuh yang bekerja dan dilatih saat olahraga trampolin.
Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa seseorang yang melompat menghabiskan energi yang sama besar seperti orang yang berlari, namun dengan beban yang lebih ringan pada tubuh mereka.
2. Meningkatkan koordinasi tubuh
Salah satu manfaat olahraga trampolin yang paling banyak dipelajari adalah membantu memperbaiki koordinasi tubuh, terutama pada populasi lansia. Meski begitu, olahraga trampolin ini tak cuma bagus untuk meningkatkan koordinasi pada orang dewasa yang lebih tua saja.
Pasalnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research diketahui jika melakukan olahraga trampolin selama enam minggu sedikit efektif untuk meningkatkan koordinasi tubuh para atlet pasca mengalami keseleo pergelangan kaki.
Memang sih, penelitian ini dilakukan dalam segala yang kecil, sehingga sulit untuk memperkirakan efektivitasnya dalam sekala yang lebih luas. Namun setidaknya, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa trampolin bisa menjadi salah satu alat latihan pilihan bagi atlet yang mencoba pulih setelah cedera.
3. Baik untuk kesehatan jantung
Olahraga trampolin dapat memberikan manfaat yang sama seperti olahraga aerobik, di mana keduanya baik untuk kesehatan jantung dan paru.
Pasalnya trampolin dapat meningkatkan serapan oksigen karena lebih banyak oksigen yang bisa mencapai sel akibat perubahan gravitasi yang terjadi saat tubuh Anda memantul. Bahkan dalam beberapa penelitian, trampolin dinilai memiliki kemampuan untuk menyerap lebih banyak oksigen dibandingkan dengan lari di treadmill.
4. Mengontrol gula darah
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Australian Journal of Rural Health, melakukan olahraga trampolin secara rutin tiga kali perminggu selama 20 sampai 30 menit dalam kurun waktu sembilan minggu menghasilkan perubahan positif terhadap hasil tes gula darah serta indeks massa tubuh pada orang dengan diabetes tipe 2.
Yang lebih menarik lagi, efek positif dari olahraga ini ini tidak hanya berlaku untuk orang dengan diabetes atau pradiabetes. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada orang dengan kadar glukosa (gula) normal menemukan bahwa olahraga trampolin dengan intensitas tinggi selama 50 menit mampu menurunkan kadar glukosa secara efektif selama dan setelah berolahraga. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2016 dan diterbitkan dalam The Journal of Sports Medicine and Physical Fitness.
5. Mengurangi sakit punggung
Salah satu manfaat paling mengejutkan dari olahraga trampolin adalah mengurangi sakit punggung. Hal ini berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sport and Tourism Polandia. Orang paruh baya yang melakukan olahraga trampolin selama 21 hari diketahui mengalami peningkatan kapasitas fungsional yang secara signifikan mengurangi sakit punggung.
Namun, sebelum memulai olahraga ini Anda disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Pasalnya, melompat terlalu banyak atau terlalu tinggi bagi beberapa orang yang sudah memiliki sakit punggung bisa memperburuk keadaan mereka.
6. Menghilangkan stres
Meloncat-loncat di atas trampolin sangat menyenangkan. Apalagi jika dilakukan di luar ruangan sambil menikmati udara segar. Setiap orang yang melakukan olahraga ini pasti tidak ada yang bisa menahan diri untuk tidak tersenyum setelah terlempar ke udara seolah-olah Anda sedang terbang. Sensasi tersebut merupakan sarana efektif untuk menghilangkan stres dan membuat Anda jadi lebih bahagia.
7. Lebih efektif membakar lemak
Menurut studi yang dilakukan oleh NASA, melompat di atas trampolin 68% lebih efektif membakar lemak dibanding olahraga berlari.
Dengan kamu melompat selama 10 menit di atas trampolin, kalori tubuh yang terbakar setara dengan berlari selama 30 menit. Sehingga, olahraga ini sangat cocok yang sedang ingin membakar lemak di tubuh tanpa harus ke luar ruangan.
8. Memasok oksigen ke tubuh dengan lebih sempurna
Saat melompat, tubuh kamu bergerak dan jantung pun terpacu. Jantung akan memompa darah dengan lebih efektif. Secara tidak langsung, asupan oksigen jadi meningkat. Selain itu, perubahan gravitasi saat melompat membuat banyak oksgien bisa mencapai sel. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa trampolin memiliki kemampuan menyerap oksigen lebih banyak dibanding saat lari di treadmill.
9. Mengurangi risiko selulit
Selulit bisa disebabkan dengan terhambatnya sistem limfatik. Saat melakukan gerakan melompat, cairan limfatik bisa lebih terdorong sehingga risiko selulit bisa lebih rendah.
Sistem limfatik juga berguna untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Sistem limfatik yang naik turun membuatnya terbebas dari zat berbahaya. Satu lagi, bermain trampolin bisa membantu membuang racun pada sistem getah bening.
10. Meningkatkan keseimbangan tubuh
Bermain trampolin termasuk olahraga low impact yang baik mereka yang memiliki cedera di kaki. Hal ini sudah sering dilakukan pada atlet yang mencoba pulih dari cedera. Selain itu, rutin bergerak di atas trampolin juga mampu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Saat tubuh melompat dan berusaha menjejak tanpa jatuh, di situlah keseimbangan terasah.
11. Meningkatkan aliran limfatik dalam tubuh
Manfaat olahraga trampolin yang pertama dapat meningkatkan aliran limfatik tubuh. Sistem limfatik adalah jaringan jaringan dan organ yang membantu membuang racun tubuh, limbah, dan bahan lain yang tidak diinginkan di dalam tubuh. Dalam hal ini, sistem limfatik mengandalkan gerakan tubuh untuk memompa dan menghilangkan racun dalam tubuh.
Dengan melakukan olahraga trampolin, tentu tubuh dapat bergerak lebih aktif dan sadar. Gerakan ini yang dapat membantu fungsi sistem limfatik bekerja dengan baik. Seperti gerakan rebound pada trampolin yang dapat memudahkan katup limfatik membuka dan menutup secara bersamaan. Ini dapat meningkatkan aliran getah bening 15 kali lebih banyak dalam tubuh.
12. Meningkatkan detoksifikasi tubuh
Manfaat olahraga trampolin berikutnya dapat meningkatkan detoksifikasi tubuh. Latihan trampolin membantu memfasilitasi mekanisme detoksifikasi alami tubuh. Rebound adalah bentuk latihan unik di mana keadaan tanpa bobot dicapai pada puncak setiap lompatan dan pendaratan. Pergeseran gravitasi ini sangat menguntungkan otot dan sel tubuh serta memberikan manfaat besar bagi sistem limfatik.
13. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Manfaat olahraga trampolin selanjutnya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini masih berkaitan dengan sistem limfatik pada tubuh yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh.
Aktivitas gerakan aktif saat melakukan trampolin, dapat membantu fungsi kerja sistem limfatik dengan efektif. Aliran getah bening yang lancar dan semakin meningkat juga dapat melawan berbagai macam infeksi dalam tubuh dengan baik. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh dapat semakin kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit.
14. Menguatkan sistem rangka dan meningkatkan massa tulang
Menguatkan sistem rangka dan meningkatkan massa tulang juga termasuk salah satu manfaat olahraga trampolin yang bisa Anda dapatkan. Diketahui, gerakan rebound pada trampolin dapat mempekuat sistem rangka tanpa memberikan risiko cedera.
Bukan hanya itu, latihan trampolin juga memperkuat kepadatan tulang yang membantu dalam pencegahan kondisi seperti osteoporosis. Latihan ini juga memperkuat persendian, tendon dan ligamen, yang juga dapat membantu mengurangi kemungkinan menderita bentuk arthritis tertentu.
15. Mengurangi varises
Manfaat olahraga trampolin bagi kesehatan terakhir namun tidak kalah penting dapat mengurangi varises. Gerakan rebound adalah cara alami untuk menghilangkan varises secara permanen.
Gerakan pantulan yang dilakukan secara berulang dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah, sehingga berguna untuk mengurangi tekanan yang harus ditahan oleh pembuluh darah Anda. Selain itu, gerakan ini juga dapat menghilangkan peradangan dan rasa sakit yang menyertai varises.
Olahraga trampolin juga membantu meningkatkan kontrol kandung kemih menggunakan beberapa latihan sederhana. Untuk semua alasan ini, trampolin semakin populer di kalangan orang dewasa sebagai metode penurunan berat badan yang bermanfaat.
Gerakan olahraga trampolin
Senam trampoline dapat dilakukan di dalam maupun luar ruangan.Setelah mengetahui pengertian senam trampolin, Pins juga harus mengetahui gerakan apa yang bisa dilakukan dalam olahraga ini.. Beberapa gerakan senam trampoline yang bisa Pins lakukan dan latih di antaranya:
• Jumping jacks
Gerakan ini dimulai dengan Anda berdiri tegak, kedua tangan di samping badan. Setalah itu, Anda dapat melompat sambil mengangkat kedua tangan ke atas kepala.
• Pelvic floor jumps
Pada saat melakukan pelvic floor jumps anda dapat menempatkan exercise ball atau balok di antara kedua lutut. Anda dapat melompat perlahan sembari fokus pada otot panggul. Anda juga harus menakan bola atau balok dengan kedua paha dalam.
• Tuck jumps
Untuk melakukan gerakan ini sebelumnya Anda harus melompat sambil mengangkat kedua lutut ke dada. Pada saat mendarat baru lakukan lompatan biasa. Lakukan gerakan ini secara berulang.
• Squat jumps
Dalam melakukan gerakan ini Anda harus berdiri kemudian lompat dan buka kedua tangan lebih lebar dari pinggang. Saat mendarat, atur posisi agar Anda mendarat dalam posisi squat. Jadi, posisikan kedua lutut menekuk agar paha sejajar dengan lantai.
• Butt kicker jumps
Anda dapat melakukan gerakan ini dengan berlari kecil di tempat. Lalu, tekuklah kedua lutut dan lompat sambil menendang kedua pantat Anda dari belakang.
• Twists
Cara twists dapat Anda dilakukan dengan berdiri tegak, kedua tangan berada di samping tubuh. Setelah itu, lompat dan putar kedua kaki ke kiri sambil memutarkan tubuh ke arah kanan.
• Pike jumps
Untuk melakukannya, Anda dapat melompat dengan posisi kedua kaki ke depan. Kedua tangan Anda setelah itu harus diarahkan ke depan untuk menyentuh kedua kaki.
• Single-leg bounces
Unuk melakukan gerakan ini Anda harus membebankan bobot tubuh ke salah satu kaki dan mengangkat kaki satunya. Lakukan gerakan ini secara bergantian.
• Vertical jumps
Anda dapat melakukan gerakan ini dengan melompat denmengggunakan kedua kaki tetap rapat Lalu, angkat kedua tangan ke atas kepala. Kemudian, turun ke posisi semula.
Itulah beberapa manfaat dan variasi gerakan olahraga trampolin bagi kesehatan tubuh. Meski baik untuk kesehatan, penting untuk melakukannya dengan hati-hati. Jangan lewatkan pemanasan untuk mencegah cedera. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |