Glutera News

8 Fungsi Liver Dalam Sistem Pencernaan Tubuh

Jumat, 25 November 2022 - 07:49 | 344.69k
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anda tidak bisa merasakan liver karena terlindungi oleh tulang rusuk. Fungsi hati bagi tubuh sangatlah penting, mulai dari menghancurkan racun dalam darah hingga membantu proses pencernaan. Bila organ hati tidak berfungsi dengan baik, berbagai kondisi serius dapat muncul. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi hati.

Hati atau liver terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepatnya di bawah diafragma dan sisi kanan lambung. Organ terbesar dalam sistem pencernaan ini berwarna merah kecokelatan dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. 

Fungsi hati dalam sistem pencernaan manusia 

Berbeda dengan lambung dan usus yang merupakan bagian dari saluran pencernaan, hati adalah organ aksesori atau pelengkap.  Pada proses pencernaan, hati bekerja dengan organ lain seperti kantong empedu, persarafan, pembuluh getah bening, usus, dan masih banyak lagi.

Para ilmuwan telah menemukan sedikitnya 500 fungsi penting hati bagi tubuh. 

Fungsi utama yang paling dikenal dari organ ini adalah membantu pencernaan, memecah sel darah merah, dan detoksifikasi. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya. 

1. Menghasilkan cairan empedu

Empedu merupakan zat yang dihasilkan oleh sel hati. Komposisi utamanya adalah air, garam empedu, asam empedu, pigmen empedu, serta bilirubin.  Selain itu, ada pula kandungan kolesterol, fosfolipid, dan mineral elektrolit.

Fungsi empedu dalam sistem pencernaan adalah mengubah lemak dalam usus halus menjadi gumpalan kecil yang lebih mudah dicerna.  Sebelum menjalankan fungsinya, empedu akan disimpan terlebih dulu dalam kantong empedu.

Sementara itu, bahan dasar empedu yang tidak digunakan dalam proses pencernaan akan diubah menjadi asam empedu oleh bakteri usus. 

Asam empedu lalu dikirimkan kembali menuju hati untuk digunakan pada proses pencernaan berikutnya.

2. Mengolah zat kimia yang Anda konsumsi

Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari obat-obatan, bahan kimia, alkohol, dan berbagai bahan yang berpotensi menjadi racun. Liver menjalankan fungsi ini dengan mengubah zat kimia menjadi molekul yang dapat larut dalam air.

Selain itu, liver mengubah amonia yang beracun menjadi urea untuk dikeluarkan melalui urine.

Kemampuan liver dalam mengolah zat kimia bisa dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kesehatan hati dan ginjal, serta faktor genetik yang Anda miliki.

3. Merombak sel darah merah yang sudah tua

Sel darah merah dalam tubuh Anda memiliki umur sekitar 100 – 120 tahun. Setelah itu, sel-sel darah merah yang sudah tua akan dirombak di dalam sel hati. 

Sel darah merah yang telah dirombak kemudian akan berubah menjadi biliverdin (senyawa pewarna empedu). 

Biliverdin lalu bercampur dengan zat lainnya dan berubah menjadi bilirubin.  Bilirubin kemudian dialirkan ke darah, disaring oleh ginjal, dan dikeluarkan melalui urine. Zat inilah yang membuat urine tampak berwarna kekuningan.

4. Mengatur berbagai mekanisme pada darah

Selain memecah sel darah merah, fungsi hati lainnya yaitu menghasilkan protein yang membantu penggumpalan darah, pembekuan darah, dan pengangkutan oksigen. 

Organ ini dapat menyimpan zat besi yang diproses dari hemoglobin, yaitu protein khusus yang mengikat oksigen pada sel darah merah.

Selain itu, hati berfungsi untuk menyerap vitamin K untuk membentuk senyawa koagulan yang membantu pembekuan darah. 

Penyerapan vitamin K sendiri dibantu oleh empedu yang dihasilkan oleh hati. Jika hati tidak menghasilkan cukup empedu, senyawa untuk pembekuan darah tidak dapat diproduksi.

5. Menyimpan cadangan energi

Pada pencernaan karbohidrat, fungsi hati di sini adalah untuk menstabilkan kadar glukosa (gula darah). Ketika gula darah Anda tinggi, misalnya sehabis makan, hati akan menyaring gula dari darah dan menyimpannya sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen.

Begitu kadar gula darah Anda menurun, hati akan memecah kembali cadangan energi yang ada.

Simpanan glikogen Anda dipecah menjadi glukosa, lalu dilepaskan kembali ke aliran darah. Bila perlu, hati juga akan melepaskan beberapa vitamin dan mineral.

Bila kadar gula darah sudah sangat rendah, tubuh Anda akan mengambil cadangan energi dari lemak. Lagi-lagi, hati memiliki fungsi dalam mengubah lemak menjadi bahan energi pengganti gula.

6. Mengatur kekebalan tubuh

Hati adalah bagian dari sistem fagosit mononuklear atau pembentukan sel kekebalan tubuh. Riset dari Liver international (2018) menjelaskan bahwa hati dirancang untuk mendeteksi, menangkap, dan membersihkan bakteri, virus, dan mikromolekul yang berbahaya bagi tubuh.

Organ ini mengandung sejumlah besar sel Kupffer yang terdiri dari 80% makrofag, yakni sel berperan penting dalam aktivitas kekebalan tubuh. 

Makrofag punya kemampuan menghancurkan semua mikroorganisme penyebab infeksi yang masuk ke hati melalui usus. Namun, organ hati tidak akan menyerang molukel atau bakteri yang tidak berbahaya bagi tubuh.

7. Menyimpan vitamin dan mineral

Fungsi hati berikutnya adalah menyimpan vitamin A, D, E, K, dan B12. Ke-empat vitamin pertama merupakan vitamin yang larut dalam lemak. 

Empedu yang dikeluarkan oleh hati selama proses pencernaan dapat menyerap vitamin yang larut lemak tersebut. 

Jika produksi empedu terganggu oleh kerusakan hati, penyerapan vitamin ini dapat terpengaruh. Hati juga menyimpan zat besi dari hemoglobin dalam bentuk feritin. Nantinya, feritin akan digunakan untuk membuat sel darah merah baru. 

Selain itu, organ ini menyimpan dan melepaskan tembaga untuk digunakan sebagai sistem imun tubuh.

8. Membersihkan darah

Begitu mencapai hati, zat-zat yang memasuki tubuh akan diproses, disimpan, diubah, dimurnikan, dan disalurkan kembali ke dalam darah atau dilepaskan ke usus.

Zat yang dikirimkan ke usus akan digunakan dalam proses pencernaan.

Hati lalu memproses darah dengan merombaknya, menyeimbangkan kadar zat kimia di dalamnya, dan memecah senyawa kimia (termasuk obat dan alkohol) yang dibawa darah dari lambung. Dengan cara ini, hati ini bisa memurnikan darah dari alkohol dan terhindar dari produk sampingan hasil pemecahan obat. 

Darah kemudian akan disaring oleh ginjal. Lalu, zat yang tidak berguna dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Hati tidak hanya penting bagi sistem pencernaan, tetapi juga berbagai sistem lain pada tubuh Anda.  Organ ini memproduksi cairan empedu, membuang zat beracun dari dalam tubuh, dan merombak sel darah merah. 

Anda bisa menjaga kesehatan hati dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang baik bagi organ ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES