TIMESINDONESIA, JAKARTA – Meski cuaca ekstrem tidak secara langsung menyebabkan penyakit, namun hal ini dapat memicu tubuh kita menjadi mudah sakit. Selain pilek, flu dan demam, ada banyak penyakit yang menyebar saat perubahan iklim.
Misalnya saja, cuaca dingin dapat memperburuk beberapa masalah kesehatan yang sudah ada dan bahkan mampu menyebabkan komplikasi serius. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga agar Anda sekeluarga tetap sehat ketika cuaca ekstrem menyerang.
Advertisement
Cuaca ekstrem dan kesehatan tubuh
Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini tentunya membuat khawatir, perubahan cuaca dari panas ekstrem ke hujan deras, mau tidak mau memaksa tubuh kita juga harus ekstra dalam menghadapi perubahannya.
Apalagi, banyak peneliti yang menemukan bahwa paparan cuaca ekstrem dapat berdampak buruk pada daya tahan tubuh manusia, sehingga membuat tubuh kita kesulitan untuk melawan infeksi virus, terutama karena beberapa faktor seperti:
• Menurunnya jumlah vitamin D. Memasuki cuaca ekstrim, banyak orang yang kekurangan asupan vitamin D karena minimnya paparan sinar matahari. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah asupan vitamin D memainkan peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh manusia agar tetap fit.
• Menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah. Karena cuaca ekstrem, banyak orang yang akhirnya cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan selama perubahan iklim, dan kadang kondisi ini membuat virus justru jadi lebih mudah menyebar ketika orang-orang saling berdekatan di dalam satu ruangan yang sama.
• Suhu dingin dapat memperlemah imun. Penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa suhu yang lebih rendah menurunkan respons kekebalan sel tubuh. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati ketika cuaca mulai dingin.
• Penyempitan pembuluh darah. Menghirup udara dingin dapat menyebabkan pembuluh darah di saluran pernapasan bagian atas mengecil, karena tubuh kita beradaptasi untuk menyimpan panas. Kondisi ini dapat menghambat pergerakan sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi, sehingga akan lebih sulit bagi tubuh kita untuk melawan virus.
Beragam vitamin untuk cuaca ekstrem
Perubahan suhu, kelembapan, serta intensitas cahaya matahari memudahkan penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit.
Peralihan ini juga bisa membuat kinerja sistem imun berkurang. Efek pada tubuh akibat perubahan suhu ini akhirnya memungkinkan munculnya penyakit, seperti flu, batuk pilek, dan sakit mata.
Untuk menghadapi pancaroba, Anda perlu memperkuat kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan kaya zat gizi dan vitamin atau suplemen.
• Vitamin A
Saat pancaroba, Anda rentan terkena sakit mata atau konjungtivitis. Kekurangan vitamin A juga membuat Anda semakin berisiko terkena masalah mata yang satu ini.
Vitamin A mampu menjaga kelembapan pada mata sekaligus membantu mengurangi peradangan pada konjungtivitis.
Vitamin A juga cocok dikonsumsi untuk menghadapi musim pancaroba karena baik untuk kekebalan tubuh.
Kandungan gizi ini mampu menjaga lapisan lendir di dalam tubuh. Lapisan ini berguna untuk melindungi tubuh dari bakteri, virus, serta benda-benda asing yang berbahaya.
• Vitamin D
Vitamin ini cukup sering dicari saat Anda terinfeksi virus COVID-19. Diketahui vitamin berperan penting untuk mengurangi peradangan dan mengaktifkan kekebalan tubuh.
Studi terbitan Inflammation & Allergy-Drug Targets (2013) juga menyatakan bahwa kekurangan vitamin D berkaitan dengan keparahan infeksi.
Jadi, Anda pun rentan dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang lebih lama.
Selain itu, asupan vitamin D berkaitan dengan kualitas fungsi paru-paru.
Kekurangan vitamin D bisa memengaruhi fungsi paru-paru. Akibatnya, paru-paru kesulitan membersihkan udara kotor dan membasmi virus atau bakteri yang bisa mengakibatkan peradangan.
Kekurangan vitamin ini juga meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga pneumonia.
Perlu diketahui, penyakit musim pancaroba yang kerap ditemukan, yaitu ISPA dan penyakit pernapasan lainnya.
• Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu vitamin untuk musim pancaroba yang terkenal untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dalam menjaga imun, vitamin C merangsang sel darah putih untuk menyerang bakteri dan virus pada bagian tubuh yang terinfeksi.
Selain itu, vitamin C merupakan zat gizi yang bersifat antioksidan. Jadi, vitamin C melindungi tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Namun, sebaiknya Anda tidak hanya mengandalkan vitamin C untuk menyembuhkan flu saat musim pancaroba.
Sebanyak 29 penelitian yang diuji coba pada 11,306 orang menemukan bahwa vitamin C dengan dosis 200 mg tidak mampu menyembuhkan flu.
Hanya saja, vitamin ini membantu mengurangi keparahan gejala dan durasi flu. Temuan ini terdapat dalam ulasan ilmiah terbitan Cochrane Library di tahun 2013.
• Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang cocok dikonsumsi untuk menghadapi musim pancaroba, terutama saat peralihan dari ke hujan ke musim kemarau.
Musim ini biasanya ditandai dengan adanya sinar matahari sepanjang hari.
Mirip dengan vitamin C, vitamin E juga bersifat antioksidan.
Jadi, vitamin E bagus untuk mengurangi risiko kerusakan kulit akibat radikal bebas dari sinar ultraviolet.
Sinar dari paparan matahari ini dapat menyebabkan penuaan dini, bahkan kanker kulit.
Mengonsumsi vitamin E juga membantu merangsang produksi minyak alami pada kulit. Jadi kulit Anda tetap lembap saat cuaca kering.
Vitamin E juga membantu mengurangi keparahan gejala pada pasien eksim. Diketahui, suhu panas dan kering merupakan salah satu pemicunya.
• Vitamin B
Ada beberapa vitamin B yang penting untuk menjaga tubuh saat pancaroba, yaitu vitamin B6, vitamin B9 atau asam folat, serta vitamin B12.
Ketiga vitamin ini penting untuk mencegah anemia karena menjaga kadar hemoglobin atau protein pada sel darah merah.
Hemoglobin ini yang membantu mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Bila kadar hemoglobin terjaga, Anda tidak mudah lemas dan tetap bertenaga saat beraktivitas.
Ketiga vitamin B ini juga membantu menjaga kekebalan tubuh.
Dalam hal ini, vitamin B6 bekerja dengan cara menjaga respons sistem imun dan mengatur respons peradangan di dalam tubuh.
Sementara itu, asam folat dan vitamin B12 bekerja dengan cara menjaga kinerja sel imun.
Vitamin untuk musim pancaroba berguna untuk menjaga kekebalan tubuh. Konsumsi vitamin ini menjadi upaya menjaga kesehatan tubuh dari risiko penyakit akibat perubahan cuaca, mulai dari sakit mata hinggga ISPA. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |