Glutera News

7 Penyakit yang Dipicu Duduk Terlalu Lama

Sabtu, 26 November 2022 - 10:14 | 87.13k
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kemajuan teknologi saat ini membuat ruang gerak semakin terbatas. Banyak orang bekerja hanya di depan komputer dan menghabiskan berjam-jam untuk duduk. Ditambah lagi dengan waktu untuk menuju ke kantor yang juga dihabiskan dengan duduk di kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. 

Coba hitung, dalam sehari berapa lama kamu duduk? Mulai dari mengetik di depan laptop kantor, berkendara berangkat dan pulang kantor, makan siang, hingga nonton TV di rumah. Hati-hati, sering duduk terlalu lama dapat membahayakan kesehatan, lho! 

Advertisement

Selain membuat otot dan sendi lebih lemah serta kaku karena kurang aktif bergerak, duduk terlalu lama juga dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini tentu akan menyebabkan penurunan kinerja tubuh dalam mengatur tekanan darah, menjaga kadar gula darah, serta memproses lemak, sehingga meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit.

Risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama sebenarnya tidak akan langsung menimbulkan bahaya. Namun, jika keseharianmu sering dihabiskan dengan duduk dan tidak aktif bergerak, berbagai penyakit bisa mengintaimu. Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang mungkin dialami akibat terlalu banyak duduk:

1. Meningkatnya risiko penyakit jantung

Di dalam tubuh, terdapat enzim lipoprotein lipase yang berperan dalam pengeluaran lemak dari darah. Lemak yang telah terurai kemudian akan digunakan sebagai energi untuk beraktivitas.

Akan tetapi, saat Anda duduk terlalu lama, lemak tidak akan diubah jadi energi. Lemak akan tersimpan dalam darah dan lama-kelamaan menumpuk dalam tubuh. Hal ini akan membuat aliran darah menjadi terhambat dan akhirnya meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung.

2. Meningkatnya risiko diabetes melitus tipe 2

Sebuah studi dari jurnal Diabetologia menyebutkan bahwa orang yang duduk terlalu lama setiap hari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini karena adanya perubahan metabolisme tubuh salah satunya yaitu terjadinya resistensi insulin.

Kebiasaan duduk terlalu lama membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menyerap gula darah dan menghasilkan insulin. Kedua mekanisme tersebut berperan penting dalam proses pembuatan energi tubuh.

Hal ini pun menimbulkan resistensi insulin, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2.

3. Meningkatnya risiko overweight atau obesitas

Terlalu banyak duduk juga dapat meningkatkan risiko overweight atau obesitas. Pasalnya, kebiasaan ini dapat membuat Anda makan lebih dan lebih lagi sehingga secara tidak sadar berat badan akan naik.

Terlebih lagi jika kebiasaan makan berlebihan tidak diimbangi dengan olahraga teratur. Lemak akan menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan kegemukan.

4. Melemahnya otot

Selama duduk, otot tidak digunakan. Apalagi jika Anda lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk seharian daripada berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas lainnya. Ketika Anda berdiri, otot perut Anda menegang sehingga otot bekerja. Namun, ketika Anda duduk, otot perut tidak digunakan sehingga otot ini dapat melemah.

5. Melemahnya kekuatan otak

Saat duduk, Anda memang dapat bekerja di depan komputer dan menggunakan otak untuk berpikir. Namun, tahukah Anda bahwa duduk dalam jangka waktu yang lama juga dapat melemahkan otak?

Jika Anda bergerak, jantung akan memompa darah kaya oksigen ke otak. Hal ini dapat memicu pelepasan zat kimia dalam otak dan dengan kata lain, melatih fungsi otak.

Namun, jika Anda duduk terlalu lama, fungsi otak akan menjadi lebih lambat. Ini karena aliran darah dan oksigen ke otak berjalan lebih lambat.

6. Sakit pada leher

Kebiasaan duduk yang terlalu lama juga dapat menyebabkan sakit leher. Hal ini karena duduk dalam waktu lama, apalagi dengan posisi yang tidak nyaman, dapat membuat tulang leher menjadi tegang.
Selain itu, duduk terlalu lama dapat menambah tekanan pada tulang belakang dan cakram yang menyusun tulang belakang sehingga dapat menyebabkan sakit leher.

7. Nyeri punggung

Nyeri punggung merupakan gangguang kesehatan yang disebabkan karena masalah pada postur tubuh. Namun, pada umumnya kondisi ini terjadi karena postur tubuh yang buruk, misalnya duduk lama dengan keadaan statis (diam).

Saat Anda mengalami nyeri punggung, terjadi kontraksi otot secara berkelanjutan dan pembuluh darah pun menyempit.

Pada akhirnya, aliran darah jadi terhambat sehingga timbullah beberapa penyakit, seperti iskemia (kekurangan oksigen dan nutrisi pada jaringan).

Selalu bergerak aktif setiap harinya 

Bagi sebagian orang yang sulit untuk mengurangi waktu duduk saat bekerja atau beraktivitas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari berbagai dampak terlalu lama duduk, yaitu:

• Pasang pengingat setiap 30 menit untuk berdiri sejenak atau berjalan-jalan sebentar di sela waktu kamu bekerja.
• Cobalah untuk mengetik sambil berdiri selama beberapa saat.
• Gunakan kursi ergonomis yang mendukung postur tubuh saat duduk
• Berdiri dan berjalanlah saat menelepon atau hendak berdiskusi dengan rekan kerja.
• Gunakan tangga dibanding lift, jika hanya untuk turun atau naik 1–2 lantai.
• Pilih untuk berdiri dalam bus atau kereta saat di jalan pulang pergi beraktivitas.
• Ganti saluran TV dengan mendekati TV daripada menggunakan remote control.
• Lakukan hobi yang memungkinkan kamu aktif bergerak, seperti bersepeda, memasak, atau menari.
• Bersihkan rumah di saat waktu luang karena aktivitas ini juga menyehatkan.

Pada anak-anak, sebaiknya terapkan aturan waktu menonton TV atau bermain video games maksimal 2 jam per hari. Hal ini berguna agar mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk duduk terlalu lama.

Dengan mengetahui bahaya duduk terlalu lama, mulai sekarang usahakanlah untuk lebih aktif dan bergerak lebih banyak, ya! Walau mungkin awalnya sulit, lakukanlah tips-tips di atas setiap hari hingga kamu terbiasa melakukannya seumur hidup.

Namun, tak cukup sampai di situ. Agar tubuhmu tetap sehat dan bugar, terapkan pula pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES