Olahraga Terbukti Mampu Hasilkan Protein Anti Kanker

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siapa sih yang zaman sekarang tidak ngeri kalau mendengar kata "kanker"? Itu karena penyakit satu ini memiliki banyak faktor pemicu dan faktor-faktor tadi bervariasi perannya dalam tiap individu. Jadi tiap kasus bisa berbeda.
Belum diketahui persis bagaimana kanker bisa muncul. Kadang ada yang sudah hidup sesehat mungkin, eh ternyata masih juga kena. Ada yang merokok berpak-pak, kok ya beruntung bisa terus hidup sehat (ya meski bagian dalamnya seperti apa juga tidak tahu kalau tidak periksa ke lab)?
Advertisement
Nah, kalau Anda atau ada sanak saudara atau teman yang baru-baru ini syok terkena vonis kanker atau tumor, saya sarankan mulai perbaiki pola hidup sekarang juga kalau masih mau hidup lebih lama. Lain cerita kalau memang sudah putus asa.
Salah satu perbaikan pola hidup itu adalah dengan berolahraga.
Manfaat olahraga untuk bantu pengobatan kanker
Penyakit kanker bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Meski penyebab sebagian besar kanker tidak diketahui secara pasti, ahli kesehatan tetap merekomendasikan penerapan gaya hidup sehat.
Di samping menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, pencegahan kanker juga bisa dilakukan dengan rutin berolahraga. Kiat ini tidak hanya dijalani oleh Anda yang sehat dan ingin mencegah kanker, tapi juga pengidap kanker agar penyakitnya tidak kembali kambuh.
"Lho sudah kena kanker/ tumor, kok malah disuruh olahraga? Ya harus istirahat lah. Badan sakit semua. Semangat hidup juga rendah. Malah disuruh cari keringet..."
Hasil riset ilmiah dari Edith Cowabln University Australia
Penelitian menyatakan bahwa mereka yang menjadi pasien kanker justru harus tetap bergerak selama dalam proses penyembuhan dari kanker yang dideritanya.
Olahraga memicu pelepasan protein-protein tertentu (myokines) dalam otot ke darah dan myokines ini ternyata bisa menekan pertumbuhan tumor dan secara aktif membantu memerangi sel-sel kanker yang muncul.
Peneliti memeroleh hasil ini dengan mengamati apa yang terjadi pada para pasien kanker prostat yang sedang menjalani program olahraga teratur selama 12 pekan. Sampel darah mereka diteliti sebelum dan setelah mengikuti program tadi.
Peneliti kemudian mengaplikasikan sampel tadi ke sel-sel kanker prostat yang masih hidup dan ternyata sampel darah pasien kanker yang berolahraga tadi bisa menghambat pertumbuhan sel-sel kanker yang 'jahat' ini.
Itulah kenapa selama ini kanker memburuk dengan tingkat kecepatan lebih lambat pada mereka yang terus berolahraga meski sudah divonis kanker.
Selama 3 bulan berolahraga rutin ini tercatat terjadi kenaikan myokines yang berkhasiat sebagai zat anti kanker. Peneliti menekankan bahwa myokines bisa menekan secara signifikan pertumbuhan sel kanker yang sudah menjalar ke berbagai organ.
Namun, tentu saja myokines ini masih perlu bantuan untuk bisa membunuh sel kanker, kata peneliti. Bersama dengan sel-sel baik dalam darah, myokines menjadi sejenis katalis dalam proses pemusnahan kanker.
Inilah kenapa peneliti menerapkan olahraga sebagai bagian penting dalam perawatan bagi pasien kanker prostat. Para pasien ini harus menjalani jenis terapi yang mengurangi level androgen dalam tubuh yang memicu penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak tubuh.
Jika dibiarkan, pasien bisa menderita obesitas sarkopenia (kegemukan dengan massa otot rendah), kesehatan menurun dan kanker makin mengganas. Olahraga bisa memitigasi dampak terapi tersebut pada tubuh pasien. Ilmuwan meyakini efek anti kanker olahraga ini juga berlaku untuk pasien kanker jenis lainnya.
Karena itulah, bagi Anda yang merasa dunia runtuh pasca vonis kanker dari dokter, ingatlah bahwa Anda masih bisa berjuang mengatasi penyakit ini dengan tetap giat berolahraga meski memang harus diakui intensitas olahraga Anda tak bisa setinggi saat sehat sebelum vonis.
Aktivitas fisik untuk para penderita kanker
Bagi penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan, melakukan aktivitas fisik dengan panduan dokter dapat mempercepat proses penyembuhan. Aktivitas fisik dapat mengurangi kelelahan, meningkatkan mood, mengurangi risiko depresi, serta efektif dalam memulihkan kekuatan dan ketahanan tubuh.
Kegiatan-kegiatan sederhana seperti berjalan kaki di sekitar rumah setiap hari selama 15–30 menit mampu meningkatkan metabolisme tubuh serta menyehatkan jantung dan paru-paru. Bahkan, beraktivitas fisik secara rutin mampu mengurangi risiko kematian akibat penyakit kanker.
Aktivitas Fisik dan jenis Olahraga yang Baik untuk Mencegah Kanker
Berikut ini adalah beberapa contoh olahraga yang bisa Anda mulai lakukan untuk mencegah kanker:
• Bersepeda
• Jalan santai
• Menari
• Pilates, zumba, yoga
• Lompat tali, dan lainnya
Selain berbagai jenis olahraga di atas, kegiatan sehari-hari seperti menyapu dan mengepel rumah serta menyetrika pakaian juga bisa Anda lakukan agar tubuh tetap aktif bergerak dan terhindar dari kanker.
Untuk mendapatkan manfaat olahraga guna mencegah kanker, Anda disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali seminggu.
Sementara itu, untuk pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan, olahraga cukup dilakukan selama 10–20 menit sebanyak 3 atau 4 kali setiap minggu atau sesuai saran dokter.
Jika Anda belum terbiasa berolahraga secara rutin, mulailah secara perlahan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Setelah tubuh mulai terbiasa berolahraga, Anda boleh meningkatkan intensitas dan durasi olahraga. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |